Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Dia Pasti Akan Marah



Dia Pasti Akan Marah

1Pelayan segera menyiapkan makan malam untuk Chen Youran. Setelah makan malam siap, Chen Youran mulai menyantapnya, sedangkan Xiao Cheng mengikuti Ji Jinchuan untuk ke beranda samping. Ketika Chen Youran menghabiskan mienya, Ji Jinchuan dan Xiao Cheng juga selesai berbicara. Beberapa saat kemudian, Xiao Cheng pergi dari Teluk Nanhai, Chen Youran dan Ji Jinchuan pun kembali ke kamar mereka. Ketika sampai di luar kamar, mereka kebetulan melihat Bibi Sun keluar dari kamar Fang Yaqing, langkah kaki keduanya pun berhenti.     

Ketika Bibi Sun mendekat, Chen Youran bertanya, "Bagaimana keadaannya?"     

"Nyonya Muda Kedua tidak akan mengatakan sepatah kata pun," ucap Bibi Sun.     

Chen Youran melirik Ji Jinchuan dan melihat bahwa bibir tipis pria itu mengencang. Dia mengalihkan pandangannya pada Bibi Sun lagi dan berkata, "Bibi boleh turun."     

"Baiklah…" kata Bibi Sun, lalu melangkah mundur dan pergi.     

"Aku akan menemuinya." Chen Youran berkata dengan lembut, lalu berjalan ke kamar tamu. Ketika tiba di luar pintu kamar tamu, dia mengangkat tangannya dan mengetuk pintu, namun tidak ada yang menjawab. Dia pun mengetuk pintu sekali lagi, tetapi tetap tidak ada pergerakan di dalam. Jika dia tidak melihat Bibi Sun keluar dari kamar barusan, dia akan meragukan apa Fang Yaqing benar kembali ke kamar tamu atau tidak.     

Chen Youran memegang gagang pintu dan memutarnya dengan lembut. Pintu pun terbuka, lalu dia masuk, tetapi tidak ada seorang pun di ruangan itu. Dia lalu mendengar suara yang cukup kencang dari kamar mandi, dia pun segera melangkah ke kamar mandi. Fang Yaqing berdiri di depan cermin, di bawah kakinya tergeletak botol produk perawatan kulit dan juga sikat gigi. Semuanya berserakan di lantai.     

Chen Youran menatap sosok Fang Yaqing. Setelah beberapa saat, dia dengan lembut memanggil, "Yaqing…"     

Fang Yaqing membalikkan badan dan melihat ke arah sumber suara itu. Wajahnya seputih kertas, matanya merah dan bengkak, sementara rambutnya yang berantakan basah oleh air mata dan menempel di wajahnya. Selain semua kekacauan di wajahnya itu, tampak bekas cekikan yang tercetak jelas di lehernya.     

Tatapan mata Fang Yaqing tampak kosong. Dia terlihat seperti sosok yang sangat kesepian dan putus asa. Dia berkata dengan suara serak, "Untungnya, kamu baik-baik saja. Kalau tidak, aku khawatir aku tidak akan bisa bertahan dalam hidup ini."     

Chen Youran tahu bahwa Fang Yaqing menyalahkan Ji Jinchuan karena menukarnya dengan dirinya. Dia berjalan beberapa langkah mendekatinya dan berkata, "Jangan berbicara seperti itu… Ji Jinchuan tidak mungkin meninggalkanmu, jadi..."     

Tawa mengejek Fang Yaqing menyela perkataan Chen Youran, lalu dia berkata, "Aku ditakdirkan untuk ditinggalkan dalam hidupku."     

Tubuh kurus Fang Yaqing tampak lemah dengan tawanya yang suram. Dia meletakkan tangannya di wastafel, mengepalkannya sedikit demi sedikit, dan mencoba untuk tetap tenang. Chen Youran yang melihatnya bisa merasakan kesedihan wanita itu dari dalam hingga ke luar. Dia menatapnya dalam diam, lalu perlahan membuka bibirnya setelah beberapa saat, "Aku tahu kamu pasti merasa kesal. Hal seperti itu tidak akan terjadi lagi di masa depan. Kamu bisa tinggal di sini dengan tenang. "     

Fang Yaqing mengangkat tangannya untuk menyeka air mata di wajahnya, "Aku tidak merasa kesal. Karena kakak ipar dibawa pergi oleh Ji Shaoheng, jadi Kak Jinchuan berhak menukar dirimu denganku."     

Chen Youran tidak ingin menyelidiki lebih dalam seberapa tulus perkataannya itu. Dia juga tidak tahu lagi bagaimana caranya untuk menghibur Fang Yaqin, jadi dia mengambil barang-barang yang berserakan di lantai itu dan meletakkannya kembali di wastafel. Dia kemudian menatapnya dan berkata, "Istirahatlah dengan baik…"     

Di kamar tidur utama, Ji Jinchuan berdiri di depan jendela dengan sebatang rokok di antara jari-jarinya. Warna api di ujung puntung rokok itu tampak mulai padam. Ketika Chen Youran kembali, Ji Jinchuan mengambil isapan rokok terakhir dan menekan puntungnya ke asbak. Chen Youran kemudian berjalan mendekat dan membuka mulutnya perlahan, "Hatinya pasti merasa tidak bahagia, tetapi dia telah berusaha untuk menutupinya."     

Ekspresi Ji Jinchuan tampak datar. Dia mengerucutkan bibirnya dan tidak berbicara.     

"Dia pasti marah." Wajah tenang Chen Youran tampak putih dan lembut di bawah cahaya lampu. Bulu mata hitamnya yang sedikit melengkung tampak jelas.     

Tiga kancing paling atas kemeja yang dikenakan Ji Jinchuan terbuka, sehingga memperlihatkan kulitnya yang seperti madu. Penampilannya keren dan seksi. Dia lalu berkata dengan suara yang sedikit serak karena baru saja merokok, "Kalian berdua baik-baik saja, itu adalah tujuan akhirku"     

"Aku tahu," jawab Chen Youran. Melihat penampilan Fang Yaqing barusan, dia seketika merasa lega bahwa suaminya tampak tidak terlalu peduli dengan wanita itu. Keputusan Ji Jinchuan untuk menukar Fang Yaqing dengannya telah menjelaskan segalanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.