Dia Sangat Mencintainya (8)
Dia Sangat Mencintainya (8)
Bibi Wu segera melangkah maju dan berkata, "Kenapa Anda baru datang sekarang?"
"Saya sama sekali tidak bisa mengemudi dalam cuaca seperti ini. Ini adalah kecepatan paling tinggi bagi saya." Dokter Huang mengusap noda air di lengan bajunya. "Apa ada yang salah dengan tubuh Tuan Muda?"
Jarak dari halaman ke beranda rumah sangat dekat, tetapi celana dan lengan baju Dokter Huang yang setengah basah menunjukkan betapa derasnya hujan malam ini.
"Tidak." Bibi Wu tidak punya waktu mengambilkan handuk untuk Dokter Huang menyeka tubuhnya. Dia hanya bisa mendesaknya, "Cepatlah, Tuan Muda sudah menunggu."
Dokter Huang tidak berani menunda waktu meskipun hanya sejenak dan langsung naik ke lantai atas dengan membawa tas berisi peralatannya. Pintu kamar tidur tersebut terbuka, jadi begitu dia tiba di luar kamar, dia melihat Ji Jinchuan duduk tak bergerak di tepi tempat tidur, dengan seseorang yang berbaring di tempat tidur dan sepatu hak tinggi di lantai.
Dokter Huang mengetuk pintu, Ji Jinchuan pun menoleh ke belakang. Dia meletakkan tangan Chen Youran kembali ke dalam selimut, berdiri, dan berkata, "Kemarilah dan periksa dia."
Meskipun Dokter Huang sudah tua, tetapi penglihatannya masih normal. Baru saja dia melihat Ji Jinchuan memegang tangan wanita di tempat tidur itu. Setelah Nyonya Muda Tertua Ji pergi, tidak ada wanita lain di sekitar Ji Jinchuan sehingga dia penasaran siapa wanita ini. Dan apa alasan wanita itu bisa mendapatkan perhatian yang teramat dalam dari Ji Jinchuan.
Ji Jinchuan melihat bahwa Dokter Huang hanya berdiri diam dan sepertinya sedang memikirkan sesuatu. Alisnya sedikit mengernyit dan suaranya menjadi dingin, "Apa Dokter membutuhkan aku untuk menarikmu ke sini?"
Mendengar hal itu, Dokter Huang dengan cepat kembali pulih ke kesadarannya dan berkata, "Tidak…"
Setelah itu, Dokter Huang pun memasuki kamar. Dia meletakkan tas peralatan di atas meja dan melihat ke samping pada wanita yang terbaring di tempat tidur. Melihat sosok itu adalah Chen Youran, dia sedikit tercengang. Kemudian, dia secara bertahap mengerti mengapa Ji Jinchuan tidak hanya panik, tetapi suaranya juga gemetar ketika meneleponnya beberapa jam yang lalu.
Meskipun Dokter Huang hanya dokter keluarga dari Keluarga Ji, tetapi setelah Chen Youran menghilang, Ji Jinchuan membuat dirinya berantakan. Dia datang untuk memberinya infus beberapa kali saat serangan penyakit perut yang dialaminya. Jadi, sedikit banyak dia tahu apa yang telah terjadi.
"Kenapa Dokter masih melamun? Kenapa Dokter tidak cepat-cepat memeriksanya!" Alis Ji Jinchuan menunjukkan rasa tidak senang.
Dokter Huang mengenali kemarahan dalam nada suara Ji Jinchuan dan buru-buru membersihkan pikirannya. Kemudian, dia memeriksa luka yang dialami Chen Youran.
"Luka di kakinya tidak serius, tetapi cedera di kepalanya sedikit lebih serius. Dia mengalami sedikit gegar otak," tutur Dokter Huang.
Dokter Huang mengobati luka di dahi dan kaki Chen Youran lagi, dia membalutnya secara profesional. Dia tak lupa mengatakan beberapa tindakan pencegahan seperti lukanya tidak boleh menyentuh air dan sebagainya.
Setelah mendengarkan, Ji Jinchuan berkata dengan lemah, "Beri tahu Bibi Wu apa yang baru saja Dokter katakan lalu buat daftar nutrisi untuk pasien gegar otak."
"Baiklah…" balas Dokter Huang. Kemudian, dia mengambil kembali tas peralatan miliknya pergi. Setelah mengambil dua langkah, dia berhenti dan melihat kembali ke pria yang berdiri di samping tempat tidur.
"Tuan Muda, di luar hujan deras. Bolehkah saya menginap di sini selama satu malam?"
"Minta Bibi Wu mengatur kamar untukmu." Mata Ji Jinchuan tertuju pada Chen Youran, tetapi kata-katanya ditujukan kepada Dokter Huang.
"Terima kasih, Tuan Muda." Dokter Huang meninggalkan ruangan dan menutup pintu perlahan.
Ji Jinchuan pergi ke ruang kerja dan kembali ke kamar setelah beberapa saat, dengan laptop di tangannya. Dia duduk di sofa, lalu membuka e-mail dan memprosesnya. Dia sesekali menatap jam pada laptopnya. Ketika sudah hampir waktunya memberi obat, dia meninggalkan ruangan, dan hendak pergi ke kamar tempat Dokter Huang menginap. Tetapi, Dokter Huang sudah menunggu di luar pintu.
Dokter Huang sudah membersihkan dirinya, tapi belum mengganti pakaian. Pakaiannya basah, jadi dia memakai jubah mandi.