Dia Sangat Mencintainya (5)
Dia Sangat Mencintainya (5)
Tangan kanan Ji Jinchuan terus berada di sakunya, dia memegang ponsel sepanjang waktu. Setelah ragu-ragu untuk waktu yang lama, dia tetap sedikit khawatir. Dia mengeluarkan tangan kanannya, suhu pada telapak tangannya membuat ponsel itu terasa sedikit panas.
Ji Jinchuan mengetuk layar dua kali, mencari nomor telepon Chen Youran, kemudian melakukan panggilan keluar. Akan tetapi, tidak ada yang menjawab telepon. Setelah telepon tertutup secara otomatis, dia mengirimkan pesan teks dengan gaya Ji Nuo.
'Ranran, apa kamu sudah pulang?'
Setelah itu, Ji Jinchuan menunggu balasan dari Chen Youran. Namun, lebih dari 10 menit kemudian, ponselnya masih hening, tidak ada pesan masuk sama sekali.
Ji Jinchuan menyalakan sebatang rokok dan hanya mengambil dua isapan. Ponselnya tiba-tiba berdering. Dia buru-buru mengeluarkannya dari sakunya karena merasa senang. Namun, melihat nama yang terpampang di layar, kegembiraannya sedikit memudar.
Ji Jinchuan perlahan mengusap layar ponsel, kemudian menghubungkan telepon, "Presiden Lin…"
"Di mana dia?" tanya Lin Mo'an.
Ji Jinchuan melihat pemandangan gelap di luar dan alisnya tiba-tiba melonjak dua kali. Dia mengangkat tangannya dan menekan dadanya, tetapi jantungnya masih melonjak dengan buruk. Dia kemudian menjawab, "Dia masih di sini."
"Lalu kenapa dia tidak menjawab telepon?" tanya Lin Mo'an lagi.
Tidak hanya alisnya, tetapi juga pelipis Ji Jinchuan kini ikut melonjak. Dia membalas, "Tasnya ada di ruang tamu lantai bawah. Dia sedang membujuk Nuonuo untuk tidur di kamar lantai atas."
"Baguslah kalau begitu." Lin Mo'an menghela napas lega.
Setelah menutup telepon, ekspresi Ji Jinchuan tampak serius dan tegang. Dia mengambil kunci mobil di atas meja dan dengan cepat melangkah keluar dari ruang kerja.
Saat melewati kamar Ji Nuo, Bibi Wu kebetulan keluar dari kamar. Melihat ada yang salah dengan Ji Jinchuan, dia bertanya, "Tuan Muda, ada apa?"
Ji Jinchuan tidak menjawab, dia hanya terus berjalan menuruni tangga lalu melepas mantel di gantungan pakaian. Kemudian, dia berjalan keluar dari ruang tamu.
Di musim dingin ini, langit sudah gelap tanpa ada cahaya sedikit pun. Ditambah dengan angin kencang dan hujan badai, Ji Jinchuan sama sekali tidak bisa melihat jalan di depannya. Jadi, dia mengemudi dengan sangat lambat.
Lampu depan mobil menjadi redup di tengah hujan badai. Cahaya lampu jalanan pun sangat lemah, seperti kunang-kunang. Meskipun merasa cemas, tetapi Ji Jinchuan tidak berani bertindak gegabah. Dia menghubungkan headset bluetooth dan membuat panggilan keluar lagi pada Chen Youran, tetapi tidak ada yang menjawab.
Biasanya hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk sampai di jalan yang saat ini Ji Jinchuan lewati, tetapi kali ini membutuhkan waktu yang lebih lama. Setelah mengemudi selama setengah jam, dia sepertinya melihat mobil di depannya, kemudian menyalakan lampu darurat. Benar, ada mobil berwarna merah yang berhenti di pinggir jalan.
Ji Jinchuan pun meningkatkan kecepatannya sedikit. Saat dia semakin dekat, dia mengenali bahwa itu adalah mobil Chen Youran. Dia membunyikan klakson dua kali, tetapi Chen Youran tidak turun dari mobil itu. Dia mendorong pintu dan keluar dari mobil. Pakaiannya segera basah karena hujan yang turun dengan deras.
Setelah sampai di samping mobil Chen Youran, Ji Jinchuan mengetuk jendela. Tidak ada gerakan dari dalam. Dia mengetuk keras jendela mobil beberapa kali, tetapi masih tidak ada yang turun. Dia pun mencoba menarik pintu mobil. Pintu mobil itu ternyata dibiarkan terbuka, tanpa dikunci. Suasana di dalamnya gelap.
"Youyou?" teriak Ji Jinchuan dengan suara yang lembut. Tidak ada yang menanggapinya.
Ji Jinchuan meraba-raba dua kali, tetapi tidak ada seorang pun di kursi pengemudi. Dia berteriak beberapa kali berturut-turut, tetapi Chen Youran tidak menjawab. Dia kembali ke mobilnya, mengambil ponsel di laci penyimpanan, dan kembali ke mobil Chen Youran dengan menyalakan fitur senter.
Chen Youran tidak ditemukan di dalam mobil kitu. Tas dan ponselnya, semua ada di kursi penumpang. Kunci mobil juga masih dimasukkan ke dalam lubang. Jika ingin pergi, Chen Youran seharusnya juga mengunci mobil dan membawa kuncinya. Jadi, Ji Jinchuan berani menyimpulkan bahwa Chen Youran tidak pergi. Wanita itu mungkin masih ada di sekitar sini. Hanya saja, saat ini hujan deras dan Chen Youran tidak tinggal di dalam mobil.
Apa yang dia lakukan di luar? Batin Ji Jichuan.