Hari Persidangan
Hari Persidangan
Setelah beberapa saat, Bibi Wu keluar dengan membawa Ji Nuo di tangannya. Di seberang gerbang berukir, Chen Youran menatap Ji Nuo dalam pelukan Bibi Wu. Bocah kecil itu tampak tidak bersemangat seperti sebelumnya dan terlihat seperti sedang sakit.
"Apa yang terjadi padanya?" tanya Chen Youran.
"Tuan Kecil tiba-tiba demam tinggi tadi malam, tapi tidak apa-apa. Jangan khawatir, Nyonya…" jawab Bibi Wu.
"Nuonuo…" Chen Youran meraih pintu besi dan menatap Ji Nuo dengan perasaan sakit yang begitu mendalam. Kabut di matanya semakin menebal dan membasahi sudut matanya.
Bibi Wu mencoba memberikan nasihat padanya, "Tuan Muda berkata kalau Anda dapat kembali kapan saja selama Anda tidak ingin bercerai. Jangan membuat masalah dengan Tuan Muda demi Tuan Kecil…"
Chen Youran menangis, jari-jarinya yang menggenggam gerbang besi tampak memutih. Tubuhnya yang kurus gemetar sepanjang waktu karena menangis. Melihat penampilannya, Bibi Wu menghela napas rendah dan berkata, "Nyonya Muda, tolong mengalah saja dengan Tuan Muda…"
Setelah beberapa saat, Chen Youran menyeka air mata di wajahnya, menatap Ji Nuo lagi, dan berkata kepada Bibi Wu, "Aku pergi. Jaga dia baik-baik…"
Bibi Wu yang sedikit tidak tega mengambil beberapa langkah ke depan. Chen Youran pun dapat memegang jari-jari Ji Nuo yang gemuk melalui celah gerbang itu dan hatinya semakin enggan untuk menyerah.
"Tuan Muda mengawasinya semalaman, jadi jangan khawatir, kami akan merawatnya dengan baik," kata Bibi Wu.
Chen Youran tidak mengatakan apa-apa. Dia mengendurkan jarinya pada jari kecil Ji Nuo, memalingkan wajahnya, dan pergi dari sana.
***
Ji Jinchuan kembali dari perusahaan pada malam hari. Bibi Wu menyerahkan Ji Nuo kepada Bibi Sun. Dia tampak sedikit ketakutan dan ragu-ragu, namun pada akhirnya dia berkata, "Tuan Muda, hari ini Nyonya Muda datang ke sini."
Ji Jinchuan duduk di sofa dan menarik dasinya. Dia tidak mengatakan apa-apa dan tidak ada ekspresi di wajah dinginnya. Bibi Wu menatapnya dan berkata, "Saya tidak tega dengan permintaannya, jadi saya melanggar perintah Anda dan membawa Tuan Kecil keluar untuk melihatnya."
Ji Jinchuan tetap diam, sementara Bibi Wu bahkan saat ini tidak berani bernapas kencang-kencang. Dia berdiri gemetar dengan kepala tertunduk dan bersiap menunggu hukumannya. Setelah beberapa saat, Ji Jinchuan berkata dengan acuh tak acuh, "Pergilah…"
"Baik…" ucap Bibi Wu yang perlahan menghela napas lega. Dia pun pergi untuk mengambil Ji Nuo dari Bibi Sun dan membawanya ke lantai dua.
***
Hari persidangan pengadilan, hari ini masih tampak cerah. Berita pernikahan Ji Jinchuan dan Chen Youran menimbulkan sensasi. Lalu sekarang, berita perceraian mereka pun juga sama. Persoalan ini menjadi berita utama di berbagai surat kabar dan majalah.
Qiu Shaoze dan Zhou Hong menghubungi Chen Youran. Awalnya, mereka mengira Chen Youran meminta cuti karena hal lain. Namun mereka tidak menyangka bahwa Chen Youran akan menjalani persidangan perceraian. Sementara itu, Chen Yaoting memarahi putri keduanya itu dengan kejam di telepon dan memintanya untuk segera mencabut gugatannya. Tanpa menjawab, Chen Youran menutup telepon dan mengambil pensil alis untuk merapikan alisnya. Ponsel di atas meja berdering lagi. Itu merupakan telepon dari Chen Yaoting. Akhirnya, dia mengubah dering ponselnya menjadi silent.
Gu Jinchen menunggu di luar kamarnya. Setelah beberapa menit, pintu terbuka dan Chen Youran keluar. Dia mengenakan pakaian berwarna putih dengan model yang menampakkan lehernya yang indah dan ramping, serta tulang selangkanya yang indah. Rambut hitam dan lembutnya disanggul ke belakang. Riasan yang indah menutupi wajahnya yang kuyu. Dia tampak memiliki kecantikan yang bersinar.
Gu Jinchen tertegun sejenak melihatnya. Saat kembali ke kesadarannya, dia berkata, "Ayo pergi…"
Keduanya pergi ke hotel untuk bertemu Michael. Ketika melihat Chen Youran, yang berpakaian dengan hati-hati, tampak sentuhan kekaguman di mata Michael. Dia berseru, "Nona Chen, Anda sangat cantik hari ini…"
"Terima kasih..." Chen Youran secara khusus menghabiskan satu jam untuk berdandan. Apa dia kalah atau menang, dia harus terlihat tegar di depan semua orang agar Ji Jinchuan melihat dengan jelas bahwa dirinya tidak lemah.