Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Tidak Sebaik Satu Jarinya (10)



Tidak Sebaik Satu Jarinya (10)

3"Nona Su, apa kamu tidak lelah berpura-pura bersikap begitu baik?" Hati Chen Youran dipenuhi dengan lapisan rasa dingin. Matanya pun juga terlihat dalam dan dingin.     

"Aku..." Wajah Su Ning berubah secara halus dan menunjukkan rasa malu. "Kamu salah memahaminya."     

"Meskipun aku lebih tua darimu, tetapi aku belum menjadi tua bangka yang buta," kata Chen Youran yang sedikit mengangkat dagunya dengan postur yang agak arogan.     

Sebelumnya, Su Ning hanya merasa bahwa Chen Youran sedikit memiliki temperamen yang dingin. Sekarang, dia benar-benar bisa merasakan hal itu. Tubuhnya pun memancarkan rasa tertekan.     

"Nyonya Lin, kamu suka bercanda," balas Su Ning.     

Alasan mengapa Su Ning sangat sopan kepada Chen Youran adalah karena Ji Nuo sangat menyukai wanita ini. Jika Chen Youran bersedia mengatakan suatu kebaikannya di depan Ji Nuo, Su Ning tidak perlu bekerja terlalu keras untuk menyenangkan pangeran kecil itu.     

Chen Youran melirik Su Ning dengan samar, berjalan melewatinya dengan sepatu hak tinggi, dan memasuki rumah sakit. Fang Yaqing pun berdiri, dia melirik punggung Chen Youran yang tampak anggun dan bermartabat. Kemudian, dia menatap Su Ning lagi.     

"Sudah lihat? Seperti itulah temperamen yang seharusnya dimiliki seorang wanita. Dan kamu tidak akan pernah bisa masuk ke dalam mata dan juga hati Ji Jinchuan." Setelah itu, Fang Yaqing menggendong Fang Sitong dan berjalan pergi.     

***     

Chen Youran mendorong pintu kamar pasien dan melihat Ji Jinchuan bersandar di sofa dengan mata tertutup. Dia tanpa sadar bergerak perlahan dan menutup pintu kamar pasien dengan sangat pelan.     

Melihat Chen Youran datang, Ji Nuo langsung bangkit dan menyapanya, "Ranran, kamu datang…"     

Ji Jinchuan membuka mata, meletakkan tangannya di dahinya, dan menatap Chen Youran dengan tenang. Chen Youran perlahan mengalihkan pandangannya dan berjalan untuk duduk di samping tempat tidur pasien.     

Ji Nuo cemberut dan mengeluh padanya, "Bibi Su benar-benar menyebalkan. Ayah sudah menyuruhnya pergi, tapi dia masih tinggal di sini."     

"Apa kamu tidak menyukai Bibi Su?" Chen Youran bertanya dengan lembut.     

"Aku hanya menyukaimu, Ranran," balas Ji Nuo yang mengungkapkan isi hatinya.     

"Aku juga menyukaimu." Chen Youran mengusap kepala Ji Nuo dengan lembut dan merasa hangat di dalam hatinya.     

"Kalau begitu, menikahlah dengan ayahku." Ji Nuo meraih lengan baju Chen Youran dan mengguncangnya. Bibir kecilnya terlihat lucu dan menggemaskan.     

Chen Youran sedikit bingung. Apa maksudnya ini? Batinnya.     

Kemudian, Chen Youran tersenyum dan berkata, "Sebagai anak yang masih kecil, kamu tidak mengerti hal-hal yang terjadi pada orang dewasa. Bukannya aku sudah memberitahumu sebelumnya kalau orang yang sudah menikah tidak bisa menikahi orang lain."     

Ji Nuo meremas jari-jarinya dan menyandarkan kepalanya dengan perlahan, "Kalau kamu tidak menikah dengan ayahku, nenek akan membiarkan ayahku menikahi Bibi Su. Bagaimana kalau Bibi Su menganiaya aku di masa depan?"     

Memikirkan bagaimana Su Ning memperlakukan Fang Sitong di luar rumah sakit tadi, Chen Youran jatuh ke dalam lamunan.     

Melihat Chen Youran sedang memikirkan perkataannya tadi, Ji Nuo melakukan upaya yang gigih, dia berkata, "Ayahku sangat sibuk bekerja setiap hari, selalu ada saat-saat dia tidak bisa merawatku. Ketika Bibi Su memiliki anak sendiri, aku akan menjadi yatim piatu, yang ayahnya tidak mau peduli dan ibunya tidak menyayangi."     

Chen Youran mencubit ujung hidung kecil Ji Nuo dan membalas, "Omong kosong apa ini. Apa kami tahu apa itu anak yatim?"     

"Anak-anak yang tidak memiliki ayah dan ibu." Ji Nuo menjelaskan.     

Tiba-tiba, Ji Jinchuan ikut dalam pembicaraan mereka, dia berkata dengan lembut, "Kapan ayah pernah menyakitimu?"     

Ji Nuo pun mengeluh, "Dari seluruh orang di rumah, ayah adalah orang yang paling tidak menyayangiku. Kakek, nenek, dan Paman Kedua yang paling menyayangiku."     

"Mereka terlalu memanjakanmu." Ji Jinchuan melirik anaknya itu dengan samar.     

Ji Nuo tidak mengerti apa maksud ucapan Ji Jinchuan. Ketika dia mendengar kata 'manja' di dalamnya, dia pikir itu berarti cinta. Dia mengangguk setuju dan wajah kecilnya masih memiliki ekspresi serius, "Ya, benar."     

Chen Youran tersenyum, dengan ekspresi lembut di wajahnya yang cerah dan gelombang cahaya hangat di bagian bawah matanya yang dingin. Dia berkata, "Kamu memiliki ayah dan ibu, bagaimana mungkin kamu bisa menjadi yatim piatu? Apa kamu sedang mengutuk mereka agar cepat mati?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.