Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Mengembalikan Barang-barangmu Kepadamu



Mengembalikan Barang-barangmu Kepadamu

3Hati Chen Youran terasa pahit seolah-olah dia telah mengunyah empedu. Dia lalu memandang Ji Jinchuan dan meminta izinnya, "Bolehkah aku membawanya kembali ke kamarnya dan tinggal bersamanya sebentar?"     

Mata gelap Chen Youran yang menatap Ji Jinchuan penuh dengan permohonan, bulu matanya yang gemetar tampak seperti sayap kupu-kupu. Ji Jinchuan tidak memalingkan wajahnya dan berkata, "Emm…".     

Chen Youran membawa Ji Nuo kembali ke kamar dan berjalan menjauh dari pandangan Ji Jinchuan. Dia akhirnya tidak bisa mendengar suara pria itu lagi. Rasa sakit di hatinya pun untuk sementara terlupakan karena keberadaan Ji Nuo.     

Sementara itu, di ruang tamu di lantai bawah, Ji Jinchuan memandang Fang Yaqing dan bertanya, "Aku ingat kamu mengatakan sebelumnya kalau kamu ingin pergi ke Paris, kan?"     

Fang Yaqing tertegun sejenak dan menatap Ji Jinchuan dengan curiga. Dia berpikir bahwa Ji Jinchuan merasa kesal dan lelah karena banyak hal yang terjadi baru-baru ini, mungkin pria itu ingin mengajaknya keluar negeri untuk bersantai. Ada sentuhan kegembiraan di matanya, tetapi dia masih berpura-pura terlihat santai. Dia berkata, "Aku tidak menyangka kamu mengingatnya…"     

Ji Jinchuan menyesap minuman dari gelasnya dan membalas, "Aku akan membawamu ke Paris setelah melahirkan."     

"Apa maksudmu?" Senyum Fang Yaqing membeku di sudut mulutnya dan ekspresi wajahnya berangsur-angsur berubah.     

"Dia tidak akan kembali kalau kamu ada di sini." Suara Ji Jinchuan terdengar sedikit serak.     

"Jadi, kamu ingin mengirimku pergi?" Fang Yaqing bertanya dengan susah payah.     

"Iya." Mata Ji Jinchuan yang dalam dan tenang terlihat sangat sunyi.     

Wajah Fang Yaqing berangsur-angsur menjadi pucat dan tangannya yang memegang gelas air bergetar tak terkendali. Kata-kata Ji Jinchuan menghancurkan fantasinya saat ini. Dia berpikir bahwa setelah perceraiannya dari Chen Youran, Ji Jinchuan akan mentransfer semua perasaannya padanya. Dia pun akan merasa bahagia tanpa merasakan kepahitan dan rasa sakit lagi. Namun ternyata, itu semua hanyalah angan-angannya.     

Saat itu, pelayan keluar dari dapur dan berkata, "Tuan Muda, sudah waktunya untuk makan."     

Ji Jinchuan bangkit berdiri dan melangkah ke ruang makan. Fang Yaqing ikut duduk di meja itu bersamanya. Dia memandang Bibi Wu dan berkata, "Masih ada satu orang yang kurang…"     

Bibi Wu mengerti maksud perkataan Ji Jinchuan dan naik ke atas untuk memanggil Chen Youran. Setelah beberapa saat, dia kembali turun dan memasuki ruang makan. Dia berkata dengan ragu-ragu, "Tuan Muda, Nyonya Muda berkata…"     

"Apa yang dia katakan?" tanya Ji Jinchuan dengan suara rendah.     

Bibi Wu melirik wajah Ji Jinchuan dan berkata, "Kalian memengaruhi nafsu makannya."     

"Ayo makan saja." Alis Ji Jinchuan sedikit melonjak dan wajahnya sedingin biasanya.     

Sementara itu, ketika Chen Youran bermain dengan Ji Nuo di kamar, ponselnya tiba-tiba berdering. Itu adalah telepon dari Gu Jinchen. Dia mengangkatnya dan meletakkan ponselnya di telinganya.     

"Youyou, apa ada hal buruk yang terjadi?"     

"Aku baik-baik saja. Mereka tidak melakukan apa pun padaku." Chen Youran berkata dengan suara hangat.     

"Apa kamu masih berada di kediaman utama Keluarga Ji?" Suara Gu Jinchen jelas terdengar lega.     

Chen Youran memandang Ji Nuo yang merangkak di tempat tidur. Awan gelap di wajahnya menyebar dan sudut mulutnya sedikit miring, dia berkata, "Aku datang ke Teluk Nanhai untuk menemui Nuonuo."     

Pria di seberang telepon terdiam beberapa saat, kemudian berkata, "Kembalilah lebih awal agar aku tidak khawatir."     

"Oke," jawab Chen Youran. Setelah menutup telepon, dia melihat waktu. Ternyata, waktu berlalu begitu cepat, dua jam telah berlalu sejak dia tiba di sini. Dia mengambil Ji Nuo dan menciumnya. Dia lalu keluar dari kamar bayi dan turun ke lantai bawah.     

Di ruang tamu, hanya ada Ji Jinchuan dan pelayan. Keberadaan Fang Yaqing tidak terlihat. Dia pergi untuk memberikan Ji Nuo kepada Bibi Wu dan berkata, "Tolong jaga dia…"     

"Saya pasti akan menjaganya," jawab Bibi Wu sembari mengangguk. Melihat wajah Chen Youran yang tidak terlalu baik, dia melanjutkan, "Jaga kesehatan Anda juga, Nyonya Muda."     

Chen Youran tidak mengatakan apa pun lagi. Dia mendekati Ji Jinchuan dan berdiri di depannya. Dia mengeluarkan sebuah bros kupu-kupu dari tasnya dan menyerahkannya kepadanya, "Ini barangmu… Aku kembalikan padamu."     

Mata Ji Jinchuan jatuh pada bros tersebut. Dia lalu mengangkat pandangannya dan menatap wajah istrinya yang pucat. Bibirnya bergerak, tapi tenggorokannya terasa kering dan bisu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.