Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Aku akan Memberi Kalian Kesempatan (1)



Aku akan Memberi Kalian Kesempatan (1)

2"Ayo makan…" kata Chen Youran sambil memasukkan daging ke dalam mangkuk Ji Nuo.     

Lin Mo'an membuka kursi di seberang mereka berdua dan duduk di sana. Dia melihat bocah kecil itu menggoda Chen Youran dan membuat ekspresi wajah terganggu saat menatap dirinya. Dia pun tersenyum diam-diam dan berkata dalam hati, dasar anak kecil ini.     

Setelah selesai makan, Lin Mo'an mengambil alih pekerjaan mencuci piring dan sumpit. Sementara Chen Youran menonton televisi bersama dengan dengan Ji Nuo sebentar. Saat waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam, Chen Youran berkata, "Bukannya kamu harus pulang dan meminta Paman Kedua-mu untuk menjemputmu?"     

Ji Nuo bersikap sangat baik hari ini. Dia tidak memiliki semua jenis sikap manja untuk mengatakan dia ingin tetap tinggal di rumah ini bersama Chen Youran. Dia membalas, "Paman sopir sudah menungguku di bawah…"     

"Aku akan mengantarmu turun," ucap Chen Youran sembari mengambil tas Ji Nuo.     

"Aku bisa melakukannya sendiri." Ji Nuo meraih tasnya dari tangan Chen Youran, dia lalu berlari cepat dan mengganti sepatunya. Dia membuka pintu dan bergegas keluar dari rumah itu.     

Ketika Chen Youran mengganti sepatunya dan keluar dari pintu, bocah kecil itu sudah pergi dan lift pun sudah berjalan turun.     

Ji Nuo berjalan menuju sebuah Audi yang terparkir di seberang jalan ketika keluar dari gedung apartemen itu. Xiao Cheng keluar dari mobil dan membukakan pintu untuknya. Ji Nuo menyapanya sebelum akhirnya masuk ke dalam mobil.     

"Ayah, aku semakin menyukai Ranran… Aku ingin cepat dewasa dan menikahinya, lalu membawanya ke rumah."     

Ji Jinchuan duduk dengan kaki terlipat dan menatap anaknya, "Kalau kamu ingin dia tinggal bersamamu, kamu harus patuh dan merayunya untuk tetap bahagia."     

Si kecil Ji Nuo mengangguk seperti ayam yang sedang mematuk nasi, "Oke, oke, aku akan mendengarkan ayah."     

"Apa kamu melihat suami Ranran?" tanya Ji Jinchuan.     

Ji Nuo terkekeh, kemudian berkata, "Aku tidak suka paman itu. Dia sangat menyebalkan."     

Ji Jinchuan mengangguk setuju. Dia berkata dengan suara yang hangat dan dalam, "Dia benar-benar menjengkelkan."     

Jarang sekali ayah dan anak memiliki sudut pandang yang sama. Setelah itu, Ji Nuo mencondongkan tubuhnya dan bertanya, "Ayah, bagaimana cara mengejar seorang wanita?"     

Pencahayaan di dalam mobil itu agak gelap. Setengah dari wajah Ji Jinchuan pun tersembunyi dalam kegelapan. Wajahnya terlihat hangat dan ringan. Dia lalu berkata, "Aku juga tidak tahu."     

Ji Nuo bersenandung pelan, "Aku rasa, ayah memang tidak tahu akan hal itu. Kalau tidak, istri ayah tidak akan lari. Aku akan bertanya pada Paman Kedua besok."     

Alis Ji Jinchuan tiba-tiba melonjak. Dia mengangkat tangannya dan mencubit pipi Ji Nuo, "Kalau kamu berbicara secara sembarangan lagi di masa depan, kamu akan dihukum menghadap dinding selama tiga jam."     

***     

"Direktur Lin, Tuan Qiu Shaoze mencari Anda…" ujar Asisten Tang setelah membuka pintu kantor Chen Youran.     

"Katakan padanya aku tidak mengenalnya." Chen Youran mengatakan hal itu tanpa berpikir.     

"Baik," jawab Asisten Tang yang kemudian undur diri.     

Saat pintu kantor tertutup, Chen Youran bersandar di kursi kulit dan melemparkan pena di atas meja dengan keras. Tatapan matanya sangat dingin.     

Saat makan siang, Lin Mo'an datang ke kantornya dan melihat bahwa Chen Youran sedang sibuk. Dia mengetuk meja sambil berkata, "Sudah waktunya makan siang."     

"Kamu pergi makan dulu saja. Aku masih membutuhkan beberapa waktu," jawab Chen Youran tanpa mengangkat kepalanya sama sekali.     

"Tidak peduli seberapa sibuknya kamu, kamu harus makan. Aku tahu sebuah restoran yang baru dibuka, aku akan membawamu ke sana." Lin Mo'an pun mengambil pena dari tangan Chen Youran.     

Chen Youran tahu bahwa jika dia tidak pergi, dia akan diomeli oleh Lin Mo'an. Jadi, dia tersenyum, bangkit dari duduknya, dan mengambil mantel di sandaran kursi, "Oke, ayo pergi…"     

Keduanya melaju menuju ke sebuah restoran baru. Ketika menunggu di lampu lalu lintas, Lin Mo'an secara tidak sengaja menoleh dan mengenali mobil Huo Hanqian di sebelahnya. Tangannya yang memegang kemudi tiba-tiba mengencang, sehingga urat biru di punggung tangannya menonjol dengan kuat.     

Ketika lampu hijau menyala, mobil Huo Hanqian melaju ke depan, Lin Mo'an pun menyalakan mesin dan mengikutinya. Chen Youran melirik ke luar jendela dan bertanya dengan curiga, "Bukannya kamu mengatakan restorannya berada di Jalan Jiangbin? Kenapa…"     

Sebelum selesai berbicara, Chen Youran merasakan kecepatan mobil semakin tinggi. Kemudian, terdengar suara yang sangat keras di telinganya. Mobil Lin Mo'an rupanya menabrak mobil di depannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.