Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Yang Paling Aku Inginkan adalah Kamu (1)



Yang Paling Aku Inginkan adalah Kamu (1)

0Perusahaan Grup Zhongsheng…     

Xiao Cheng membawa dokumen penting yang harus segera ditandatangani ke kantor presiden dan meletakkannya di meja. Dia lalu memberikan laporan, "Presiden Ji, tidak ada cara untuk mengetahui apa yang terjadi malam itu. Tidak ada kamera pemantauan di jalan tersebut dan hujan turun sangat deras sehingga tidak ada petunjuk."     

Ji Jinchuan mengerutkan kening. Dia selalu merasakan sesuatu yang aneh tentang malam itu, jadi dia meminta Xiao Cheng untuk menyelidikinya. Hujan begitu deras malam itu dan Chen Youran seharusnya tinggal di dalam mobil. Namun, entah kenapa wanita itu turun. Lukanya pun tidak seperti luka orang yang jatuh biasa.     

Setelah Ji Jinchuan menandatangani dokumen tersebut, dia menyerahkannya kepada Xiao Cheng. Xiao Cheng mengambilnya lalu melangkah pergi. Dia bersandar di kursi kulit dan menatap ke depan sambil berpikir.     

***     

Setelah istirahat selama tiga hari, Chen Youran kembali bekerja. Namun, karena cedera di kakinya, dia tidak pergi ke lokasi konstruksi. Asisten Tang lah yang mondar-mandir di dua tempat, yakni perusahaan dan lokasi konstruksi, kemudian melaporkan hasilnya kepadanya.     

Meskipun tidak ada rasa mual dan muntah dalam dua hari terakhir, tetapi Chen Youran mengalami sakit kepala yang parah ketika dia menggunakan otaknya untuk berpikir. Setelah makan siang, dia pergi ke toko obat untuk membeli obat penghilang rasa sakit.     

Setelah memasuki toko obat, Chen Youran berkata kepada pelayan, "Aku beli sekotak obat penghilang rasa sakit."     

Kemudian, Chen Youran mendengar seseorang menyapanya, "Nona Chen…"     

Chen Youran mengikuti suara itu dan melihat Xiao Cheng sedang membayar di kasir. Pria itu membawa beberapa obat di tangannya. Obat tersebut dimasukkan ke dalam kantong transparan. Dia meliriknya, rupanya itu obat flu.     

"Apa kamu sakit?" tanya Chen Youran dengan santai.     

Xiao Cheng mengambil kembalian dan berkata, "Tidak, ini untuk Presiden Ji."     

Chen Youran sedikit mengernyit. Sudah tiga hari dan flunya belum sembuh? Gumamnya dalam hati.     

Pelayan memberi Chen Youran obat penghilang rasa sakit yang diinginkannya. Dia kemudian pergi ke kasir dan meletakkannya di atas meja. Setelah membayar, dia berbalik dan melihat Xiao Cheng yang belum pergi terus menatapnya.     

"Ada apa?" Chen Youran bertanya dengan alis sedikit berkerut.     

"Nona Chen, bolehkah saya membelikan Anda secangkir kopi?" tanya Xiao Cheng. Dia merasa pertanyaannya terlalu tiba-tiba, dia pun menambahkan, "Apa Anda berkenan?"     

Chen Youran melihat bahwa ekspresi Xiao Cheng tampak tenang, santai, dan juga memiliki senyum hangat di wajahnya. Dia mengangkat lengannya dan melihat jam tangan wanita di pergelangan tangannya. Dia menjawab berkata, "Aku tidak punya banyak waktu, hanya 10 menit."     

"Ada kafe di sebelah." Xiao Cheng pun memimpin untuk membuka pintu kaca, kemudian sedikit menyingkir untuk mempersilakan Chen Youran berjalan lebih dulu.     

Ketika Chen Youran berjalan keluar dan melewati Xiao Cheng, dia berkata, "Sepertinya kamu mengalami penyakit agak serius karena bekerja terus-menerus."     

Xiao Cheng tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Saya hanya sudah terbiasa melakukan hal ini."     

Mereka berdua kemudian memasuki kafe di sebelah. Hanya sedikit orang yang memiliki kebiasaan minum kopi setelah makan, jadi hanya ada sedikit orang di sana saat ini. Keduanya memilih tempat duduk secara acak. Setelah beberapa saat, kopi yang mereka pesan pun dengan cepat disajikan.     

Chen Youran mengaduk kopi tersebut. Sendok yang berbenturan dengan dinding bagian dalam cangkir menimbulkan suara. Dia berkata, "Asisten Xiao, kita sudah saling kenal begitu lama. Tapi, sepertinya ini pertama kalinya kita duduk bersama untuk minum kopi."     

"Meskipun ada peluang di masa lalu, tapi identitas kita berbeda." Xiao Cheng berkata sambil tersenyum.     

Chen Youran meletakkan sendok kopi dan menyesapnya. Dia lalu bertanya, "Apa aku dulu orang yang buruk?"     

"Itu tidak benar." Xiao Cheng menggelengkan kepalanya. Dia tampak ragu-ragu sejenak, kemudian menatap Chen Youran dan berkata, "Tapi, harus dikatakan bahwa Anda adalah orang yang sulit untuk bergaul sekarang ini."     

Chen Youran perlahan mengangkat alisnya dan berkata dengan nada yang hangat, "Kalau aku sulit untuk bergaul, aku tidak akan mau menerima ajakanmu."     

Xiao Cheng tidak berdaya untuk membantah kata-kata Chen Youran, dia pun tertawa. Lalu dia membalas, "Bahkan kata-kata Anda lebih tajam dari sebelumnya."     

Chen Youran mengangkat dagunya yang halus. Bagian bawah matanya tampak dingin dan dalam. Dia bergerak dengan sikap biasa dan berkata, "Kalau kamu ingin mengatakan sesuatu padaku cepat katakanlah. Aku tidak punya banyak waktu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.