Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Mencintaiku adalah Penipuan Sempurnamu (1)



Mencintaiku adalah Penipuan Sempurnamu (1)

3Di sebuah kafe…     

Chen Youran sedang menyesap kopinya. Saat mendengar kata sapaan dari seorang pelayan, dia secara refleks melihat ke arah pintu. Terlihat seorang pria yang mengenakan jaket bergaya Inggris sepanjang lutut. Pria itu melihat sekeliling, kemudian mengangkat kakinya untuk berjalan ke arah Chen Youran.     

Alis Chen Youran perlahan terangkat. Dia melihat ke kaki kiri pria itu yang normal. Ji Shaoheng semakin mendekat, lalu duduk di seberang Chen Youran. Dia berkata sambil tersenyum sinis, "Aku merasa terhormat mendapat undangan darimu."     

Ji Shaoheng terkejut ketika dia menerima telepon dari Chen Youran tadi malam. Terakhir kali, wanita itu menolak semua orang tanpa ampun. Dapat dilihat juga bahwa wanita itu menolak siapa pun yang berasal dari Keluarga Ji, jadi dia tidak berani terburu-buru untuk menemuinya lagi.     

Chen Youran memanggil pelayan, kemudian Ji Shaoheng memesan secangkir kopi. Setelah selesai memesan, pelayan itu pergi. Chen Youran lalu tersenyum dan berkata, "Kopi di sini tidak begitu enak."     

Ji Shaoheng sudah menebak bahwa Chen Youran pasti memiliki sesuatu dan ingin meminta bantuannya. Dengan kebenciannya terhadap Ji Jinchuan, wanita itu sangat ingin menjauh dari Keluarga Ji, namun entah kenapa tiba-tiba wanita itu mengambil inisiatif untuk berbicara padanya. Dia menatap wanita di seberangnya, mata terlihat sedikit dingin. Bahkan jika dia tersenyum, senyumnya juga dingin.     

"Aku dengar kamu pergi ke Amerika setelah keluar dari penjara?" tanya Ji Shaoheng.     

Chen Youran mengaduk kopi di cangkirnya. Alis dan matanya yang acuh tak acuh terlihat tenang dan dingin. Dia dengan lembut mengumpulkan pandangan matanya dan tersenyum, "Beritanya tersebar sangat cepat…"     

Pelayan dengan cepat membawakan kopi pesanan Ji Shaoheng. Dia pun menyesapnya perlahan. Suhu yang sedikit panas pada kopi itu seolah mengingatkannya bahwa Chen Youran telah benar-benar kembali dan saat ini dia benar-benar sedang duduk di seberang wanita tersebut.     

"Katakan, apa yang bisa aku lakukan untukmu?"     

Chen Youran mengerutkan bibirnya dan berkata, "Bagaimana bisa kamu menebak?"     

"Selain untuk ini, mana mungkin kamu mau bertemu denganku?" ucap Ji Shaoheng sambil perlahan meletakkan kopinya.     

Chen Youran menatap Ji Shaoheng dengan dingin. Memang benar, dia ingin meminta bantuan dari pria ini. Senyum tipis mengembang di wajahnya dan tatapannya tampak lembut, "Aku memiliki sesuatu untuk dilakukan dua hari ini. Aku butuh bantuanmu untuk menekan polisi"     

Ji Shaoheng mengeluarkan sebatang rokok, tetapi tidak menyalakannya. Dia hanya meletakkannya di depan hidungnya dan mencium aromanya. Setelah 5 tahun berlalu, wajahnya masih terlihat sangat tampan. Chen Youran menatap Ji Shaoheng dalam keheningan yang tenang. Dia sedikit gugup, tetapi dia tidak menunjukkannya di wajahnya.     

"Kenapa kamu tidak pergi ke kakakku? Dengan kekuatannya, bahkan kalau kamu ingin meluluhlantakkan Kota A, dia dapat menyelesaikannya untukmu." Ji Shaoheng bersandar di bagian belakang kursinya dan jari-jarinya memainkan rokok secara bebas.     

Chen Youran mengumpulkan keheningan di wajahnya dan keningnya sedikit berkerut. Tanpa menjawab pertanyaan dari pria itu, dia membuka bibirnya dengan santai, "Cukup katakan kamu mau membantuku atau tidak?"     

Ji Shaoheng menatap wajah wanita di depannya dengan serius dan tiba-tiba bertanya, "Kenapa aku harus membantumu?"     

"5 tahun yang lalu, aku menyelamatkanmu. Apa ini cukup untuk menjadi alasan?" balas Chen Youran. Suara acuh tak acuhnya tidak memiliki emosi yang berarti.     

Ji Shaoheng tiba-tiba menyadari bahwa alasan mengapa Chen Youtan datang kepadanya hari ini adalah untuk bertaruh pada hati nuraninya. Dia pun berkata, "Tetapi, aku juga menyelamatkanmu."     

"Jadi, kamu menolak, ya?" Chen Youran sedikit mengernyit.     

"Beri aku alasan kuat kenapa aku harus membantumu." Mulut Ji Shaoheng memunculkan senyum yang sama jahatnya dengan senyum iblis.     

Chen Youran menatap Ji Shaoheng dengan dingin, menyesap kopinya untuk yang terakhir, dan mengambil tasnya dengan cepat. Kemudian, dia mengeluarkan uang dari dompet, meletakkannya di atas meja, dan bangkit untuk pergi.     

"Aku tidak mengatakan tidak mau membantu." Suara jahat Ji Shaoheng tiba-tiba terdengar.     

Chen Youran pun menoleh kembali padanya. Perasaan diejek membuatnya sangat malu, tapi dia menahan diri ketika memikirkan tujuannya datang hari ini. Ji Shaoheng mengangkat dagunya dan mengisyaratkan Chen Youran untuk duduk.     

Namun, Chen Youran berdiri diam tak bergerak dengan kemarahan tertahan di wajahnya. Ji Shaoheng mengaitkan senyum di bibirnya dan membalas, "Temani aku minum secangkir kopi ini. Setelah itu, anggap saja ini sebagai penerimaan aku mau untuk membantumu."     

Chen Youran mengerucutkan bibirnya dan kembali duduk lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.