Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Tidak Sebaik Satu Jarinya (1)



Tidak Sebaik Satu Jarinya (1)

2Alasan mengapa Du Ruowei mencari Chen Youran adalah karena benar-benar tidak ada jalan keluar. Jika tidak, dia tidak akan mau untuk meminta bantuannya. Dia pun memberi tahu Chen Youran keseluruhan ceritanya.     

Baru tiga hari yang lalu, Du Ruowei pergi ke rumah sakit sendirian untuk melakukan operasi aborsi. Ketika dia pulang, pelayan di rumah itu menemukan perjanjian persetujuan operasi aborsi dan memberi tahu Xu Chengyan.     

Du Ruowei menggugurkan anak itu. Xu Chengyan menduga bahwa Du Ruowei melakukannya karena tidak ingin ketahuan memiliki anak dari orang lain sebagai istri yang berselingkuh. Jadi, Xu Chengyan mendesaknya untuk mengatakan anak siapa itu. Awalnya, dia menolak untuk berbicara. Kemudian, Xu Chengyan terus memaksanya untuk mengaku. Ketika pria itu bertanya apakah anak itu adalah anak Qiu Shaoze, dia mengakuinya hanya karena merasa kesal.     

Istrinya berselingkuh darinya dan memiliki anak dari orang lain, Xu Chengyan tentu saja tidak tahan menerima fakta itu dan menampar wajah Du Ruowei. Dia baru saja menyelesaikan operasi aborsi dan tubuhnya masih sangat lemah sehingga dia pun terjatuh, kepalanya bahkan membentur sudut meja.      

Du Ruowei menceritakan dirinya sempat tidak sadarkan diri selama sehari penuh. Setelah itu, dia dikurung oleh suaminya itu. Xu Chengyan juga mengancam akan membunuh Qiu Shaoze. Jika tidak, maka akan sulit untuk menyelesaikan kebenciannya.     

Setelah mendengarkan keseluruhan ceritanya, Chen Youran bertanya, "Sebenarnya anak siapa itu?"     

Jika itu benar adalah anak Qiu Shaoze, dia pantas mendapatkannya.     

Du Ruowei tersenyum pahit dan menjawab, "Tidak ada yang terjadi antara aku dan Qiu Shaoze. Bagaimana mungkin itu anaknya? Dari awal hingga akhir, aku hanya berhubungan dengan satu pria, yaitu Xu Chengyan."     

"Jangan berbohong padaku." Chen Youran berkata dengan suara yang dalam.     

"Aku akan mati kalau berbohong padamu."     

Setelah panggilan berakhir, Chen Youran mengambil kunci mobil di atas meja dan bangkit. Dia dengan cepat keluar dari kantornya lalu menghubungi Asisten Tang dan pergi ke Sands Bay Club.     

Du Ruowei telah menunggu di luar Sands Bay Club. Melihat Chen Youran datang, dia bergegas mendekat. Chen Youran mengerutkan keningnya dan bertanya, "Bukannya kamu sedang dikurung?"     

Wajah Du Ruowei tampak kuyu dan pucat, seolah tidak memiliki aliran darah. Tubuhnya terbalut mantel tebal, sementara rambutnya sedikit berantakan karena terpaan angin di malam hari.     

"Aku menyelinap keluar."     

"Sebaiknya kamu kembali saja. Kehadiranmu tidak akan membantu apa-apa, tetapi hanya akan membuat Xu Chengyan semakin marah."     

Chen Youran melirik Du Ruowei dan berjalan masuk. Asisten Tang pun mengikutinya. Chen Youran kemudian bertanya kepada seorang pelayan yang lewat di koridor. Xu Chengyan sering berkunjung ke sini, jadi dia hanya perlu sedikit pertanyaan untuk meminta nomor biliknya.     

Ketika Chen Youran datang ke bilik tempat Qiu Shaoze berada, dia mengangkat tangannya dan hendak mendorong pintu. Tiba-tiba, dia mendengar tamparan dari dalam ruangan itu dan suara botol anggur yang pecah.     

Chen Youran pun menarik kembali tangannya. Xu Chengyan tampaknya sangat marah sekarang, dia sendiri tidak yakin bisa bisa membujuknya jika hanya sendirian. Setelah berpikir sebentar, dia menelepon Gu Jinchen.     

Gu Jinchen merasa terkejut menerima telepon dari Chen Youran. Setelah telepon terhubung, Chen Youran langsung menceritakan masalah itu, dia pun berkata, "Aku akan segera ke sana."      

Setelah itu, Chen Youran memasukkan kembali ponsel ke dalam sakunya. Dua mengetuk pintu bilik, kemudian mendorong untuk membukanya. Ada begitu banyak asap rokok di dalamnya, lantainya juga penuh dengan serpihan pecahan kaca dari botol anggur.     

Tubuh Qiu Shaoze ditekan ke dinding oleh beberapa orang. Salah satu dari mereka tampak menampar wajahnya. Sementara itu Xu Chengyan duduk di sofa sambil mengapit sebatang rokok di antara bibirnya. Di sebelahnya, duduk seorang bocah dari keluarga kaya lainnya, yang menyalakan pemantik api untuknya.     

Melihat seorang wanita masuk, mereka pikir wanita itu telah memasuki bilik yang salah. Seseorang pun berteriak, "Pergi, pergi, keluar!"     

Chen Youran mengabaikan pria itu dan berjalan mendekat pada Xu Chengyan melewati puing-puing kaca dengan sepatu hak tinggi. Lalu dia menyapanya, "Aku sudah lama tidak melihatmu."     

Xu Chengyan sangat marah sehingga dia tidak melihat siapa yang masuk. Mendengar suara Chen Youran, dia mendongak dan menatapnya melalui asap rokok yang mengepul di udara.     

"Sudah lama tidak bertemu." Xu Chengyan masih ingat bahwa Chen Youran tidak suka bau rokok. Dia menekan rokok di tangannya ke asbak, kemudian berkata, "Kenapa kamu berpikir untuk menemuiku hari ini?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.