Aku Tidak Berperilaku Baik Padanya dan Menyakiti Hatinya (1)
Aku Tidak Berperilaku Baik Padanya dan Menyakiti Hatinya (1)
"Tidak ada kabar tentang Nona Shen, tapi ditemukan mobilnya yang kosong ditinggal begitu saja. Dia pasti diculik," tutur Xiao Cheng.
Ji Jinchuan bersandar di kursi besar di kantornya. Hari ini, dia mengenakan kemeja putih yang disetrika dengan sangat rapi. Dia membalas, "Beri tahu Keluarga Huo dan Keluarga Shen mengenai berita itu. Dan jangan khawatir tentang sisanya."
Xiao Cheng tidak menjawab, tetapi melanjutkan, "Sehari setelah Nona Shen menghilang, Nyonya Shen menelepon polisi. Akan tetapi, tidak ada kabar dari polisi."
Ji Jinchuan mengerutkan kening dan merenung. Jelas bahwa seseorang telah menyuap polisi. Hanya sedikit orang di kota A yang bisa melakukan hal semacam itu. Gu Jinchen adalah orang pertama yang ada di pikirannya saat ini.
"Periksa apa Shen Xiaoke telah menyinggung Gu Jinchen," ujar Ji Jinchuan.
Xiao Cheng dapat mengerti apa yang Ji Jinchuan maksud, dia lalu bertanya, "Apa Anda mencurigai Presiden Gu?"
Tangan kanan Ji Jinchuan diletakkan di atas meja. Tangannya sangat kurus dan membuat tulang-tulang jarinya terlihat dengan jelas. Jari telunjuknya perlahan mengetuk meja sebanyak dua kali, "Semuanya harus memperhatikan bukti."
"Baiklah…" jawab Xiao Cheng, lalu pergi dari kantor.
***
Pada siang hari, Asisten Tang meninggalkan lokasi konstruksi terlebih dahulu dan membelikan makanan untuk Chen Youran. Ketika Chen Youran baru makan dua suap, bel pintu berbunyi dan Asisten Tang pergi untuk membuka pintu.
Melihat orang yang berdiri di luar pintu, Asisten Tang bertanya-tanya, "Siapa Anda?"
"Saya mencari Nona Chen," tutur Bibi Wu yang masih sama seperti kemarin, membawa dua wadah bekal pengawet panas di tangannya.
Asisten Tang memandang Bibi Wu dengan tatapan heran. Kemudian, dia menjawab, "Tidak ada yang bernama Nona Chen di sini."
Bibi Wu memastikan bahwa dia tidak pergi ke tempat yang salah. Dia ingat bahwa Chen Youran mengatakan identitasnya sekarang adalah Nyonya Lin kemarin, jadi dia mengajukan pertanyaan lain, "Apakah Nyonya Lin tinggal di sini?"
"Iya." Asisten Tang menatap Bibi Wu dengan curiga dan memandangnya dari atas ke bawah. "Apakah Anda...?"
Bihi Wu tidak tahu bagaimana memperkenalkan dirinya. Dia tidak berbicara untuk waktu yang lama.
Sementara itu, melihat Asisten Tang berbicara setelah membuka pintu, Chen Youran bertanya dengan suara yang cukup keras, "Asisten Tang, siapa itu?"
Mendengar suara Chen Youran, Bibi Wu dengan cepat berkata, "Saya mencarinya…"
"Direktur Lin, ada tamu mencari Anda," jawab Asisten Tang. Chen Youran pun bergerak dan mencondongkan tubuhnya untuk melihat siapa yang berdiri di depan pintu.
Bibi Wu pun memasuki ruangan dan memandang wanita di kursi roda. Dia berjalan mendekat, lalu menyapanya, "Nona Chen…"
Chen Youran mendongak ke atas dan melihat bahwa itu adalah Bibi Wu. Dia terdiam selama beberapa detik. Akhirnya, mulutnya mengeluarkan pertanyaan dengan suara ringan, "Kenapa bibi ke sini lagi?"
"Anda tidak punya pelayan di sini. Saya akan selalu datang dan mengantarkan makanan untuk Anda sebelum kaki Anda sembuh," jawab Bibi Wu sambil menunjukkan apa yang dia bawa.
Mata hitam Chen Youran masih setenang air. Bibirnya bergerak, berkata dengan hangat, "Ini dikarenakan aku bukanlah Nyonya Ji lagi, jadi aku bahkan tidak mampu untuk menyewa pelayan."
Bihi Wu tidak peduli nada suara Chen Youran saat mengatakannya. Dia meletakkan wadah bekal pengawet panas di atas meja dan membuka salah satu kotak, "Saya membuat sup lain untuk Anda hari ini. Rasanya enak…"
Setelah tutupnya terbuka, uap panasnya pun naik ke atas. Udara apartemen itu seketika dipenuhi dengan aroma daun bawang yang samar. Chen Youran mencium bahwa itu adalah sup tahu kepala ikan, yang merupakan satu-satunya makanan yang tetap menjadi makanan favoritnya selama bertahun-tahun. Entah apa yang dia pikirkan, namun dia terus melihat wadah bekal itu dengan tercengang. Dia tampak sedikit linglung.
"Saya telah merawat Tuan Muda selama beberapa tahun terakhir. Saya sudah tidak punya banyak kesempatan untuk memasak, tetapi rasa supnya tidak akan berubah." Bibi Wu pergi ke dapur untuk mengambil mangkuk dan sendok. Setelah itu, dia kembali ke ruang tamu dan menuangkan sup tersebut ke mangkuk yang lebih kecil. Dia lalu menyerahkannya pada Chen Youran dengan disertai sendok.
"Selera Tuan Kecil sama seperti selera Anda. Dia juga suka ikan," kata Bibi Wu.
Memikirkan wajah Ji Nuo yang imut dan menggemaskan, hawa dingin pada wajah Chen Youran memudar. Kemudian, perlahan wajahnya menjadi lebih lembut.