Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Dia Sangat Berhati-hati (5)



Dia Sangat Berhati-hati (5)

3Setelah Bibi Wu pulang dengan membawa bahan makanan, dia pun pergi ke dapur untuk memasak. Beberapa saat kemudian, Lin Mo'an pulang dari kerja. Saat membuka pintu, dia langsung mencium aroma masakan. Dia memandang Chen Youran dan Ji Nuo, yang sedang duduk di sofa menonton televisi. Alisnya pun terangkat ketika mendengar suara dari dapur.     

"Paman Lin…" sapa Ji Nuo.     

Lin Mo'an menganggukkan kepala sebagai jawaban. Dia mengganti sepatunya dan berjalan sambil melonggarkan dasinya. Dia lalu bertanya, "Siapa yang ada di dapur?"     

"Itu Nenek Wu," jawab Ji Nuo.     

Saat ini, Bibi Wu kebetulan keluar dengan membawa makanan yang sudah jadi. Melihat Lin Mo'an yang sudah pulang, dia menyapa dengan sopan, "Tuan Lin…"     

Lin Mo'an tersenyum dan pergi ke toilet. Setelah mencuci tangannya, dia keluar dan pergi ke dispenser air untuk mengambil segelas air.     

"Nona Chen, Anda bisa makan," ujar Bibi Wu sambil meletakkan makanan di atas meja.     

Chen Youran bangkit dan membawa Ji Nuo ke ruang makan. Setelah mereka duduk, Lin Mo'an duduk di seberang mereka. Dia melihat makanan yang begitu banyak di atas meja dan mengangkat alisnya. Sup kura-kura, telur ikan mas, setiap hidangan penuh dengan nutrisi untuk seseorang yang mengalami gegar otak. Setiap hidangan ini juga penuh perhatian. Bibi Wu sudah menjelaskan kepadanya kemarin.      

Apa Bibi Wu takut aku akan melupakannya? Jadi, dia datang ke sini dan memasak untuk Chen Youran secara langsung hari ini? Batin Lin Mo'an.     

Chen Youran memandang Bibi Wu dan berkata dengan lembut, "Ayo, duduklah dan makan bersama, Bi."     

Keluarga Ji memiliki aturan ketat dan Bibi Wu adalah pelayan lama Keluarga Ji. Secara alami, dia adalah orang yang sopan. Ketika diajak untuk makan bersama, dia pun menolak, "Tidak, kalian bisa makan tanpa saya."     

"Jangan malu-malu di sini. Ayo, makan bersama," kata Lin Mo'an yang juga mengajaknya.     

Keluarga Ji memiliki ruang makan sendiri untuk pelayan, tetapi Chen Youran dan Lin Mo'an tidak memiliki hal seperti itu di rumah ini. Bibi Wu telah bekerja keras untuk memasak makanan, mereka tidak mungkin membiarkannya merasa lapar sendirian.     

Bibi Wu tampak ragu-ragu sejenak. Dia kemudian mengiakan ajakan tersebut dengan sungkan sambil melepas celemeknya. Dia pergi ke dapur untuk mengambil mangkuk dan sumpit lagi lalu duduk di meja makan bersama mereka.     

Setelah selesai makan malam, Chen Youran membantu untuk membersihkan piring dan sumpit. Namun, Bibi Wu mengambil sumpit di tangannya dan berkata, "Tolong Anda istirahat saja."     

Mangkuk di tangan Lin Mo'an juga segera diambil oleh Bibi Wu. Setelah itu, Chen Youran pun mengerutkan bibirnya dan membawa Ji Nuo keluar dari ruang makan.     

Pada pukul 9 malam, Bibi Wu dan Ji Nuo pulang. Setelah meninggalkan area gedung apartemen, mobil yang diparkir di pinggir jalan bukanlah mobil yang mengantar mereka, melainkan sebuah Maybach hitam.     

Bubi Wu membuka pintu mobil tersebut, kemudian Ji Nuo naik ke mobil. Ji Nuo berkata kepada pria di kursi pengemudi, "Ayah, kenapa kamu datang untuk menjemput kami?"     

Ji Jinchuan hanya mengeluarkan batuk sebagai jawaban. Daya tahan tubuh Ji Nuo masih buruk, jadi dia menurunkan jendela agar sirkulasi udara tetap baik. Meskipun mesin pemanas mobil dinyalakan, tetapi udara dingin tetap mengalir masuk saat jendela diturunkan. Dia pun menyerahkan mantel di kursi penumpang depan ke belakang. Bibi Wu mengambilnya dengan sadar dan mengenakannya untuk Ji Nuo.     

Ketika mereka tiba di rumah, Bibi Wu membawa Ji Nuo ke kamarnya di lantai atas. Dia memandikan dan menidurkannya. Kemudian, dia turun menghampiri Ji Jinchuan yang sedang duduk di sofa. Dia melaporkan kepadanya tentang kondisi Chen Youran hari ini dalam setiap detail. Termasuk, Chen Youran yang tidak memiliki nafsu makan yang baik.     

Setelah mendengarkan, Ji Jinchuan menutup mulutnya dan batuk lagi. Bibirnya tampak seputih kertas. Dia lalu berkata, "Pergi dan istirahatlah..."     

"Baik…" jawab Bibi Wu, kemudian hendak kembali ke kamarnya. Namun, begitu dia berbalik, dia ingat sesuatu lagi. Dia kembali melihat ke belakang dan bertanya, "Apa Anda ingin saya pergi ke sana lagi besok?"     

"Tidak perlu." Ji Jinchuan menggelengkan kepalanya.     

Meskipun sebenarnya bingung, tetapi Bibi Wu tidak bertanya. Dia melihat kotak obat di atas meja dan berkata, "Tuan, jangan lupa minum obat."     

"Hmm…" ucap Ji Jinchuan samar. Bibi Wu pun kembali ke kamarnya. Dua pelayan lainnya juga pergi untuk beristirahat.     

Ji Jinchuan duduk di ruang tamu sebentar sebelum akhirnya bangkit untuk naik ke lantai atas. Dia melihat sekilas obat di atas meja. Dia tidak berniat untuk mengambilnya pada awalnya, tetapi ketika memikirkan kalimat 'Nona Chen meminta Anda untuk lebih memperhatikan kesehatan tubuh' yang dikatakan Bibi Wu kemarin, dia akhirnya mengambil air dan meminum obatnya.     

Ketika menjawab 'Tidak perlu' barusan, Ji Jinchuan dapat melihat keraguan pada ekspresi wajah Bibi Wu, yang seolah menunjukkan bahwa Chen Youran tidak senang dengan kedatangan mereka yang tiba-tiba. Dia meminta Bibi Wu pergi ke rumahnya hari ini hanya untuk memastikan cederanya. Jika membawa Ji Nuo datang ke sana setiap hari, Chen Youran tidak akan datang ke Teluk Nanhai dan dia pun tidak akan bisa melihat wanita itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.