Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Aku akan Memberikan Apa pun yang Kamu Inginkan (1)



Aku akan Memberikan Apa pun yang Kamu Inginkan (1)

0"Sudah sejak setahun yang lalu." Ji Shaoheng berbalik dan menatap Chen Youran. Senyum menawan di bibirnya sedikit bergelombang, menunjukkan aura jahat. "Apa menurutmu aku lebih menawan?"     

Dulu, meski memiliki latar belakang keluarga yang menonjol, Ji Shaoheng sering dibicarakan karena kakinya. Pada awalnya, dia akan menyiksa orang-orang yang menghinanya dengan kata-kata yang pahit dengan kejam. Selain itu, dia juga sering mengurung diri di kamar dan membuang semua barang-barang yang ada di sana. Seiring berjalannya waktu, dia secara bertahap terbiasa, tetapi temperamennya menjadi semakin kejam dari hari ke hari.     

Jika Chen Youran seorang wanita muda, wanita itu pasti terpesona oleh Ji Shaoheng. Tetapi, saat ini dia adalah seorang wanita yang berusia sekitar 30 tahunan. Dia telah mengembangkan hatinya menjadi lebih tenang setelah begitu banyak pasang surut yang dia alami. Jadi, dia tidak akan tergoyahkan menanggapi rayuan Ji Shaoheng yang disengaja.     

"Itu tidak bekerja untukku," tutur Chen Youran.     

"Kamu ini seorang wanita. Bagaimana kamu tidak tahu cara menghargai perasaan orang sama sekali?" Hati Ji Shaoheng dipenuhi dengan rasa frustrasi. Matanya yang tajam menjadi gelap.     

"Aku sudah terlalu kebal karena dulunya aku pernah terlalu menghargai perasaan orang lain." Chen Youran berkata dengan lembut.     

***     

Mobil yang dikendarai oleh Ji Shaoheng berhenti di luar Graceland Mansion. Chen Youran mendorong pintu dan turun dari mobil tersebut. Dia kemudian langsung pergi tanpa berpamitan.     

Melihat hal itu, Ji Shaoheng menurunkan jendela dan mengeluh seperti anak kecil, "Apa kamu tidak mengajakku untuk masuk?"     

"Selamat tinggal…" Ekspresi Chen Youran tampak tenang dan lembut. Kemudian, dia berbalik dan berjalan masuk ke area apartemen. Karena kakinya sedang cedera, postur berjalannya terlihat sedikit mengalami kesulitan.     

Ketika sampai di rumah, Chen Youran pun menghubungi Lin Mo'an untuk memberitahu bahwa dia sudah keluar dari rumah sakit. Perusahaan baru berjalan hanya sekitar dua bulan dan ada banyak hal yang harus dikerjakan. Lin Mo'an sempat memasak untuk Chen Youran akhir-akhir ini dan pulang kerja tepat waktu. Namun, beberapa pekerjaan menumpuk, jadi pria itu harus bekerja lembur malam ini.     

"Aku akan pulang sedikit malam. Lebih baik kamu membeli makanan pesan antar saja untuk makan sekarang. Katakan padaku apa yang ingin kamu makan dan aku akan membawakannya untukmu nanti malam," tutur Lin Mo'an.     

Chen Youran duduk di sofa dengan bantal di lengannya. Dia berkata dengan suara lembut dan ringan, "Aku akan mengurus makan malamku sendiri. Kamu sendiri jangan lupa untuk makan."     

Saat tiba waktunya untuk makan malam, alih-alih memesan makanan, Chen Youran malah membuat sepanci mie instan. Tepat setelah selesai makan, bel pintu berbunyi. Dia menahan rasa sakit di kakinya dan pergi untuk membuka pintu.     

Melihat Ji Jinchuan dan Ji Nuo berada di luar pintu, Chen Youran tercengang dan berdiri dengan tangan membeku di kenop pintu. Dia berkata, "Presiden Ji, untuk apa kamu datang ke sini?"     

Dengan tangan kanan yang membawa sekantong buah, Ji Jinchuan berkata, "Nuonuo mendengar kalau kamu sakit dan ingin menjengukmu. Aku membantunya membawa barang untuk diberikan kepadamu."     

Ji Nuo berjalan malu-malu ke depan dan meraih pakaian Chen Youran, "Ranran, aku mendengar dari ayahku kalau kamu sakit. Apa kamu sudah jauh lebih baik sekarang?"     

Ditatap oleh kedua mata gelap si kecil, hati Chen Youran seketika terasa lembut. Tetapi, ekspresi wajahnya tidak berubah. Dia berkata, "Aku sudah jauh lebih baik."     

"Ranran, bolehkah aku masuk?" tanya Ji Nuo.     

Chen Youran bergeser sedikit ke samping, Ji Nuo pun langsung melompat riang masuk ke dalam rumah. Terlihat bahwa Ji Jinchuan juga hendak masuk, namun Chen Youran seketika melangkah keluar untuk menghentikannya. Dia menatap pria itu dengan mata yang dalam. Arti penolakan di matanya sangat jelas.     

Sementara itu, Ji Jinchuan menatap Chen Youran dengan serius. Bibirnya yang tipis perlahan mengerucut.     

Ji Nuo yang berada di dalam rumah, memeriksa seluruh lemari sepatu dan tidak menemukan sepasang sandal bebek kuning kecil yang pernah diberikan oleh Chen Youran. Dia bertanya, "Ranran, kenapa sandalku hilang?"     

Chen Youran terlihat ragu-ragu sejenak, lalu akhirnya menjawab, "Sudah dibuang."     

"Ranran, kenapa kamu membuang sandalku?" Ji Nuo mengerucutkan mulutnya dan menarik ujung pakaiannya.     

Chen Youran melihat kembali ke ekspresi sedih anak kecil itu. Dia tidak tega untuk mengatakan yang sebenarnya, jadi dia berkata dengan santai, "Tidak sengaja dibuang ketika sedang bersih-bersih."     

Ji Nuo hanya mengerucutkan bibirnya dan tidak mengatakan apa-apa. Dia lalu berlari dengan gembira, melemparkan dirinya ke sofa, dan berguling-guling di atasnya lagi dan lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.