Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Tidak Butuh Pria Lain



Tidak Butuh Pria Lain

3Tanggal pernikahan Chen Youran dan Ji Jinchuan semakin hari semakin dekat. Chen Youran pun sering pulang ke kediaman Keluarga Chen dan menemui Tang Huiru. Dia belajar menata bunga pada ibunya dan menyeduh teh sepanjang hari, kecuali saat bersama dengan Ji Nuo kecil.     

Suatu kali, keduanya secara tidak sengaja berbicara tentang Liang Yanchen. Tang Huiru berkata dengan sedikit khawatir, "Meskipun Liang Yanchen berbakat, tetapi Shuna sudah pernah menikahi seseorang dan memiliki anak lagi. Kalau dia menikahi Keluarga Liang, itu akan sulit baginya di masa depan. Ibu tidak setuju dengan pernikahan ini."     

Dari ucapan Tang Huiru, Chen Youran mengetahui bahwa Chen Shuna tidak berniat untuk berhubungan dengan Liang Yanchen. Namun rupanya Chen Yaoting sangat tertarik dengan pernikahan tersebut. Chen Yaoting bukan memiliki niat untuk memanjat pohon seseorang dari kalangan tinggi lagi. Namun Gu Jinchen, suami pertamanya, yang dipilih oleh Chen Shuna sendiri, berakhir dengan tragedi. Oleh karena itu, Chen Yaoting tidak akan lagi membiarkan anak perempuan pertamanya itu melakukan apa pun dengan caranya sendiri kali ini. Dia berpikir bahwa Liang Yanchen sangat baik dalam semua aspek, latar belakang Keluarga Liang dan Keluarga Chen pun hampir serupa. Namun, Keluarga Chen tidak berada di posisi lebih tinggi dari Keluarga Liang. Selain itu, Liang Yanchen juga tertarik dengan Chen Shuna.     

Chen Youran memasukkan bunga yang sudah dipotong dari rumah kaca di halaman belakang ke dalam vas dan mengambil gunting di atas meja untuk memangkasnya agar lebih rapi. Dia pun berkata, "Entah karakter Liang Yanchen baik atau buruk, mari kita tidak membicarakan itu. Yang paling penting adalah kakak. Ini semua bergantung pada apakah kakak menyukainya atau tidak. Apalagi ada Yiyi, tidak ada seseorang yang akan sepenuhnya mencintai anak orang lain seperti anaknya sendiri."     

"Kalau Keluarga Liang tidak menyukai Yiyi, kami Keluarga Chen bisa merawatnya, tetapi Nyonya Liang..." Tang Huiru menghela napas berat, lalu mengambil minuman dari cangkir air di atas meja dan melanjutkan, "Dia bukanlah orang yang mudah untuk menyetujui sesuatu."     

"Itu semua tergantung pada keinginan kakak," tutur Chen Youran yang mengangguk tanda mengerti.     

***     

Sebentar lagi pesta pernikahan akan segera digelar. Saat ini Ji Jinchuan adalah orang yang paling bahagia. Suasana hatinya terlihat baik setiap hari. Begitu dia dalam suasana hati yang baik, semua bawahannya pun akan bekerja dengan mudah. Bahkan rapat yang berlangsung juga tidak seserius seperti sebelum-sebelumnya. Para direktur yang melihat bahwa Ji Jinchuan dalam suasana hati yang baik memanfaatkannya dengan mengemukakan ide apa pun dalam rencana tersebut. Jika itu masuk akal, Ji Jinchuan akan menyetujuinya. Namun jika tidak masuk akal, dia hanya akan mengatakannya dengan damai dan mendiskusikannya lagi.     

Setelah rapat berakhir, para direktur melangkah maju untuk memberi selamat kepada Ji Jinchuan sebelum hari H pernikahannya. Dengan senyum tipis di wajahnya, Ji Jinchuan mengangguk sebagai respons, kemudian berjalan keluar dari ruang rapat.     

Malam itu, Ji Jinchuan mengadakan jamuan makan malam. Dalam prosesnya, dia pergi ke kamar mandi dan saat keluar, dia tidak sengaja bertemu dengan Gu Jinchen.     

Gu Jinchen tampak sedang mencuci tangannya. Dia melihat ke cermin dan menatap Ji Jinchuan yang baru saja keluar dari toilet. Kemudian, dia berkata padanya, "Apa kamu memiliki hubungan yang buruk dengan Ji Shaoheng?"     

Ji Jinchuan melangkah ke wastafel tepat di sebelah Gu Jinchen dan menyalakan keran. Suara gemericik air pun seketika terdengar di ruangan yang sempit itu. Dia membalas, "Kenapa kamu bertanya seperti itu?"     

"Tidak peduli dendam apa yang kalian miliki, tapi jangan sakiti Youyou. Kalau tidak, bahkan kalau kamu menghancurkan seluruh perusahaan Keluarga Gu, aku akan berusaha untuk merebut kembali Youyou darimu," tutur Gu Jinchen sembari mengambil dua langkah ke samping, menarik beberapa tisu, dan menyeka tangannya perlahan.     

"Apa Ji Shaoheng menemuimu?" tanya Ji Jinchuan sambil mematikan keran dan menatap Gu Jinchen melalui cermin.     

"Ehm…" jawab Gu Jinchen dengan pelan. Dia menyeka tangannya hingga kering dan melemparkan tisu ke keranjang sampah di sebelahnya.      

"Apa kamu di sini untuk menungguku?" tanya Ji Jinchuan lagi.     

Mendengar hal itu, Gu Jinchen tetap diam. Setelah beberapa saat, dia berbalik dan menatap Ji Jinchuan, "Youyou adalah istrimu sekarang. Sudah menjadi tanggung jawabmu untuk melindunginya. Selama itu berhubungan dengan Youyou, kamu bisa datang kepadaku kapan saja kalau kamu membutuhkan bantuanku."     

Setelah mengatakan hal tersebut, Gu Jinchen berjalan pergi. Di belakangnya lalu terdengar suara berat Ji Jinchuan berkata, "Kamu juga sudah mengatakan kalau Youyou adalah istriku. Tidak peduli apa pun yang terjadi kepadanya, aku tidak butuh pria lain untuk membantuku melindunginya."     

Gu Jinchen seketika menghentikan langkah kakinya dan tubuhnya juga menjadi kaku untuk sesaat. Dia hanya berhenti sebentar, lalu berjalan pergi dengan cepat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.