Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Youyou, Itu Semua Salahku (6)



Youyou, Itu Semua Salahku (6)

3Vila yang merupakan kediaman Keluarga Lin terlihat terang benderang. Lin Mo'an memandang wanita yang menuruni tangga ke lantai bawah dan berkata dengan marah, "Ke mana kamu membawa Lin Xia?"     

Lin Mo'an bekerja lembur di perusahaan pada malam hari dan menerima telepon dari perawat. Perawat mengatakan kepadanya bahwa Lin Xia telah dibawa pergi oleh beberapa orang asing. Dia pun meminta Sekretaris Jia untuk memeriksa. Setelah ditelusuri, didapatkan info bahwa Nyonya Lin mengirim seseorang untuk membawa Lin Xia pergi.     

Ada Tuan Lin yang baru saja mandi, yang datang bersama Nyonya Lin. Dia mengenakan piyama dan juga jubah tidur. Ketika menuruni tangga, Tuan Lin melihat wajah Lin Mo'an yang marah dan bertanya, "Ada apa?"     

Lin Mo'an tidak berbicara. Akan tetapi, dia memandang Nyonya Lin dengan tatapan muram.     

Nyonya Lin terus melangkah dan duduk di sofa. Dia menatap Lin Mo'an dengan serius dan berkata, "Kalau aku tidak menggunakan cara ini, apa kamu tidak akan pernah mau kembali ke rumah ini seumur hidupmu?"     

Lin Mo'an mencibir, "Aku sudah tidak memiliki hubungan dengan keluarga ini sejak beberapa tahun yang lalu."     

Selain itu, terdapat sosok Lin Dongcheng tang duduk di sofa tunggal. Dia baru saja kembali dari jamuan makan malam. Jadi, wajahnya tampak sedikit mabuk. Dia sendiri tidak ingin ikut campur dalam hal yang membosankan ini. Dia pun menarik dasinya dan berjalan ke tangga menuju lantai dua.     

Langkah kaki Lin Dongcheng agak sempoyongan. Ketika dia melewati Tuan Lin, dia berkata, "Ayah, aku mau istirahat dulu."     

Tuan Lin mengangguk, Lin Dongcheng pun berjalan menaiki tangga. Tuan Lin kemudian memandang pelayan dan berkata, "Sajikan teh untuk Tuan Muda Kedua."     

"Baik…" kata pelayan yang kemudian bergegas untuk membuat teh.     

Tuan Lin berjalan mendekat dan duduk di samping Nyonya Lin. Dia berkata kepada Lin Mo'an, "Duduklah…"     

Namun, Lin Mo'an hanya berdiri diam. Wajahnya yang tampan terlihat dingin, seolah dipenuhi awan gelap. Dia memandang Nyonya Lin dengan dingin, "Di mana Lin Xia?"     

Nyonya Lin, dengan gerakan elegan, berkata dengan lemah, "Demi Lin Xia, kamu memutuskan hubungan dengan keluarga ini. Dan demi wanita itu juga, kamu bertengkar dengan ibumu sendiri. Kamu masih tetaplah anak yang aku lahirkan pada bulan Oktober. Apa kamu sama sekali sudah tidak mau menganggapku sebagai ibu di matamu?"     

Mendengar Nyonya Lin menyebutkan tentang masa lalu, emosi di hati Lin Mo'an semakin melonjak. Dia membentak, "Aku tidak punya ibu sepertimu!"     

"Kamu…" Ekspresi wajah Nyonya Lin seketika berubah.     

Hubungan antara kedua orang itu sudah cukup kaku. Jika terjadi pertengkaran lagi sekarang ini, mungkin akan benar-benar tidak akan ada yang bisa meredakannya. Tuan Lin pun berusaha menasihati putra keduanya, "Mo'an, bicaralah yang baik dengan ibumu."     

Sekali lagi, Lin Mo'an seolah tidak mendengarkan perkataan ayahnya. Matanya tertuju pada Nyonya Lin sepanjang waktu. Dia kembali berkata dengan marah, "Kembalikan Lin Xia kepadaku. Kalau tidak, akan kuselesaikan urusan denganmu!"     

Mendengar hal itu, Nyonya Lin meletakkan cangkir teh yang baru diambil dari atas meja teh dengan keras hingga menimbulkan suara yang kencang. Dia kemudian membalas dengan nada suara yang tak kalah dingin dari Lin Mo'an, "Aku ingin melihat bagaimana kamu akan menyelesaikan urusanmu denganku!"     

Melihat bahwa mereka akan bertengkar lagi, Tuan Lin berkata kepada Nyonya Lin, "Apa kamu tidak memikirkan putramu selama ini? Dia telah kembali sekarang. Tidak bisakah kamu berbicara yang baik dengannya? Apa kamu harus marah dan berteriak kepadanya?"     

Nyonya Lin selalu menjadi wanita yang kuat. Perkataan Tuan Lin itu pun sangat mempermalukan dirinya di depan putranya. Jejak ketidakwajaran melintas di wajahnya, tetapi dia segera menutupinya.     

Nyonya Lin memandang menoleh ke samping dan memandang Tuan Lin, "Apa kamu tidak melihat dia marah padaku begitu dia baru saja kembali ke rumah? Aku ibunya. Anak laki-laki mana yang berbicara kepada ibunya seperti ini?"     

"Ibu?" Lin Mo'an tiba-tiba tersenyum mencibir. Senyumnya sangat dingin. "Apa kamu pantas mendapatkan julukan itu?"     

Nyonya Lin seketika berdiri. Wajahnya yang dirawat dengan baik penuh dengan kemarahan dan sudut matanya yang menyipit memperlihatkan kerutan halusnya. Dia berujar, "Setelah bertahun-tahun, apa kamu masih tetap ingin membenci hal-hal yang terjadi pada tahun itu sepanjang hidupmu?"     

Lin Mo'an menatap Nyonya Lin dengan kemarahan yang sangat tinggi yang tampak di wajahnya, "Aku tidak akan pernah melupakan hal itu seumur hidupku, tentang bagaimana cara yang kamu gunakan untuk memisahkan Lin Xia dan aku!"     

Tepat saat mereka bertengkar, terdengar suara pengurus rumah datang dari luar ruang tamu.     

"Anda tidak boleh masuk… Anda tidak boleh masuk…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.