Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Semuanya Dipersiapkan Untukmu



Semuanya Dipersiapkan Untukmu

3Chen Youran mengambil salah satu hidangan, memasukkannya ke dalam mulutnya, dan mengunyahnya perlahan. Gu Jinchen bertanya dengan hati-hati padanya, "Aku jarang memasak. Apa rasanya enak?"     

Setelah menelan makanan itu, Chen Youran mendongak dan melihat pria di seberangnya yang tengah menatapnya. Tenggorokannya seketika tercekat. Adegan ini terasa sangat tidak asing untuknya. Ketika Ji Jinchuan pertama kali memakan masakannya, dia sangat berhati-hati untuk menanyakan bagaimana rasanya. Orang yang paling disayang selalu memuji apa pun yang dilakukan. Dia menarik sudut bibirnya dan berkata dengan lembut, "Rasanya enak. Orang yang akan menikahimu di masa depan pasti sangat bahagia…"     

Meskipun mengetahui bahwa kata-kata ini akan membuat Gu Jinchen sedih, tetapi Chen Youran tetap mengatakannya. Benar saja, ketika Gu Jinchen mendengar kalimat tersebut, senyum di sudut bibirnya memudar. Dia mengerucutkan bibirnya dan terdiam beberapa saat. Kemudian dia berkata dengan lembut, "Kalau kamu suka, makanlah lebih banyak."     

"Oke." Chen Youran mengangguk.     

Setelah makan dengan tenang, Gu Jinchen mencuci piring dan sumpit, sementara Chen Youran memperhatikannya di ambang pintu dapur. Dia lalu berkata, "Pinjamkan aku kunci mobilmu…"     

"Apa kamu mau keluar?" tanya Gu Jinchen sambil menatap Chen Youran. Dia kemudian memasukkan piring dan sumpit yang sudah dicuci ke pengering.     

"Aku mau pergi dan membeli beberapa pakaian untuk ganti." Chen Youran berkata dengan suara rendah.     

"Kamu sudah memilikinya di lemari pakaian di kamarmu," kata Gu Jinchen dengan suara yang sangat lembut dan menyenangkan untuk didengarkan.     

Chen Youran tiba-tiba teringat bahwa tak lama setelah dia kembali ke Tiongkok dan mendapatkan pekerjaan untuk mewawancarai He Zimin, dia berurusan dengan He Jiashan. Ketika dia mabuk, Gu Jinchen membawanya kembali ke sini dan tinggal di kamar yang sama. Saat itu, dia secara tidak sengaja membuka lemari pakaian, ada banyak pakaian bermerek yang modis di dalamnya. Bahkan pakaian itu tersedia untuk setiap musim, labelnya pun belum dibuka.     

"Apa kakakku sering datang ke sini?" tanya Chen Youran.     

Gu Jinchen menggelengkan kepalanya, "Kecuali kamu dan Bibi Wang, tidak ada wanita yang muncul di sini."     

"Lalu, pakaian itu…" Chen Youran merasa curiga.     

Gu Jinchen berbalik untuk menatapnya dan berkata, "Itu semua dipersiapkan untukmu."     

Setelah Chen Youran pergi ke California, Gu Jinchen akan menyiapkan pakaian untuknya setiap musim, bahkan pakaian dalam edisi terbatas. Tidak peduli berapa digit harganya, dia tidak akan memedulikan hal itu. Youyou-nya, harus memiliki yang terbaik. Dia berpikir pakaian-pakaian itu hanya akan menganggur di dalam lemari, namun dia tidak menyangka akan memiliki kesempatan untuk melihat Chen Youran memakainya seperti saat ini. Dia merasa sangat puas.     

Chen Youran tercengang. Tidak heran pakaian yang dikenakannya sesuai dengan ukurannya. Ternyata itu dibuat secara khusus. Dia merasa sedikit tidak nyaman dan berkata, "Kamu seharusnya tidak perlu menyimpannya…"     

Gu Jinchen tahu apa yang Chen Youran maksud. Dia menyeka sisa air di tangannya dan menarik sudut bibirnya, "Setidaknya aku sudah memikirkannya."     

Chen Youran berdiri diam sejenak, kemudian berkata, "Aku akan kembali ke kamarku dulu."     

"Pergilah." Gu Jinchen menganggukkan kepalanya.     

Chen Youran tidak pernah keluar setelah kembali ke kamarnya. Tidak peduli bagaimana Gu Jinchen mengetuk pintu, dia menolak untuk membukanya.     

Beberapa saat kemudian, Chen Shuna datang setelah pulang bekerja. Tetapi karena dia bukan penduduk di sini, dia dihentikan di luar kawasan oleh penjaga keamanan. Gu Jinchen pun menghubungi penjaga keamanan dan membebaskannya.     

Begitu memasuki ruang tamu, Chen Shuna segera bertanya, "Apa yang terjadi padanya?"     

"Ji Jinchuan punya anak dan wanita lain," balas Gu Jinchen sembari membawanya ke lantai atas.     

"Apa?" Chen Shuna menghentikan langkah kakinya dan menatapnya dengan kaget. Jika orang lain mengatakan ini, dia tidak akan percaya. "Bagaimana itu bisa terjadi?"     

"Wanita itu adalah pacar pertamanya," tutur Gu Jinchen dengan suara rendah, dia berusaha menekan amarah di dadanya.     

Ketika mereka datang ke kamar tamu, Chen Shuna mengangkat tangannya dan mengetuk pintu. Namun tidak ada gerakan di dalam, dia pun bertanya, "Sudah berapa lama dia di dalam sendirian?"     

"Dia sudah berada di dalam sana sepanjang sore," kata Gu Jinchen.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.