Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Ternyata Mereka Sudah Punya Anak (4)



Ternyata Mereka Sudah Punya Anak (4)

0Ji Jinchuan mendengar kemarahan Lin Mo'an dari kata-katanya. Pria itu hanya berusaha membela Chen Youran dari ketidakadilan yang dialaminya. Dia pun bertanya, "Katakan padaku, apa yang terjadi sebenarnya?"     

"Cari tahu saja sendiri!" kata Lin Mo'an.     

Lin Mo'an tahu, meskipun Chen Youran telah mengatakan bahwa dirinya membenci Ji Jinchuan, tetapi hatinya belum mati karena apa yang terjadi lima tahun lalu. Chen Youran masih memiliki Ji Jinchuan dan Ji Nuo di hatinya. Sebagai seorang teman, dia tidak ingin membiarkannya terlalu menderita.     

Lin Mo'an mengambil dua kali tarikan napas panjang dan menekan kekesalannya. Secara bertahap, dia menjadi tenang. Dia menatap pria di depannya dan berkata, "Kalau bukan karena Nuonuo membutuhkan darah tali pusar, aku rasa kamu tidak akan datang kepadaku untuk memahami alasannya, kan?"     

Wajah Ji Jinchuan diselimuti kegelapan malam. Lin Mo'an tidak bisa melihat emosi di wajah Ji Jinchuan, tetapi suaranya terdengar dingin, "Secara hukum, dia masih istriku. Alasan mengapa aku tidak melakukan apa-apa dan membiarkannya tinggal bersamamu dengan identitas sebagai Lin Xia adalah karena aku tidak ingin dia membenciku lebih dalam lagi. Bukan karena aku tidak mau peduli padanya."     

Semua yang dilakukan Ji Jinchuan adalah karena dia terlalu peduli pada Chen Youran sehingga dia harus mempertimbangkan perasaan wanita itu dari segi manapun.     

Lin Mo'an bersandar pada pagar pembatas di sana. Keduanya berdiri berhadap-hadapan, dengan jarak terpisah sebanyak 2 meter. Dia lalu bertanya, "Apa kamu masih mencintainya?"     

Ji Jinchuan terdiam. Mata gelap Lin Mo'an penuh dengan pandangan dingin. Dia menatap Ji Jinchuan sambil berkata, "Kamu pasti tidak pernah tahu apa yang terjadi padanya saat dia di penjara, kan?"     

Ji Jinchuan mengerutkan kening. Setelah Chen Youran dipenjara, dia memanfaatkankan koneksinya untuk mengatur semuanya secara pribadi hanya agar wanita itu tidak menderita di dalam sana. Seseorang juga akan melaporkan apa pun kepadanya. Namun, menurut perkataan Lin Mo'an, sepertinya ada yang terjadi pada Chen Youran di penjara, yang dia tidak tahu apa itu.     

"Terima kasih..." Ji Jinchuan mengucapkan dua kata lalu berbalik untuk membuka pintu dan masuk ke dalam mobil. Kemudian, dia memutar balik mobilnya dan melaju pergi.     

Melihat Maybach hitam yang telah pergi, Lin Mo'an mengangkat tangannya dan menjepit pangkal hidungnya. Sebagai seorang teman, dia tentu berharap Chen Youran bahagia. Dia berharap Ji Jinchuan tidak akan mengecewakannya kali ini.     

***     

Setelah meninggalkan rumah sakit, Chen Youran mengemudi tanpa tujuan di jalan dengan air mata yang terus mengalir di wajahnya. Dia hampir melalui seluruh jalan utama di Kota A sebelum akhirnya kembali ke rumah.     

Setelah memasuki rumah, Chen Youran menyalakan lampu di ruang tamu, berjalan, dan melemparkan dirinya ke sofa. Dalam benaknya, kata-kata Ji Nuo melayang-layang sepanjang waktu.     

'Aku merindukan ibuku'.     

Chen Youran membungkuk untuk mengambil remote dan terus mengganti saluran televisi. Gambar-gambar di televisi tampak seperti sulap, berkedip terus-menerus. Akhirnya, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak melemparkan remote ke sofa. Dia menutup wajahnya dan menangis dengan sedih.     

Selama ini, Chen Youran pikir dirinya adalah ibu yang tidak memenuhi syarat. Ketika Ji Nuo masih sangat kecil, dia meninggalkannya. Sekarang, dia tahu bahwa si kecil akan mati tanpa darah tali pusar, tapi dia tidak bisa menyelamatkannya.     

Ponselnya tiba-tiba berdering. Chen Youran pun meraba-raba tas di dekatnya dan melihat bahwa itu adalah telepon dari Lin Mo'an. Dia mengangkat tangannya untuk menyeka air mata di wajahnya, dia mengusap hidungnya, dan mengusap layar ponsel untuk menyambungkannya.     

Setelah panggilan itu berakhir, air mata Chen Youran jatuh lagi, meluncur dari pipinya yang pucat. Wajahnya menjadi semakin sedih. Ruang tamu yang tenang dipenuhi dengan isak tangis yang tertahan.     

Setelah beberapa saat, Lin Mo'an kembali ke rumah dan melihat Chen Youran duduk di sofa. Wajah wanita itu tampak seputih salju. Lin Mo'an pun mengganti sepatunya dan berjalan ke arah wanita itu. Dia berdiri diam di depannya dan menatapnya. Dia menghela napas rendah, pergi ke dispenser air, dan mengambil segelas air untuknya.      

"Katakan saja pada Ji Jinchuan yang sebenarnya," ujar Chen Youran.     

Chen Youran menutup matanya. Masih ada butiran air mata yang tergantung di bulu matanya. Tubuhnya terus gemetar dan bibirnya yang terkatup rapat juga memutih.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.