Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Pasangan Suami Istri Simbolis (2)



Pasangan Suami Istri Simbolis (2)

2Chen Youran merasa sepertinya tidak memiliki hubungan dengan Ji Nuo. Dia hanya sekedar mengenalnya.     

"Orang tua Nuo Bao…" Chen Youran pun berbohong dengan santai. Melihat Ji Nuo menatapnya, dia terbatuk untuk menyembunyikan ketidakwajaran pada tingkahnya. "Mohon maaf, aku ingin bertanya kenapa bisa sampai seperti ini?"     

Guru itu terlihat sangat manis. Sepertinya usianya masih berada di awal 20 tahunan. Dia tersenyum sangat ramah dan berkata, "Itu normal bagi anak-anak untuk berkelahi, tetapi mereka secara tidak sengaja mendorongnya."     

"Bisakah saya membawanya sekarang?" kata Chen Youran dengan lembut.     

"Ya..."     

Ji Nuo mengangkat jarinya dan melambai kepada gurunya itu, "Sampai jumpa, Bu…"     

"Sampai jumpa..."     

Chen Youran pun membawa Ji Nuo pulang ke rumahnya, lalu membasuh wajah kecil yang kotor itu. Saat hendak mencuci tangannya, dia mengangkat lengan baju bocah kecil itu dan menemukan memar di lengannya. Dia pun bertanya, "Apa kamu berkelahi dengan teman sekelasmu?"     

Ji Nuo ingin menarik kembali tangannya, namun segera ditangkap oleh Chen Youran. Dia kembali bertanya lagi, "Kamu anak yang baik, kenapa kamu berkelahi dengan orang lain?"     

Mendengar hal itu, Ji Nuo khawatir Chen Youran tidak menyukai dirinya karena berkelahi. Dia lalu berkata, "Mereka mengatakan kalau aku benih liar dan aku tidak punya ibu."     

Hati Chen Youran tiba-tiba terasa sakit mendengarnya. Dia menyentuh kepala Ji Nuo dan berkata, "Apa ini sangat menyakitkan bagimu?"     

Ji Nuo menggelengkan kepalanya. Tidak ada ekspresi sedih dan tertekan di wajah kecilnya. Dia berkata dengan acuh tak acuh, "Aku sudah terbiasa. Mereka sudah sering mengatakan itu."     

Memikirkan guru perempuan yang berbohong itu, Chen Youran sedikit mengernyit, "Kenapa gurumu mengatakan kamu berkelahi?"     

"Aku bilang padanya kalau aku jatuh," tutur Ji Nuo sambil menarik lengan bajunya kembali dan tidak membiarkan Chen Youran melihat lukanya.     

"Kamu tidak berani membiarkan ayahmu tahu kalau kamu berkelahi dengan orang lain, jadi kamu meminta ibu guru untuk meneleponku?"     

Ji Nuo menganggukkan kepalanya. Tetapi, beberapa saat kemudian dia menggelengkan kepalanya lagi, "Ayahku sangat sibuk. Kalau ibu guru meneleponnya, dia biasanya meminta Paman Sekretaris untuk datang ke sekolah. Ranran, kamu pasti sangat sedih melihat aku terluka… Kalau begitu, bisakah kamu membuatkan daging rebus untukku?"     

"..." Chen Youran tercengang. Pada saat seperti ini, dia masih bisa memikirkan daging rebus. Seperti yang sudah kuduga, dia adalah anak yang sangat suka daging, pikirnya.     

Setelah mencuci tangannya, Chen Youran mengoleskan obat pada luka Ji Nuo. Kecuali memar di lengannya, Ji Nuo tidak memiliki luka lain di tubuhnya. Ketika memikirkan alasan mengapa Ji Nuo berkelahi dengan teman-teman sekelasnya, dia berkata dengan bijaksana, "Nuo Bao, apa kamu sudah bertanya kepada ayahmu ke mana ibumu pergi?"     

Chen Youran sebenarnya ingin bertanya apa ibunya sudah meninggal atau tidak. Tetapi, dia tidak bisa mengatakan itu di depan seorang anak.     

Ji Nuo mengambil yogurt yang diberikan padanya dan menjawab, "Ayahku tidak pernah menyebutkan ke mana ibuku pergi. Ketika ditanya tentang ibuku, kakek dan nenekku selalu diam. Beberapa kali aku bertanya pada Paman Kedua, tapi dia mengatakan kalau ibuku sedang berkeliling kota-kota di dunia dan akan kembali suatu hari nanti."     

Ponsel Chen Youran tiba-tiba berdering. Dia pun mengeluarkannya dan melihat bahwa itu adalah telepon dari Lin Mo'an. Dia pergi ke samping untuk menghubungkan telepon, "Mo'an…"     

"Asisten Tang berkata kalau kamu meninggalkan Grup Zhongsheng tak lama setelah kamu tiba di sana. Kamu juga tidak kembali ke perusahaan. Apa yang terjadi?"     

"Ada urusan kecil," jawab Chen Youran dengan lembut.     

Mendengar bahwa itu hanyalah masalah kecil, Lin Mo'an merasa lega, "Itu bagus…"     

"Aku ada di rumah sekarang. Aku mungkin tidak akan kembali ke perusahaan." Chen Youran melirik ke samping ke arah Ji Nuo. Bocah kecil itu juga menatapnya. Saat mengetahui Chen Youran melihatnya, Ji Nuo segera menoleh dan seolah mengisyaratkan kata di wajahnya, 'Aku tidak menguping'.     

"Kamu pasti sangat lelah untuk urusan proyek baru akhir-akhir ini. Beristirahatlah di rumah…"     

"Itu pasti juga sulit bagimu."     

Lin Mo'an tersenyum ringan di seberang sana, dia berkata, "Bagaimanapun juga, kamu memegang gelar Nyonya Lin sekarang. Bukannya sudah kewajibanku untuk harus bekerja keras menghidupimu?"     

Chen Youran terkekeh dan membalas, "Kembalilah lebih awal di malam hari… Aku akan memasak untukmu."     

"Oke…" jawab Lin Mo'an. Lalu, ada ketukan di pintu, jadi Lin Mo'an berkata, "Pertama, aku akan sibuk."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.