Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Dia Berbeda dengan Fang Yaqing (2)



Dia Berbeda dengan Fang Yaqing (2)

1"Lalu kenapa?" Chen Youran tersenyum dingin.     

Mata Bai Shiyan dihiasi dengan eyeliner hitam tebal, yang membuat matanya tampak agak menawan. Dia membalas, "Dia kemungkinan besar akan menikah dengan Keluarga Ji dan menggantikan posisimu pada masa itu. Pada saat itu, aku akan melihat, apa kamu masih bisa tertawa."     

Mendengar perkataan itu, Chen Youran seolah mendengar beberapa lelucon yang bagus. Senyum di bibirnya pun menjadi semakin dingin. Lalu dia berujar, "Kamu salah. Siapa pun bisa menikahi Ji Jinchuan, tetapi dia tidak."     

Sebelumnya, Fang Yaqing adalah Nyonya Muda Kedua dari Keluarga Ji. Meskipun dia melahirkan seorang putri dari Ji Jinchuan, tetapi Ji Yangkun dan Xie Suling belum pikun, mereka masih akan bersikap tegas. Hal ini menyangkut reputasi Keluarga Ji selama beberapa generasi. Jadi, Fang Yaqing tidak akan pernah bisa menikahi Ji Jinchuan. Jangankan karena dia melahirkan putri Ji Jinchuan, bahkan jika dia melahirkan seorang putra pun, pernikahan itu tidak mungkin terjadi.     

"Nyonya Hu, apa hidupmu terlalu tidak nyaman? Setiap kali kamu melihatku, sepertinya kamu selalu ingin mencari gara-gara, kan?" tutur Chen Youran sambil melemparkan tisu yang telah digunakan untuk membersihkan tangannya ke keranjang sampah. Dagunya yang sedikit terangkat membuatnya terlihat sedikit arogan.     

"Apa kamu cemburu dan masih tidak mau mengakui kalau aku lebih baik darimu?" lanjut Chen Youran.     

Wajah Bai Shiyan seketika kaku. Perkataan Chen Youran seolah mampu menusuknya. Dia tidak mau mengakui bahwa dia cemburu pada Chen Youran sejak lima tahun lalu dan bahkan hingga saat ini.     

Chen Youran melirik ekspresi Bai Shiyan yang berubah itu dan berkata dengan tatapan seperti sudah mendapat jawaban, "Sepertinya memang begitu."     

Bai Shiyan menggigit bibirnya dan berkata, "Tidak begitu!"     

Bibir Chen Youran tampak sedikit pucat. Sudut bibirnya memunculkan senyum yang sangat dingin dan mencibir, "Karena aku juga seorang wanita, aku harus mengatakan kalau wanita seringkali mengatakan yang sebaliknya, seperti kamu sekarang ini."     

"Kamu…" Bai Shiyan menatap Chen Youran dengan marah.     

Chen Youran meliriknya dan membenturkan bahunya pada lengan Bai Shiyan dengan keras saat berjalan melewatinya. Bai Shiyan pun terdorong mundur dua langkah karena hal itu. Emosi Bai Shiyan selalu buruk. Entah bagaimana mungkin dia bisa menelan amarahnya.     

"Apa kamu tidak menggunakan mata saat berjalan?!"     

"Anjing yang baik tidak akan menghalangi jalan." Suara manis Chen Youran terdengar agak mengejek.     

"Kamu sengaja melakukannya!" kata Bai Shiyan sambil menatap Chen Youran.     

"Ya, aku melakukannya dengan sengaja," kata Chen Youran. Dia mengakui dengan sepenuh hati bahwa dia tidak lebih tinggi dari Bai Shiyan, yang terlahir sebagai model dengan sepatu hak tinggi 10 sentimeter.      

"Bai Shiyan, aku dulu memiliki temperamen yang baik dan aku selalu diganggu oleh orang lain. Tetapi, sekarang aku memiliki temperamen yang buruk, jadi jangan berani-berani memprovokasi diriku. Kalau tidak, aku akan melakukan sesuatu padamu ketika saatnya tiba." Nada suara Chen Youran menunjukkan peringatan.     

Bai Shiyan dikejutkan oleh tatapan mata Chen Youran yang dingin. Setelah kontak lebih dekat ini, dia benar-benar menemukan bahwa Chen Youran berbeda dari sebelumnya.     

Chen Youran melirik Bai Shiyan sejenak dan keluar dari toilet. Dia kembali ke ruangan pribadi tempatnya makan dengan Lin Mo'an dan duduk di kursinya.      

"Kenapa kamu pergi begitu lama?" tanya Lin Mo'an.     

"Aku bertemu Nyonya Hu mengobrol sebentar." Chen Youran menjawab dengan ringan.     

Lin Mo'an mengangkat pandangannya dan menatapnya, "Apa kalian sudah saling kenal sebelumnya?"     

Chen Youran mengambil sumpitnya dan meraih piring di depannya. Dia berkata, "Dia adalah penggoda mantan suamiku."     

Alis Lin Mo'an terangkat ketika mendengarnya. Setelah itu, dia mengingatkan Chan Youran, "Ponselmu barusan berdering. Seharusnya ada pesan masuk."     

Chen Youran mengambil ponselnya yang diletakkan di samping. Dia lalu menekan tombol di sisi badan ponsel itu, layarnya pun menyala. Jarinya beralih menekan menu untuk masuk ke fitur pesan. Itu adalah pesan suara yang dikirim oleh Ji Nuo dengan ponsel Ji Jinchuan.     

Chen Youran membuka pesan suara itu. Suara lembut Ji Nuo pun terdengar, "Ranran, kamu selalu bekerja keras setiap hari, kan? Di masa depan, kamu tidak harus datang ke rumah sakit setiap hari. Aku akan mendengarkan kata-kata ayahku dan kata-kata mereka, serta paman dokter dan juga kakak-kakak perawat. Kamu harus memperhatikan kesehatanmu. Jangan terlalu kejam pada diri sendiri."     

Mendengar suara lembut Ji Nuo, hati Chen Youran perlahan juga melembut. Kabut yang menyelimutinya hari ini pun berangsur-angsur menghilang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.