Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Dia akan Menunggunya Sepanjang Waktu (4)



Dia akan Menunggunya Sepanjang Waktu (4)

0Ji Nuo mengusap ingus yang sudah keluar dari hidungnya dan tampak sedikit kesal. Dia kemudian menjawab, "Dia adalah calon istriku."     

"..." Bibi Wu tercengang Dia memandang Ji Jinchuan, tetapi tuannya itu tampak acuh tak acuh. Dia dengan ragu-ragu berkata, "Tuan Muda…"     

Ji Jinchuan tahu apa yang akan Bibi Wu katakan, dia memotong perkataannya dengan tenang, "Kata-kata anak-anak tidak mungkin benar. Jangan khawatir…"     

Bibi Wu merasa lega dan mengembuskan napas.     

***     

Chen Youran menemani Lin Mo'an ke penjara dan bertemu dengan tersangka pengemudi yang menabrak Lin Xia. Pengemudi itu adalah orang yang berusia di bawah 40 tahun. Dia memiliki rambut yang rapi di pelipisnya dan mengenakan pakaian seragam khusus untuk narapidana. Penampilannya membuatnya tampak setua orang berusia 50 tahunan.     

Melalui kaca pemblokir suara, Lu Shi, pengemudi itu, memandang Lin Mo'an dan Chen Youran dengan heran. Lin Mo'an memberi isyarat padanya. Dia perlahan pun mengangkat telepon dengan borgol di tangannya.     

Lin Mo'an lalu berkata kepada pengemudi, "Lu Shi, aku adalah saudara korban."     

Lu Shi memandang mereka dengan tatapan terkejut dan tampak sedikit kerutan di antara alisnya. Lin Mo'an menambahkan, "Aku telah menemukan kalau kecelakaan itu bukalah kecelakaan murni. Katakan, apa seseorang memerintahkanmu untuk melakukannya?"     

Mendengar ini, Lu Shi hendak menutup telepon, tetapi Lin Mo'an berteriak dengan cepat, "Wanita itu berada dalam kondisi vegetatif sekarang!"     

Tangan Lu Shi yang memegang telepon membeku. Dia menatap Lin Mo'an dengan raut wajah yang tercengang.     

Ketika memikirkan wanita yang hanya bisa berbaring di tempat tidur, hati Lin Mo'an seketika terasa sakit dan sudut matanya sedikit merah, "Dia masih sangat muda. Dokter mengatakan kalau dia mungkin tidak akan bisa sembuh seumur hidupnya. Aku ingin tahu yang sebenarnya. Tolong beri tahu aku…"     

Chen Youran berdiri di belakang Lin Mo'an. Dia memandang pria itu dan melihat bahwa bahunya bergetar karena menahan emosinya. Suara pria itu juga menjadi serak, seolah ada yang mengganjal di tenggorokannya.     

Lu Shi tiba-tiba menunduk, menyembunyikan wajahnya dan menangis. Setelah menunggu beberapa saat, tanpa mengatakan sepatah kata pun, dia menutup telepon dan pergi dari ruangan itu.     

Lin Mo'an menepuk kaca kedap suara itu beberapa kali sambil memanggilnya, "Lu Shi… Lu Shi…"     

Namun, Lu Shi sama sekali tidak berhenti. Dia membuka pintu dan keluar. Jari-jarinya yang disandarkan Lin Mo'an pada kaca itu perlahan-lahan mengencang. Pembuluh darah berwarna biru di punggung tangannya menonjol karena tangannya yang mengepal dengan erat.     

Chen Youran mengambil dua langkah ke depan dan meletakkan tangannya di bahu Lin Mo'an, "Karena Lu Shi menolak untuk mengatakannya, kita dapat memeriksa dari mana asal uang itu."     

Lin Mo'an menggelengkan kepalanya dan menjelaskan, "Orang yang berada di belakang semua ini sangat berhati-hati. Uang itu tidak diambil dari rekening, tetapi uang tunai yang dikirim ke keluarga Lu Shi secara langsung."     

Chen Youran perlahan mengerutkan bibirnya dan mencoba menghiburnya, "Akan selalu ada cara lain."     

Lin Mo'an kembali ke Tiongkok untuk mencari tahu kebenaran kecelakaan mobil yang dialami oleh Lin Xia. Jadi, Chen Youran sangat paham apa artinya pengakuan dari Lu Shi bagi Lin Mo'an.     

Lin Mo'an menundukkan kepalanya. Ekspresi wajahnya tampak sedih dan menyakitkan, "Peristiwa tahun itu sudah terlalu lama ditinggalkan, dan tidak ada petunjuk sama sekali. Hanya kalau pengemudi mau mengatakan yang sebenarnya, kita bisa tahu apa yang sebenarnya terjadi."     

Ketika mereka keluar dari penjara, Lin Mo'an berada dalam suasana hati yang buruk. Jadi, Chen Youran yang pergi untuk mengambil mobil di parkiran. Setelah Lin Mo'an masuk ke dalam mobil, Chen Youran berkata padanya, "Karena pengemudi menolak untuk berbicara, bagaimana kalau kita menemui keluarganya dan memulai penyelidikan dari mereka."     

Lin Mo'an menyandarkan tubuhnya pada kaca jendela dengan satu tangan menopang kepalanya. Kemudian, dia berkata dengan suara yang agak serak, "Sudah pernah diselidiki. Mereka tidak tahu apa-apa."     

"Kamu bisa bersikap lebih masuk akal dan emosional. Minta keluarganya membujuk pengemudi agar mau mengatakan yang sebenarnya," ujar Chen Youran. Dia baru saja mengamati Lu Shi. Setelah mendengar bahwa Lin Xia berada dalam kondisi vegetatif, Lu Shi terlihat sangat menyesal. Dari titik ini, mereka dapat melihat bahwa Lu Shi adalah seorang pria dengan hati nurani. Metode ini mungkin bisa berhasil.     

Lin Mo'an memegangi kepalanya. Entah apa yang dipikirkannya saat ini, namun dia tidak berbicara untuk waktu yang lama.     

Ketika menunggu lampu merah lalu lintas di persimpangan, Lin Mo'an mengeluarkan ponselnya dan menelepon Sekretaris Jia, "Periksa berita mengenai Keluarga Lu Shi sesegera mungkin."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.