Pergilah Kamu ke Neraka! (1)
Pergilah Kamu ke Neraka! (1)
Wajah Fang Yaqing tiba-tiba memutih. Tanpa sadar dia mundur dua langkah. Seluruh tubuhnya seolah jatuh ke gudang es dan tidak bisa menahan diri untuk tidak menggigil.
Ji Shaoheng memandang raut wajah Fang Yaqing yang berubah dan melengkungkan bibirnya dengan senyum kejam. Dia berkata, "Pada saat itu, aku membiarkanmu karena tindakan yang kamu lakukan sama persis dengan apa yang aku inginkan. Tetapi, sekarang berbeda. Kalau kamu memiliki pikiran yang menyimpang, aku pasti akan melakukan sesuatu untuk memberitahumu kalau kamu harus membayar untuk semua yang sudah kamu lakukan."
Fang Yaqing tertawa sinis dan membalas, "Bukannya kamu selalu ingin menghancurkan Keluarga Ji dan membalas dendam kepada mereka? Sejak kapan kamu memiliki hubungan yang baik dengannya?"
Ji Shaoheng tertawa, dengan jejak pesona jahat yang dingin di wajahnya yang lembut dan tampan. Kemudian, dia berkata, "Bahkan kalau ada saudara yang berada dalam konflik besar, mereka tetaplah saudara."
Fang Yaqing tidak ingin berbicara dengan Ji Shaoheng lagi. Dia memandang Fang Sitong dan berkata, "Tongtong, ayo kita pergi."
"Baiklah…" jawab Fang Sitong. Kemudian, dia berlari ke sisi ibunya. Dia melambai kepada Ji Shaoheng dan Ji Nuo sambil berkata, "Sampai jumpa lagi, Paman… Sampai jumpa lagi, Kakak…"
Ji Shaoheng menyipitkan matanya dan tidak mengatakan apa-apa. Dia memiliki perasaan yang tak terkatakan di hatinya. Perasaan itu sangat luar biasa sehingga membuatnya merasa seperti ada sesuatu yang halus yang membelai jantungnya dan membuat hatinya sedikit tergelitik. Dia memiliki dorongan untuk memeluk Fang Sitong.
Apa ini karena aku sudah terlalu lama bersama Nuonuo selama beberapa tahun ini? Jadi, itu membuatku juga memiliki dorongan untuk bersikap lembut pada anak-anak lain? Batin Ji Shaoheng.
***
Chen Youran kembali ke perusahaan setelah meninggalkan rumah sakit. Lin Mo'an telah mengirim Lin Xia kembali ke sanatorium, jadi dia akan pergi ke sanatorium setelah bekerja. Namun, sebelum pergi, Lin Mo'an dan Chen Youran makan di restoran terdekat.
Setelah keduanya duduk, pelayan datang dan menyerahkan menu. Chen Youran sedang memilih pesanan dan merasakan ada seseorang menatapnya. Dia mendongak dan melihat sekeliling. Saat itu, dia melihat Fang Yaqing dan Fang Sitong duduk di meja yang berada di sudut ruangan. Di seberang pasangan ibu dan anak itu adalah Bai Shiyan. Mereka sedang menatap dirinya dan Lin Mo'an.
Melihat Fang Yaqing dua kali dalam sehari ini, Chen Youran merasa sepertinya mereka benar-benar dipertemukan oleh takdir. Dia hanya melihat mereka sejenak lalu beralih dan terus memilih pesanannya. Setelah pelayan pergi dengan membawa kembali buku menu, dia mengangkat dagunya ke arah Fang Yaqing.
"Wanita itu adalah Fang Yaqing," tutur Chen Youran.
Lin Mo'an melirik ke belakang. Dia tahu sosok Bai Shiyan, jadi sudah pasti sosok yang memunggungi mereka, dengan seorang gadis kecil yang duduk di sampingnya adalah Fang Yaqing.
"Kalau dia setuju untuk mendonorkan sumsum tulang belakang putrinya kepada Nuonuo, hatinya seharusnya tidak terlalu buruk."
Chen Youran meneguk minuman dari gelasnya dan berkata, "Aku tertipu oleh kelembutannya pada awalnya."
Lin Mo'an tidak membantah Chen Youran dan berhenti berkomentar.
***
Begitu Chen Youran dan Lin Mo'an memasuki restoran, Bai Shiyan melihat mereka. Dia berkata kepada Yaqing, "Lihat ke belakangmu."
Fang Yaqing menoleh ke belakang dan melihat Chen Youran serta Lin Mo'an yang duduk di dekat jendela. Bai Shiyan berkata, "Pria itu adalah suaminya sekarang."
Mendengar hal itu, Fang Yaqing terkejut dan berkata dengan tidak percaya, "Bagaimana mungkin?"
"Setelah kamu diusir oleh Ji Jinchuan, Chen Youran menghabiskan waktu selama tiga tahun di penjara. Kemudian, dia menghilang selama dua tahun dan baru kembali beberapa bulan yang lalu." Nada bicara Bai Shiyan terdengar sedikit menghina.
Setelah mendengar cerita ini, Fang Yaqing tampak bingung. Dia kembali bertanya, "Kenapa dia masuk penjara?"
"Dikatakan itu terkait dengan perusahaan Keluarga Chen," balas Bai Shiyan. Riasannya sangat tebal, pewarna bibirnya bahkan berwarna merah cerah. Dengan gerakan bibirnya yang membuka dan menutup, dia terlihat sangat menarik.
Fang Yaqing mengambil makanan penutup setelah selezai makan malam dan meletakkannya di mangkuk Fang Sitong. Dia bertanya, "Lalu bagaimana dia bisa berhubungan dengan pria itu?"