Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Dia Tidak Akan Percaya (2)



Dia Tidak Akan Percaya (2)

3Lin Mo'an melirik Ji Jinchuan. Keduanya bersandar di dinding, terpisah tiga langkah. Dia berkata dengan merendahkan suaranya, "Kalau hanya satu dari mereka yang bisa diselamatkan, siapa yang akan kamu selamatkan?"     

Ji Jinchuan memasukkan kembali tangannya yang memakai arloji ke saku celananya dan berkata dengan lembut, "Tidak akan begitu."     

Lin Mo'an mengerutkan kening dan membalas, "Aku hanya mengatakan 'kalau'..."     

"Tidak ada 'kalau'." Ji Jinchuan tampak tidak memiliki emosi di wajahnya.      

"Kamu adalah orang yang benar-benar membosankan." Lin Mo'an mengubah posturnya dan berdiri dengan kedua lengan di depan dadanya.     

Mendengar itu, Ji Jinchuan sedikit mengernyit. Dia lalu membalas, "Aku juga tidak menyangka kalau kamu memiliki sisi yang membosankan, Presiden Lin."     

"Sepertinya kamu sangat mengenalku." Lin Mo'an berkata dengan nada santai.     

"Aku tidak mengenalmu." Ji Jinchuan berkata terus terang, dengan ekspresi acuh tak acuh di wajahnya yang dingin. "Tetapi, seorang pengusaha biasanya tidak akan bertele-tele sepertimu."     

Lin Mo'an melengkungkan bibirnya dan tersenyum, "Aku hanya bertanya untuk meredakan suasana ketegangan. Apa kamu percaya?"     

Ji Jinchuan samar-samar menggumamkan satu kata, "Percaya"     

Kecuali kalimat pertama, yang Lin Mo'an sengaja merendahkan suaranya, kedua orang itu berbicara dengan nada normal. Bahkan, suara jarum jam yang pelan terdengar sangat keras di koridor yang sepi dan tenang itu. Jadi, semua orang bisa mendengar apa yang mereka bicarakan.     

Lampu pemberitahuan di atas pintu ruang operasi akhirnya padam, seorang dokter keluar lebih dulu. Xie Suling dan yang lainnya langsung mengelilinginya.     

"Dokter, bagaimana kondisinya?"     

Dokter melepas maskernya dan masih mengenakan topi biru yang merupakan rangkaian pakaian steril saat operasi di kepalanya. Dia menjawab, "Operasi berhasil, tetapi masih perlu diobservasi untuk beberapa waktu."     

Ji Jinchuan dan yang lainnya menghela napas lega. Xie Suling kemudian mengucapkan berbagai rasa syukur kepada Tuhan. Sementara itu, Lin Mo'an memandang Chen Youran. Wanita itu sedang duduk di sebelahnya. Dia dapat melihat bahwa jari-jari wanita itu yang telah mengepal secara bertahap mengendur. Sudut mulut wanita itu pun sedikit melengkung.     

Su Ning mungkin adalah satu-satunya orang yang paling tidak bahagia di sana. Awalnya, metode menggunakan darah tali pusar akan dilakukan untuk menyelamatkan Jin Nuo, jadi dia bisa menikahi Ji Jinchuan. Dia tidak tahu bahwa Fang Yaqing kembali dengan anaknya. Apalagi sumsum tulang belakangnya juga berhasil dicocokkan. Dan sekarang bahkan operasinya berjalan dengan sangat sukses.     

Su Ning benar-benar menganggap Fang Yaqing musuh bebuyutannya. Dia menatap Fang Yaqing dengan wajah tidak senang. Sedangkan itu, Fang Yaqing sendiri tenggelam dalam kegembiraan dan tidak menyadari bahwa seseorang menatapnya dengan getir.     

Perawat mendorong Ji Nuo dan Fang Sitong dengan menggunakan tempat tidur keluar dari ruang operasi dan memindahkan mereka ke kamar pasien. Saat tiba di luar kamar pasien, Ji Yangkun memandang semua orang dan berkata, "Operasi sudah selesai, orang-orang yang tidak ada hubungannya sebaiknya kembali saja."     

Arti dari apa yang disebut 'orang yang tidak ada hubungannya' sangat jelas. Di antara Chen Youran, Lin Mo'an, dan Fang Yaqing, Su Ning mungkin adalah orang yang paling cocok disebut 'tidak ada hubungannya' yang dimaksud oleh Ji Yangkun.     

Su Ning memandang Xie Suling dan dengan lembut bergumam, "Bibi…"     

"Kamu akan menjadi anggota Keluarga Ji di masa depan. Tentu saja, kamu bisa masuk," balas Xie Suling.     

Wajah Su Ning memunculkan senyum bahagia, manis, dan indah. Kemudian, dia merangkul lengan Xie Suling dan bersikap seolah mereka sedekat ibu dan anak.     

Mengetahui bahwa dia tidak ada hubungannya dengan semua orang, Fang Yaqing berkata, "Tongtong ada di sana. Aku akan membawanya pergi ketika dia bangun."     

Chen Youran mengerutkan kening dan bangkit berdiri. Dia mengangkat kakinya dan berjalan masuk ke kamar pasien. Namun, Xie Suling berkata dengan suara yang dalam, "Nyonya Lin, jangan masuk."     

"Nyonya Ji, Anda tidak berpikir kalau aku adalah orang yang tidak ada hubungannya, kan?" Chen Youran melirik Xie Suling dan sama sekali tidak ada jejak kehangatan di alisnya yang dingin.     

Xie Suling tersedak dengan jawaban Chen Youran. Wanita itu adalah ibu Ji Nuo, jadi kata-katanya benar-benar tidak bisa disangkal.     

Kemudian, Ji Jinchuan berkata dengan pelan, "Mereka perlu istirahat sekarang. Kalau sudah tidak ada urusan, silakan pergi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.