Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Selamat Tinggal, Cinta Dalam Hidupku (2)



Selamat Tinggal, Cinta Dalam Hidupku (2)

3Pelayan itu mengambil satu set pakaian yang lain dan mengarahkannya ke Ji Nuo, "Bagaimana dengan yang ini?"     

Ji Nuo tidak menjawab. Dia hanya menatap Chen Youran dan seolah bertanya bagaimana pendapatnya. Chen Youran sedikit mengerutkan kening.     

Pelayan itu sangat cerdas. Melihat bahwa Chen Youran tidak tertarik dengan satu set pakaian itu, dia pun dengan cepat mengambil set pakaian yang lain satu demi satu. Dia melihat bahwa Ji Nuo sangat bergantung dengan wanita yang sedang menggandengnya. Jadi, kali ini dia berhenti bertanya kepada Ji Nuo dan menunjukkan langsung ke Chen Youran.     

Chen Youran merasa bahwa set pakaian terakhir yang diberikan oleh pelayan toko itu cukup bagus. Dia menatap Ji Nuo dan bertanya, "Yang ini lumayan bagus, apa kamu mau mencobanya?"     

Ji Nuo tidak berkomentar. Dia langsung mengangguk dengan patuh, "Oke."     

Chen Youran sudah mengatakan bahwa set pakaian itu cukup bagus. Ji Nuo ternyata sangat percaya dengan penilaian Ranran-nya.     

Melihat sikap patuh Ji Nuo, pelayan toko semakin sangat menyukainya dan ingin mencubit wajahnya. Tetapi, Ji Nuo menghindari tangannya yang hendak menyentuhnya. Dia menatap pelayan itu dengan wajah penuh peringatan sambil berkata, "Jangan sentuh aku."     

"Saya hanya merasa kalau kamu terlihat seperti anak yang sangat baik," ucap pelayan itu yang tampak malu.     

Kemudian, Chen Youran berkata sambil menyentuh kepala Ji Nuo, "Aku akan mengantarkanmu untuk mencoba pakaianmu."     

Pelayan itu membawa mereka ke ruang ganti. Chen Youran mengambil alih pakaian dari tangannya dan hendak memasuki ruang ganti, akan tetapi dia dihentikan oleh Ji Nuo. Dia pun menatap si kecil dan bertanya, "Ada apa?"     

Ji Nuo menundukkan kepalanya dan berkata dengan marah, "Kamu tidak boleh masuk."     

Chen Youran melihat kepala kecil Ji Nuo yang tampak seperti melon dan berkata dengan suara yang hangat, "Kamu bisa melakukannya sendirian?"     

"Aku sudah berusia 6 tahun. Aku bukan anak kecil." Ji Nuo berkata dengan ekspresi serius.     

"....." Pelayan itu tercengang. Berusia 6 tahun bukan anak kecil, lalu apa? Batinnya.     

Dibandingkan dengan tatapan bingung pelayan itu, Chen Youran tampak jauh lebih tenang. Dia menyerahkan pakaian kepada Ji Nuo dan berkata, "Kalau kamu tidak bisa memakainya, panggil aku. Aku akan menunggumu di luar."     

Ji Nuo mengangguk dan mengambil pakaiannya, lalu masuk ke ruang ganti. Sementara Chen Youran dan Ji Wenqing menunggu di luar. Setengah jam kemudian, Ji Nuo tak kunjung keluar, Chen Youran pun berteriak ke dalam ruang ganti, "Nuonuo, apa kamu sudah selesai?"     

"Sebentar lagi," jawab Ji Nuo.     

Setelah menunggu beberapa menit, pintu ruang ganti terbuka dan Ji Nuo akhirnya keluar. Pada bagian atas, Ji Nuo menggunakan kemeja, sedangkan bagian bawahnya adalah celana kotak-kotak. Meskipun masih kecil, tetapi fitur wajahnya tampan dan memesona, serta kulitnya sedikit putih. Pada usia yang masih sangat muda, dia memiliki gaya anak keluarga kaya. Dia benar-benar mewarisi gen Ji Jinchuan.     

Ji Nuo berjalan mendekat ke Chen Youran dan bertanya, "Ranran, apa ini bagus?"     

Sudut mulut Chen Youran mengangkat senyum, dia berkata, "Iya, bagus."     

Wajah mungil Ji Nuo saat ini penuh dengan kegembiraan. Akankah rasa suka Ranran kepadaku lebih besar? Gumamnya dalam hati.     

Chen Youran melihat wajah gembira Ji Nuo. Kemudian, dia memilih beberapa set pakaian untuknya secara khusus. Ji Nuo sangat bersemangat untuk mencoba semua pakaian satu per satu. Dan itu semua sangat cocok untuknya.     

"Aku mau semua ini," ujar Chen Youran sambil menatap pelayan itu.     

Wajah pelayan itu berseri-seri. Dia segera mengemas semua pakaian dan membawa mereka ke meja untuk membayar tagihan.     

Di seberang jalan, Ji Jinchuan melihat ibu dan anak yang berinteraksi di toko. Ada beberapa sentuhan kelembutan di sudut-sudut mata dan wajahnya. Dia meletakkan tangannya pada kemudi dan secara refleks menyentuh jarinya yang mengenakan cincin kawin. Namun, jari itu kosong. Hatinya pun tiba-tiba menjadi panik. Dia merogoh beberapa kantong yang ada pada pakaian dan celananya, tetapi dia tidak menemukannya. Kemudian, dia mencoba untuk tenang dan berpikir dengan hati-hati.     

Ji Jinchuan akhirnya ingat ketika dia memandikan Ji Nuo kemarin malam, dia melepas cincin kawinnya dan meletakkannya di wastafel. Kemudian, dia lupa untuk memakainya lagi. Dia pun mengambil ponselnya dari saku celananya dan menelepon rumah Teluk Nanhai dengan cepat.      

Bibi Wu adalah orang yang menjawab telepon. Ji Jinchuan lalu bertanya apa Bibi Wu melihat cincin kawinnya atau tidak. Bibi Wu mengatakan kepadanya bahwa cincin itu telah dibawa kembali ke dalam kamar tidurnya dan meletakkannya di laci meja samping tempat tidur.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.