Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Aku Tidak Memaksanya



Aku Tidak Memaksanya

2Ji Jinchuan pulang kerja dan memasuki ruang tamu. Melihat Ji Wenqing duduk di sofa, dia bertanya pada Bibi Sun, "Sejak kapan dia datang?"     

"Sejak dua jam yang lalu," jawab Bibi Sun sambil mengambil alih mantel Ji Jinchuan.     

Kemudian Ji Jinchuan melepas dasinya dan menyerahkannya pada Bibi Sun juga. Ketika dia melepaskan kancing mansetnya, dia sambil berjalan mendekat pada Ji Wenqing dan menyapanya, "Bibi…"     

Ji Wenqing duduk di sofa dengan wajah santai dan tanpa ekspresi. Sedangkan wajah Fang Yaqing yang ada di seberangnya tidak terlalu bagus. Meskipun televisi menyala, namun tidak satu pun dari mereka menontonnya.     

Ji Wenqing mendongakkan kepalanya dan memberi isyarat Ji Jinchuan untuk duduk. Dia bertanya, "Aku punya sesuatu untuk ditanyakan padamu…"     

Ji Jinchuan sendiri telah menebak tujuan kedatangan Ji Wenqing. Pandangannya lalu terarah pada Bibi Sun. Bibi Sun pun mengerti maksud tuannya itu dan pergi ke dapur untuk melakukan kesibukan. Setelah itu, Ji Jinchuan memandang Fang Yaqing dan berkata padanya, "Kembalilah ke kamarmu dulu…"     

Fang Yaqing menatap Ji Jinchuan. Dia juga memandang sekilas pada Ji Wenqing, lalu berjalan ke tangga dan naik ke lantai dua.      

Kini Hanya ada mereka berdua yang tersisa di ruang tamu. Ji Jinchuan duduk di salah satu sofa. Ji Wenqing menatapnya dan memarahinya dengan nada seseorang yang lebih tua, "Apa kamu tahu apa yang kamu lakukan?"     

Ji Jinchuan tidak menjawab dan malah balik bertanya, "Apa dia menemuimu?"     

"Iya…" Ji Wenqing tidak menyangkalnya sama sekali. "Apa kamu tahu kamu telah mendorongnya ke situasi yang sulit?"     

"Aku tidak memaksanya. Dia sendiri yang ingin bercerai." Wajah Ji Jinchuan tampak santai.     

"Ada dua jalan di depanmu sekarang," ucap Ji Wenqing. Dia lalu menyesap air untuk membasahi tenggorokannya. Karena terlalu marah, nada suaranya menjadi sangat tegas.     

"Katakan padaku," kata Ji Jinchuan, yang lalu menyalakan sebatang rokok.     

"Pertama, usir Fang Yaqing pergi dari sini dan minta maaflah pada Youran. Dengan begitu, kamu bisa menjalani kehidupan yang baik. Kedua, ceraikan dia dan jadikan hak asuh Nuonuo milik Youran."     

Meskipun Fang Yaqing adalah istri Ji Shaoheng, tetapi ketika hal seperti ini terjadi, itu berarti dia tidak bisa dibiarkan tinggal di kediaman Kediaman Ji lagi. Jangan sampai kehadiran Fang Yaqing menjadi bom waktu. Jadi, wanita itu harus dikirim jauh-jauh.     

"Aku akan mengirim Fang Yaqing pergi, tapi tidak sekarang," balas Ji Jinchuan. Dia menyalakan rokok, namun Ji Wenqing ada di sana, jadi dia tidak mengisap rokok yang ada di antara jari-jarinya.      

"Lalu, kapan?" tanya Ji Wenqing.     

"Ketika dia sudah melahirkan anak itu."     

"Apa menurutmu kesakitan Youran tidak cukup?" ujar Ji Wenqing sambil menatapnya.     

"Bibi dapat membujuknya untuk berhenti main-main. Kalau dia tetap bersikeras untuk bercerai, aku akan menemuinya di pengadilan. Selain itu, aku tidak akan memberikan hak asuh Nuonuo kepadanya," tutur Ji Jinchuan. Wajah dinginnya tampak acuh tak acuh.     

Ji Wenqing pun merasa marah dengan ucapan Ji Jinchuan, dia berkata, "Kamu pasti berniat untuk membuatnya gila, kan?!"     

"Aku tidak bermaksud melakukannya."     

"Kamu harus mengirim Fang Yaqing pergi besok. Entah itu New York atau Amerika Serikat, terserah. Asalkan kalian bisa memutuskan kontak."     

"Tidak mau."     

"Kalau begitu, kamu harus memberikan hak asuh Nuonuo pada Youran."     

"Tidak mungkin." Jawaban Ji Jinchuan sangat tegas.     

"Ini tidak mau! Itu tidak mau! Apa kamu harus memaksanya ke dalam situasi yang memalukan dan membencimu sepanjang hidupmu?!" Dada Ji Wenqing bergejolak karena dia merasa sangat kesal. Ji Jinchuan hanya merapatkan bibirnya dan tidak berbicara.     

"Dengarkan nasihat bibimu dan berikan Fang Yaqing sejumlah uang untuk pergi. Semakin jauh dia pergi, maka semakin baik. Youran adalah wanita yang baik, kamu juga sudah memiliki Nuonuo. Jangan biarkan dia tumbuh dalam keluarga yang tidak lengkap," lanjut Ji Wenqing. Ji Jinchuan hanya terdiam.     

Di koridor di lantai dua, Fang Yaqing mendengarkan percakapan mereka. Dia mengepalkan tangannya pada pegangan tangga. Jantungnya seketika terasa bergejolak. Dia menunggu dengan gugup jawaban Ji Jinchuan.     

Sesaat kemudian, Ji Jinchuan berkata, "Tidak mau…"     

"Ji Jinchuan!" Ji Wenqing memelototinya dengan marah.     

"Aku tidak akan menemanimu untuk makan malam." Ji Jinchuan membungkuk dan menekan rokok di tangannya ke asbak. Dia lalu berteriak memanggil Bibi Sun. Bibi Sun pun segera keluar dari dapur. Kemudian, dia berkata, "Antar dia pergi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.