Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Chen Youran Tidak Merasakan Sakit, Tetapi Dia Merasakannya (2)



Chen Youran Tidak Merasakan Sakit, Tetapi Dia Merasakannya (2)

3"Aku harus pulang," balas Chen Youran. Meskipun tidak melihat waktu, dia memperkirakan bahwa seharusnya sudah siang sekarang.     

Bibi Wu lalu menasihatinya, "Jangan pergi sebelum Anda makan, Nona… Saya sudah memasak sup ini selama tiga jam, tolong jangan membuat hati saya kecewa."     

Mendengar hal itu, Chen Youran tampak ragu-ragu sejenak, kemudian dia menganggukkan kepala. Bibi Wu pun membantunya kembali ke kamarnya. Chen Youran pergi ke tempat tidur dan kembali berbaring. Mungkin karena cedera di kepalanya, dia merasa sakit dan ingin muntah.     

Setengah jam kemudian, Bibi Wu membawakan makanan ke kamar Chen Youran. Sosok kecil Ji Nuo ikut masuk bersamanya. Ji Nuo mencondongkan tubuh ke tempat tidur dan bertanya, "Ranran, apa kamu sudah bangun?"     

Chen Youran menarik bibirnya dan tersenyum sambil mengusap kepala Ji Nuo. Lalu Ji Nuo bertanya lagi, "Apa kamu bertemu orang jahat tadi malam?"     

Tadi malam, setelah mobilnya mogok, Chen Youran tidak bisa menyalakan mesin pemanas. Pakaiannya yang basah kuyup dan hawa dingin yang menyerang tubuhnya membuatnya menggigil kedinginan di dalam mobil. Saat itu, dia mendengar klakson mobil lain dan keluar dari mobilnya untuk meminta bantuan. Suasana gelap dan dia tidak bisa melihat dengan jelas, dia pun berteriak beberapa kali untuk meminta bantuan begitu dia turun dari mobil.     

Mobil lain itu adalah semacam mobil komersial. Ketika semakin dekat dan lebih dekat lagi dengan Chen Youran, mobil itu bukannya berhenti, melainkan melaju semakin cepat. Untungnya, dia bereaksi dengan cepat dan melihat mobil itu bergerak ke samping ketika melaju. Akan tetapi, dia masih tertabrak.     

Sebelum pingsan, Chen youran dapat melihat seorang pria turun dari mobil tersebut. Pria itu mengenakan jas hujan yang menyelubungi tubuhnya, berjalan di depannya dan memandangnya dari atas. Dengan cahaya mobil yang samar-samar, dia melihat mata pria itu yang galak dan kejam.     

"Tidak ada orang jahat dalam hujan deras seperti itu. Aku jatuh secara tidak sengaja." Chen Youran menjawab dengan suara yang hangat dan lembut.     

Ji Nuo menggigit jarinya dan berkata, "Oh."     

Setelah keduanya selesai makan, Bibi Wu membawa keluar sisa makanan dan peralatan makan yang kotor. Chen Youran ingin bangun dari tempat tidur, tetapi Ji Nuo segera menghentikannya, "Pasien harus beristirahat dengan baik di tempat tidur."     

Chen Youran tertawa melihat tingkah Ji Nuo yang masih kecil, tetapi bertindak seperti orang yang sudah dewasa. Dia membalas, "Aku baik-baik saja."     

"Tidak boleh. Waktu aku berada di rumah sakit beberapa waktu yang lalu, kamu tidak mengizinkan aku untuk bangun dari tempat tidur. Sekarang kamu sedang sakit, jadi kamu tidak boleh turun dari tempat tidur." Ji Nuo memiliki ekspresi serius di wajahnya.     

"Aku barusan ingin pergi untuk membuka tirai jendela," kata Chen Youran. Dia tidak berdaya menghadapi anaknya ini.     

"Aku akan melakukannya." Ji Nuo berlari dengan kaki pendek dan membuka tirai. Ruangan itu pun jauh lebih terang dari sebelumnya.     

Kemarin, hujan baru berhenti di paruh kedua malam. Pemandangan gelap saat badai tadi malam sudah berubah menjadi dunia yang sangat cerah. Suasana di luar tampak sangat sejuk dan terdapat tetesan air sisa hujan di jendela kaca yang transparan.     

Tiba-tiba, suara langkah kaki yang tidak teratur datang dari koridor luar, diikuti oleh suara berlari menuruni tangga dengan cepat. Chen Youran mengangkat selimut dan turun dari tempat tidur. Ji Nuo maju dan memegang lengannya untuk membantunya. Mereka berdua lalu meninggalkan kamar itu.     

Mereka melihat ke bawah dari koridor lantai atas. Tampak Bibi Wu berdiri di depan telepon rumah untuk melakukan panggilan telepon. Setelah menutup telepon, dia naik ke atas dengan membawa kotak obat. Ekspresi wajahnya tampak bingung.     

Setelah Bibi Wu menginjak langkah terakhir, Chen Youran bertanya, "Apa yang terjadi?"     

Sebelum Bibi Wu menjawab, Chen Youran melihat pintu kamar tamu sebelah terbuka, diikuti dengan suara batuk, "Bibi Wu, beri aku segelas air."     

Chen Youran menoleh ke belakang dan melihat Ji Jinchuan berdiri di pintu kamar tamu dengan mengenakan piyama. Dia terbatuk dengan tangan menutupi bibirnya. Wajahnya sangat pucat dan rambut hitamnya sedikit berantakan, dia terlihat sangat lemah     

Ji Nuo maju ke depan dan memeluk kaki Ji Jinchuan, "Ayah, apa kamu sakit?"     

"Kembalilah ke kamarmu…" Ji Jinchuan bersandar di kusen pintu seolah itu satu-satunya yang bisa menahan tubuhnya. Dia secara tidak sengaja mendongak dan melirik Chen Youran beberapa langkah jauhnya. Dia sedikit terkejut, kemudian berkata kepada Bibi Wu, "Bawa Tuan Kecil kembali ke kamar."     

"Aku tidak ingin kembali." Ji Nuo memeluk kaki Ji Jinchuan dan menggantungkan tubuhnya di kakinya seperti koala. "Ayah, kamu sakit dan perlu minum obat."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.