Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Dia Sangat Penting di Dalam Hatimu (4)



Dia Sangat Penting di Dalam Hatimu (4)

1Chen Youran melepaskan tangannya pada pegangan pintu, berbalik, dan mengambil langkah ke samping sebanyak dua langkah. Dia berkata, "Kamu datang tepat pada waktunya. Dia mengalami demam yang parah dan harus dibawa ke rumah sakit."     

Ji Jinchuan memasuki kamar penginapan itu dan melihat wajah kemerahan Ji Shaoheng di tempat tidur. Dia melangkah maju dan menempelkan punggung tangannya pada wajah adiknya. Mata hitamnya sedikit berubah. Kemudian, dia berteriak memanggil Xiao Cheng.     

"Iya, Presiden Ji…" Xiao Cheng dengan cepat memasuki ruangan.     

"Bawa dia pergi," perintah Ji Jinchuan dengan lembut.     

Xiao Cheng pun melambaikan tangannya pada dua pengawal di depan pintu. Mereka memasuki ruangan dan membantu Ji Shaoheng untuk duduk. Setelah memakaikannya sepatu, mereka membawanya keluar ruangan. Chen Youran dan Ji Jinchuan lalu mengikuti mereka di belakang.     

Saat mereka menuruni tangga, Chen Youran melihat wanita penjaga penginapan itu memandangi mereka di meja resepsionis dengan ekspresi keterkejutan dan eksplorasi di matanya. Chen Youran berjalan maju dan meletakkan kunci di atas meja.     

Sang pemilik penginapan melirik pria di belakang Chen Youran. Dia berpikir bahwa pria itu terlihat memiliki status yang luar biasa. Dia juga berpikir bahwa dirinya tidak bisa memprovokasi orang seperti itu. Lalu, dia berkata dengan enggan, "Kalian hanya perlu membayar setengah saja. Aku akan mengembalikan setengah dari uang kalian."     

"Tidak perlu." Chen Youran berkata dengan suara rendah. Setelah itu, dia berbalik dan berjalan keluar dengan Ji Jinchuan yang mengikutinya.     

Terdapat dua mobil yang diparkir di luar penginapan tersebut. Ji Jinchuan melangkah maju dan membuka pintu penumpang depan mobil Maybach hitam, lalu menatap Chen Youran. Chen Youran tampak ragu-ragu sejenak, namun akhirnya tetap melangkah maju, masuk ke dalam mobil, dan duduk. Ji Jinchuan melewati bagian depan mobil, lalu duduk di kursi pengemudi, menyalakan mesin, dan melajukan mobil. Mobil lain mengikuti di belakangnya.     

Kedua orang itu sempat terdiam beberapa saat sebelum Ji Jinchuan akhirnya bertanya dengan suara rendah, "Siapa yang membawamu?"     

"Xue Ling." Chen Youran menjawab dengan ringan.     

Mendengar nama itu, Ji Jinchuan menyipitkan matanya dan tatapannya menjadi semakin dalam. Bagus sekali… Xue Ling bukan hanya tidak mati, tetapi juga berpura-pura gila. Dan setelah berhasil keluar, dia bahkan menculik orang-orang yang penting bagiku. Dia benar-benar tidak ingin untuk hidup, batinnya.     

"Kenapa kamu tidak meneleponku?"     

"Ponselku ada di dalam mobil." Ekspresi wajah Chen Youran terlihat sangat santai.     

"Kenapa kamu tidak meneleponku ketika kamu bisa menelepon Qiu Shaoze?" tanya Ji Jinchuan lagi. Pencahayaan di dalam mobil itu redup, sehingga separuh wajah Ji Jinchuan tersembunyi di balik bayangan. Fitur wajahnya tampak lebih dalam dan garis bibir tipisnya yang dingin tertutup rapat.     

Mendengar pertanyaan itu, Chen Youran hanya menurunkan pandangannya dan tidak berbicara.     

***     

Mereka kembali ke pusat Kota A pada pukul 4 pagi. Ji Shaoheng langsung dikirim kembali ke kediaman utama Keluarga Ji, sedangkan Chen Youran dan Ji Jinchuan kembali ke Teluk Nanhai.     

Ji Jinchuan memandang Chen Youran yang terus menguap dan berkata, "Kalau kamu mengantuk, tidurlah… Sebentar lagi, kita akan tiba."     

Chen Youran hanya bersandar ke jendela dan tetap diam.     

Ketika mereka tiba di Teluk Nanhai, Chen Youran turun dari mobil dan memasuki ruang tamu. Dia langsung naik ke lantai atas. Khawatir akan membangunkan Ji Nuo, dia pun pergi ke kamar tamu. Kemudian, dia menjatuhkan diri ke tempat tidur dan pergi tidur.     

Sedangkan itu, Ji Jinchuan tidak turun dari mobilnya. Melihat muncul sebuah cahaya di kamar di lantai dua, dia memutar balik mobil dan kembali ke kediaman utama Keluarga Ji.     

Mobil itu berhenti di halaman kediaman utama Keluarga Ji. Tepat pada saat itu, Ji Jinchuan melihat pengurus rumah mengantar Dokter Huang keluar dari rumah. Melihat kedatangannya, kedua orang itu pun masing-masing menyapanya, "Tuan Muda…"     

Ji Jinchuan mengangguk dengan lemah dan bertanya kepada Dokter Huang, "Bagaimana kondisinya?"     

"Tuan Muda Kedua minum obat sepanjang tahun dan tubuhnya tidak dapat dibandingkan dengan orang biasa. Pada saat turun hujan, penyakit kakinya kambuh dan daya tahannya menjadi lebih buruk, sehingga akan menyebabkan gejala demam," tutur Dokter Huang.     

Setelah itu, Ji Jinchuan tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia memasuki ruang tamu dan naik ke atas. Ketika dia datang ke kamar Ji Shaoheng di lantai tiga, Xie Suling dan Ji Yangkun berada di sana. Tampak Bibi Zhao yang sedang menyeka tubuh Ji Shaoheng.     

"Bagaimana Shaoheng bisa seperti ini?" tanya Ji Yangkun yang menatap Ji Jinchuan.     

"Dia pantas mendapatkannya," balas Ji Jinchuan dengan nada suara yang santai. Dia berdiri di depan pintu kamar Ji Shaoheng dan tidak masuk ke dalam.     

"Dia saudaramu!" Ji Yangkun mengerutkan keningnya.     

"Kalau dia tidak memiliki hubungan saudara denganku, aku sudah pasti akan membunuhnya."     

Ji Yangkun mengerutkan kening lebih erat dan berjalan keluar, "Aku punya sesuatu untuk ditanyakan padamu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.