Dia Tidak Akan Percaya (3)
Dia Tidak Akan Percaya (3)
"Biarkan bibi pulang bersama ibu dan menemani bermain mahjong. Aku akan memberi tahu ibu ketika Nuonuo bangun." Ji Jinchuan berbalik dan menatap Ji Yangkun. "Ayah dan Shaoheng juga pulang saja bersama mereka."
"Tapi…" Xie Suling masih memiliki sesuatu untuk dikatakan, tetapi tangannya dipegang oleh Ji Shaoheng.
"Bu, apalagi yang ibu khawatirkan kalau ada kakak di sini? Sekarang Nuonuo sudah aman dan sehat. Aku akan menemanimu bermain mahjong di rumah dan bersantai," ujar Ji Shaoheng.
Xie Suling yang ragu-ragu sejenak akhirnya berkata, "Aku akan pergi ketika Nuo Bao bangun. Aku akan merasa tidak tenang kalau pulang sekarang."
Ji Wenqing dengan santai menyingkirkan tangan Su Ning yang ada di lengan Xie Suling dan berkata, "Kakak ipar, kamu bukan dokter, jadi tidak ada gunanya tinggal di sini. Ayo, kita pulang."
"Baiklah kalau begitu." Xie Suling akhirnya menyerah.
Ji Shaoheng berjalan dua langkah. Melihat Su Ning berdiri tak bergerak, dia bergegas kembali, dan ekspresi roh jahat yang dingin melintas di wajahnya.
"Nona Su, Nuonuo baru saja menyelesaikan operasi. Dia tidak pernah menyukaimu, jadi sebaiknya kamu pergi bersama kami untuk menghindari memengaruhi suasana hatinya. Kalau terjadi sesuatu yang salah, kamu tidak akan mampu untuk mengatasinya," tutur Ji Shaoheng dengan menekan kalimat terakhir.
Fang Yaqing ada di sini dan Su Ning tentu saja tidak ingin pergi. Dia tidak bisa meninggalkan Fang Yaqing saat ada Ji Jinchuan dan memberi mereka kesempatan untuk berhubungan. Dia pun berkata, "Sebenarnya, aku tidak memiliki apa-apa untuk dilakukan kalau pulang. Jadi, aku bisa menghabiskan waktu dengan tinggal di rumah sakit."
Ji Shaoheng mengaitkan bibirnya dan berkata, "Tidak masalah bagimu kalau kamu tidak ingin pulang. Aku hanya ingin mengatakan, kalau kamu tinggal di sini, itu akan mengganggu istirahat Nuonuo."
Su Ning menggelengkan kepalanya dengan sangat cepat. Tidak ada rasa malu di wajahnya. Dia berkata, "Aku bisa tinggal di luar kamar pasien."
Semua orang tahu apa yang ada di dalam hati Su Ning. Sementara itu, Chen Youran memasuki kamar pasien, Lin Mo'an serta Fang Yaqing pun mengikutinya.
Ji Jinchuan hanya berdiri di depan pintu dan tidak bergerak. Dia memandang Su Ning dengan dingin lalu dia berkata, "Aku adalah orang yang pemarah. Kalau kamu mengacau di depanku lagi, kamu bisa-bisa tidak akan lagi menyandang status Nona Tertua keluarga Su."
Su Ning tidak bereaksi selama beberapa saat setelah mendengar ucapan itu. Namun, saat melihat ekspresi dingin di wajah Ji Jinchuan, dia seketika berdiri di tempat dengan ekspresi kebingungan.
Ji Shaoheng kemudian meraih pergelangan tangan Su Ning dan menyeretnya pergi. Saat mereka berjalan, dia berkata, "Aku ingin mengajakmu untuk pergi dengan sikap seorang pria, tetapi kamu terlalu tidak patuh dan memaksa aku untuk bersikap kasar."
Kekuatan tangan Ji Shaoheng sangat besar sampai-sampai pergelangan tangan Su Ning terasa sakit dan mati rasa. Su Ning berjuang dua kali untuk melepaskan tangannya, tetapi gagal.
"Lepaskan aku, aku akan pergi sendiri," ucap Su Ning.
Ji Shaoheng melepaskan tangannya. Su Ning menggosok pergelangan tangannya dan kembali menatap Ji Jinchuan. Namun, dia melihat pintu kamar pasien sudah tertutup.
***
Ji Jinchuan memasuki kamar pasien dan melihat satu orang berdiri, satu orang duduk, dan satu orang lainnya sedang menelepon di balkon. Karena Fang Sitong ada di sana, tempat tidur pasien ditambahkan ke kamar pasien Ji Nuo.
Chen Youran duduk di samping tempat tidur pasien Ji Nuo dan menatapnya. Entah apa yang sedang dipikirkan olehnya, tatapan matanya tampak kosong, dia terlihat melamun. Fang Yaqing berdiri di depan tempat tidur pasien Fang Sitong dan memandangi putrinya sendiri.
Sementara itu, Lin Mo'an menerima panggilan telepon di balkon. Mungkin karena takut mengganggu orang-orang yang ada di kamar pasien, dia sengaja merendahkan suaranya dan menjawab singkat. Ji Jinchuan sendiri berdiri di depan pintu sebentar lalu bersandar ke dinding dan matanya tertuju pada Chen Youran.
Setelah berdiri untuk waktu yang lama, kaki Fang Yaqing sedikit mati rasa. Dia secara tidak sengaja mendongak dan sekilas melihat Ji Jinchuan menatap Chen Youran, dengan tatapan hangat. Dia sama sekali tidak melihat sikap dingin dan acuh tak acuh pria itu yang biasanya dilakukannya pada orang lain. Jadi inilah perbedaan antara cinta dan bukan cinta, batin Fang Yaqing.
Sekarang Fang Yaqing benar-benar menyadarinya. Dia hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri karena terlambat memahami dan membuang waktu 11 tahun dengan sia-sia.
Lin Mo'an saat ini kembali ke kamar pasien setelah selesai menelepon dan berjalan ke samping tempat tidur Ji Nuo. Sebelum dia bisa berbicara, Chen Youran berkata, "Pergilah, lakukan kesibukanmu."