Kamu Menebak dengan Benar
Kamu Menebak dengan Benar
"Karena kamu kenal Ruowei, ayo pergi bersama," ajak Qiu Shaoze. Dia menerima tatapan mata temannya yang tampak heran dan menggaruk kepalanya dengan canggung, "Aku mengejar seorang wanita untuk pertama kalinya, jadi aku tidak punya banyak pengalaman. Kalau ada kamu, aku tidak akan terlalu gugup."
Memikirkan Du Ruowei, mata Chen Youran menjadi sedikit dingin. Dia menganggukkan kepalanya dan berkata, "Oke…"
Mereka berdua kemudian pergi ke swalayan terlebih dahulu untuk membeli sayuran. Setelah itu, mereka pergi ke kediaman Qiu Shaoze. Sampai di kediamannya, Qiu Shaoze meletakkan sayuran di dapur, lalu Chen Youran bertanya dengan suara keras, "Ada yang bisa aku bantu?"
Terdengar suara Qiu Shaoze yang datang dari dapur, "Tidak, kamu adalah seorang tamu. Bagaimana mungkin aku membiarkanmu membantu?"
Chen Youran mengelilingi sebentar tempat tinggal Qiu Shaoze yang kecil. Temannya itu tinggal di sebuah apartemen kecil, tetapi sangat bersih. Dia duduk di ruang tamu, menyalakan televisi dan memilih saluran dengan santau. Sekitar lebih dari 10 kemudian, ada suara bel pintu di luar. Dia pun bangkit untuk membuka pintu. Namun Qiu Shaoze bergegas keluar dari dapur dengan cepat, melepas celemeknya, dan menyeka air di tangannya.
"Duduklah, biar aku saja yang membukanya…" ucap Qiu Shaoze.
Melihat kegembiraan di wajah Qiu Shaoze, Chen Youran merasa hatinya sedikit berat. Qiu Shaoze melambaikan tangannya dan memberi isyarat pada Chen Youran untuk pergi. Qiu Shaoze membuang celemeknya ke samping, merapikan pakaiannya, dan pergi untuk membuka pintu. Tubuh Qiu Shaoze berada di ambang pintu, jadi Chen Youran tidak bisa melihat seseorang yang berdiri di luar. Dia hanya bisa melihat sudut rok berwarna kuning yang dikenakan orang itu.
Suara lembut wanita itu terdengar, "Apa ada orang di rumah hingga kamu datang begitu lama untuk membuka pintu?"
Suara itu terdengar akrab bagi Chen Youran. Dia mengepalkan tangannya dan melihat ke arah pintu.
Kamu menebak dengan benar. Ada orang di dalam," jawab Qiu Shaoze.
"Siapa itu?" tanya Du Ruowei.
Qiu Shaoze melangkah ke samping dan berkata, "Ayo masuk… Mungkin kamu juga mengenalnya."
Du Ruowei memasuki ruangan dan melihat seseorang berdiri di depan sofa. Dia memegang lengan Qiu Shaoze dan menatap dingin ke arah Chen Youran. Senyum di wajahnya seketika membeku di sudut mulutnya dan seluruh wajahnya menunjukkan ekspresi muram. Sementara itu, Chen Youran memandang Du Ruowei dengan dingin, lalu memperhatikan gaun yang dikenakannya, yang tampak sedikit berlebihan, dari atas ke bawah. Matanya menjadi lebih dingin dan suram.
Qiu Shaoze melihat Du Ruowei menatap Chen Youran dan bertanya, "Ada apa? Apa kamu mengenalnya?"
Du Ruowei akhirnya kembali sadar, dengan senyum enggan di wajahnya, dia berkata, "Aku tidak mengenalnya…"
"Bagaimana bisa kamu tidak mengenalku? Nona Du hadir ketika aku menikah," ucap Chen Youran dengan dingin.
Senyum di wajah Du Ruowei membeku perlahan. Qiu Shaoze melihatnya, namun dia berpura-pura tersenyum lebar dan berkata, "Sepertinya ada hal seperti itu. Apa kamu kenal Nyonya Ji?"
Chen Youran tidak mengekspos emosinya dan hanya menatap Du Ruowei dengan dingin. Setelah itu, Qiu Shaoze berkata sambil melangkah pergi ke dapur, "Kalian ngobrol dulu, aku akan memasak…"
Du Ruowei berjalan perlahan, melepas tas yang dibawanya dari bahunya, dan duduk di sofa. Chen Youran memandangnya dengan tatapan merendahkan dan ikut duduk di sampingnya, "Nyonya Xu, kamu datang ke rumah pria lain sendirian. Apa Xu Chengyan tahu?"
"Bukannya kamu juga melakukan hal yang sama?" balas Du Ruowei dengan tenang.
"Qiu Shaoze dan aku bukan hanya teman, tapi juga rekan kerja. Dia memberitahuku segalanya tentangmu." Terdengar nada yang sedikit dingin dalam ucapan Chen Youran dan ada makna yang menggugah pikiran. "Kamu tahu untuk apa kamu di sini hari ini."
"Qiu Shaoze dan aku hanya berteman." Du Ruowei menatap Chen Youran dan tetap tenang.
"Hanya teman?" Chen Youran mencibir dan nada suaranya penuh sarkasme. "Apa seorang teman akan pergi ke bioskop bersama? Apa teman juga akan datang ke rumahnya sendirian untuk makan malam?"
"Chen Youran, kamu telah menyakitiku hingga seperti ini. Apalagi yang kamu inginkan?" Du Ruowei memiliki tatapan dingin di matanya dan sentuhan jengkel di wajahnya.