Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Youyou, Itu Semua Salahku (4)



Youyou, Itu Semua Salahku (4)

0Chen Youran seketika menyadari dalam sekejap bahwa Su Ning datang untuk meminta nasihat pada dirinya tentang bagaimana bergaul dengan anak-anak. Setelah itu, dia berkata, "Daripada bertanya kepadaku, Kamu sebaiknya bertanya kepada Nyonya Ji. Aku rasa dia memiliki lebih banyak pengalaman."      

Lift berhenti di suatu lantai, ada sekitar empat atau lima orang lain yang masuk. Chen Youran mengambil beberapa langkah ke sudut dan membuka jarak dari Su Ning. Ketika lift mencapai lantai pertama, banyak orang keluar, termasuk Su Ning. Beberapa orang masih tinggal di lift dan pergi ke tempat parkir di lantai bawah.     

Ketika sampai di tempat parkir, Chen Youran mengeluarkan kunci mobil dari tasnya dan berjalan ke mobilnya. Namun, begitu dia mendekat dan hendak membuka pintu, tiba-tiba ada yang memeluknya erat-erat dari belakang dengan tangan yang kuat.     

"Youyou…" Suaranya sedikit serak. Pria itu berbisik di telinga Chen Youran seperti seseorang yang sedang merayu kekasihnya. Suaranya perlahan menjalar seperti pohon anggur di lubuk hati Chen Youran.     

Chen Youran berjuang beberapa kali untuk melepaskan diri, tetapi tubuhnya dipeluk erat oleh pria itu. Dia merasa sedikit marah, "Ji Jinchuan, apa yang kamu lakukan?"     

"Youyou, aku sudah tahu segalanya."     

Sadar akan rasa dingin yang terasa di lehernya, Chen Youran terkejut. Apa dia menangis? Gumamnya dalam hati.     

"Kamu…" Chen Youran tertegun dan bertanya, "Ada apa ini?"     

"Soal anak… anak kedua kita."      

Kepala Ji Jinchuan terkubur di leher Chen Youran. Udara dari napas yang berembus menembus kulit Chen Youran, memasuki pembuluh darahnya, dan berlari ke ulu hatinya. Dia gemetar menahan kesakitan.     

Wajah Chen Youran tiba-tiba memutih. Itu adalah masa lalu yang enggan disebutkannya lagi. Saat ini, itu terasa seperti bekas luka yang dibuka tanpa ampun serta ditaburi garam dan air keras. Rasa sakit itu melumpuhkan seluruh sarafnya.     

Merasakan tubuh Chen Youran yang gemetar, Ji Jinchuan memeluknya lebih erat, seolah-olah ingin memasukkannya ke dalam sumsum tulang dan ke dalam darahnya agar wanita itu tidak akan pernah terpisah darinya lagi dalam hidup ini. Namun, meski begitu, Chen Youran terus gemetar. Suhu tubuh Ji Jinchuan tidak bisa menghangatkannya sama sekali.     

"Youyou, aku tahu aku salah."     

Hati Chen Youran bergetar hebat. Wajahnya yang putih seolah tidak memiliki aliran darah. Dia mendorong Ji Jinchuan menjauh hingga ke belakang. Ji Jinchuan terhuyung beberapa langkah. Mereka terpisah dengan jarak sekitar tiga langkah. Chen Youran menatapnya dengan mata yang dingin dan tajam.     

Tatapan mata Chen Youran yang dingin membuat seluruh saraf Ji Jinchuan sakit. Wajahnya sangat pucat dan dia menjambak rambutnya dengan keras tanpa memedulikan rasa sakitnya. Dia berkata, "Youyou, itu semua salahku. Aku membunuh anak kita. Aku pembunuhnya. Aku pantas mati…"     

Mata Chen Youran dikelilingi oleh lapisan tipis kabut. Dia berkedip beberapa kali dan penglihatannya yang kabur menjadi jelas. Tiba-tiba, dia berteriak, "Ya, kamu memang manusia terkutuk!"     

Chen Youran menatap Ji Jinchuan dengan tatapan yang kejam. Pria itu telah menyebutkan anak mereka yang tidak bisa diselamatkan, hatinya pun seketika dipenuhi amarah. Dia merasa ingin mencabik-cabik pria di depannya itu.     

Tiba-tiba, Chen Youran menurunkan pandangan matanya. Bulu matanya yang melengkung rapat bergetar dan suaranya yang tercekat terdengar, "Tapi, kalau kamu mati, apa yang harus dilakukan Nuonuo?"     

Melihat ekspresi sedih Chen Youran, Ji Jinchuan maju untuk memeluknya. Namun, Chen Youran melangkah mundur dan menyandarkan punggungnya pada badan mobil. Dia mengangkat tangannya untuk menghentikannya, "Berhenti!"     

Ji Jinchuan berdiri diam. Hatinya terasa dipegang erat oleh tangan besar yang tak terlihat. Dia tidak bisa bernapas dengan lancar karena rasa sakit. Dia berujar, "Jangan khawatir. Aku akan mencoba menyelamatkan Nuonuo. Dia akan baik-baik saja."     

Pandangan Chen Youran kabur karena air mata. Dia melihat wajah pria di depannya yang pucat. Tenggorokannya tercekat sehingga dia hampir tidak bisa mengeluarkan suara.     

"Apa lagi yang bisa kita lakukan sekarang?" kata Chen Youran dengan suara rendah.     

Tenggorokan Ji Jinchuan terasa sangat kering. Dia berusaha dengan keras untuk bisa mengeluarkan suara, "Akan ada jalan, pasti akan ada jalan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.