Dia Akan Baik-baik Saja
Dia Akan Baik-baik Saja
Setelah itu, Ji Jinchuan pergi mendekat pada Chen Youran. Yan Hao ingin menghentikannya, namun segera dihentikan oleh tatapan mata Ji Shaoheng.
"Ayo pergi," ucap Ji Shaoheng. Atas perintahnya, rombongan tersebut pun meninggalkan gudang.
Salah satu pengawal menarik Fang Yaqing keluar. Fang Yaqing memberontak beberapa kali, namun tetap tidak bisa melepaskan tangan pengawal itu. Dia melihat kembali ke pria yang sedang melepaskan tali, yang mengikat tubuh Chen Youran, dan berteriak dengan suara serak, "Ji Jinchuan, kamu berbohong padaku!"
Gerakan tangan Ji Jinchuan yang melepaskan tali sedikit berhenti, kerutan di bibirnya yang tipis menjadi semakin erat. Ketika merasakan tali yang mengikat tangannya sudah longgar, Chen Youran menggerakkan pergelangan tangannya, melemparkan dirinya ke dalam pelukan Ji Jinchuan, dan memeluk pinggangnya dengan erat.
"Jangan takut, kamu sudah tidak apa-apa." Ji Jinchuan menepuk punggung Chen Youran dan membujuknya dengan suara rendah.
Suara mobil yang pergi menjauh terdengar dari luar sana, Chen Youran lalu menarik diri dari lengan Ji Jinchuan dan melihat ke pintu gudang yang terbuka, "Bagaimana dengan Yaqing?"
"Dia akan baik-baik saja," tutur Ji Jinchuan sembari melepas jasnya dan mengenakannya pada Chen Youran.
Mendengar apa yang dikatakannya, Chen Youran tahu bahwa Ji Jinchuan telah mengatur semuanya. Meskipun dia tidak ingin terjadi sesuatu hal yang buruk pada Fang Yaqing, tetapi tetap saja dia merasa sedikit tidak nyaman di dalam hatinya atas perlakuan Ji Jinchuan kepada wanita itu.
Di dalam Bentley. Ji Shaoheng memandang wanita yang menghindarinya dan terus menggeliat seperti ular. Dia berkata dengan sinis, "Aku pikir kamu akan menjalani kehidupan yang baik bersamanya. Pada akhirnya, kamu tetap dibuang seperti sampah."
Fang Yaqing menempelkan dirinya di pintu mobil, dengan wajah yang lebih pucat dari sebelumnya. Dia mengepalkan jarinya dan mencoba menenangkan dirinya. Namun Ji Shaoheng adalah mimpi buruk dalam hidupnya, jadi apa pun yang dilakukannya, dia tidak dapat menahan rasa takut dan gelisah dalam dirinya, tubuhnya terus gemetar.
Melihat bahwa istrinya itu menganggap dirinya sebagai monster, Ji Shaoheng merentangkan lengannya dan menarik rambut Fang Yaqing dengan keras. Tatapan matanya tampak sangat suram, dia berkata, "Aku suamimu, tetapi kamu sangat takut padaku. Bagaimana kita bisa tidur bersama di masa depan?"
Rasa sakit yang tajam datang dari kulit kepalanya, wajah Fang Yaqing pun semakin pucat. Dia menggertakkan giginya dan membalas, "Ji Shaoheng, kamu bukan manusia, kamu iblis!"
"Ya, benar aku iblis." Ji Shaoheng tersenyum jahat di telinga Fang Yaqing, seperti iblis yang merajalela di malam hari. "Dan kamu akan menemaniku ke neraka!"
Mobil itu tiba-tiba berhenti, Yan Hao yang berada di kursi pengemudi berkata, "Tuan Muda Kedua, seseorang menghalangi jalan di depan."
***
Ji Jinchuan memeluk Chen Youran dan berjalan keluar dari gudang. Dia melindungi kepala wanita itu saat masuk ke dalam mobil. Kemudian dia menyalakan mesin, putar balik, dan kembali ke kota lewat jalan lain.
Setelah sampai di rumah, Ji Jinchuan berteriak, "Bibi Wu, tuangkan segelas air."
"Baik…" jawab Bibi Wu, yang lalu buru-buru menuangkan segelas air.
Chen Youran duduk di sofa dan meneguk air beberapa kali untuk membasahi tenggorokannya. Melihat mereka datang, Bibi Sun juga masuk ke ruang tamu. Dia tidak melihat sosok Fang Yaqing ikut masuk, dia pun melirik ke jam dinding bergaya Eropa di dinding dan bertanya, "Tuan Muda, bukannya Nyonya Muda Kedua pergi bersama Anda?"
Ji Jinchuan tidak berbicara, tanpa sadar dia melirik jam di tangannya. Saat ini, waktu sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Xiao Cheng selalu melakukan tugas dengan aman dan seharusnya tidak ada kesalahan apa pun.
Bibi Sun berdiri di pintu ruang tamu dan melihat sekeliling. Setelah beberapa saat, mereka mendengarnya berteriak, "Nyonya Muda Kedua, Anda kembali!"
Chen Youran dan Ji Jinchuan pun seketika mendongakkan kepala masing-masing. Fang Yaqing masuk dari pintu, dengan diikuti oleh Xiao Cheng. Wajah Fang Yaqing tampak tidak terlalu bagus dan rambutnya berantakan. Tanpa mengatakan sepatah kata pun, apalagi melihat dua orang yang duduk di sofa, dia langsung naik ke atas.
Chen Youran memandang Bibi Sun dan berkata dengan lemah, "Pergi ke atas dan lihatlah dia."
"Baik, Nyonya…" jawab Bibi Sun, lalu naik ke lantai dua.