Untungnya, Tidak Ada yang Terjadi Padanya (1)
Untungnya, Tidak Ada yang Terjadi Padanya (1)
Setelah kebangkrutan perusahaan Keluarga Xue, Xue Jie jatuh terpuruk. Ayahnya itu mabuk setiap hari, bahkan juga memukul dan memarahinya sepanjang waktu. Luka lama belum disembuhkan, namun luka baru sudah bertambah. Semua ini karena Ji Jinchuan. Pria itu menghancurkan perusahaan Keluarga Xue dan segala sesuatu tentang dirinya. Xue Ling berpikir bahwa seseorang harus membayar penderitaannya ini. Melalui kaca depan, dia menatap Chen Youran berjalan menuju mobil mewah kelas atas. Dia kemudian tersenyum licik dan menginjak keras pedal gas ke bawah.
Sopir lah orang yang pertama kali melihat sebuah mobil akan menabrak Chen Youran. Dia pun segera berteriak, "Nyonya Muda, awas!!"
Chen Youran melihat ke samping, ke arah mobil yang akan menabraknya. Pupil matanya yang gelap tiba-tiba menyusut, tiba-tiba kaki serta seluruh tubuhnya seketika terasa kaku. Sementara Xue Ling memegang kemudi, dengan sedikit kegilaan di matanya dan seringai jahat di bibirnya yang pucat. Dia juga ingin Ji Jinchuan merasakan sakitnya kehilangan seseorang dan membuatnya jatuh dalam keterpurukan. Di pupil mata hitam Chen Youran yang jernih, terpantul sebuah mobil yang akan menabraknya. Kepalanya seketika menjadi kosong dan napasnya menjadi lemah dalam sekejap.
Melihat ada mobil yang akan menabrak, sebuah Rolls Royce yang berjarak beberapa meter tiba-tiba membanting setir. Mobil yang dikemudikan dengan gila itu akhirnya menabrak Rolls Royce tersebut sehingga menimbulkan hantaman yang keras. Orang-orang yang lewat di sekitar sana langsung berteriak. Chen Youran mendengar raungan di telinganya, suara tabrakan besar, rem yang berdecit, dan pecahan kaca. Dalam sekejap, beberapa mobil bertabrakan berturut-turut dan seluruh lalu lintas di sekitar sana lumpuh. Satu orang melajukan mobil dengan kecepatan 110 km/jam dan yang lain melajukan mobil dengan kecepatan 120 km/jam. Chen Youran berdiri tertegun dan melihat asap yang bergulir di depannya. Matanya penuh air mata dan seluruh tubuhnya gemetar.
Rolls Royce tersebut ditabrak dengan keras, tanpa dikenali siapa pengemudinya. Pintunya menjadi macet dan tidak bisa dibuka karena tabrakan itu. Chen Youran dapat melihat melalui jendela mobil sosok yang mengemudikannya, lalu dia meneriakkan nama pria di kursi pengemudi itu, "Jinchen, Gu Jinchen!"
Pria di dalam mobil berbaring tak bergerak disetir dan tanpa reaksi apa pun. Melalui jendela pecah yang membentuk jaring laba-laba, Chen Youran menatap Gu Jinchen dengan darah yang mengalir di wajahnya. Dalam keadaan setengah tak berdaya, dia hanya bisa memukul jendela lagi dan lagi, meneriakkan namanya, dan mencoba membangunkan pria di dalam.
Gu Jinchen akhirnya menggerakkan jarinya yang masih berada di setir. Kesadarannya yang kacau secara bertahap kembali dengan semakin kerasnya suara pukulan di jendela. Dia perlahan mendongakkan kepalanya. Darah yang mengalir di kepalanya mengaburkan pandangannya. Dia perlahan menatap wanita yang memukul-mukul jendela mobilnya. Pupil matanya yang gelap dan jernih tampak cemas, sementara mulutnya terbuka dan tertutup beberapa kali. Meskipun dia tidak bisa mendengar apa yang dikatakan oleh wanita itu, tetapi dari gerakan mulutnya, bisa terlihat bahwa yang diucapkannya itu adalah namanya. Dia merasa ingin tersenyum, mengatakan pada wanita itu bahwa dirinya baik-baik saja, dan juga mengatakan padanya untuk tidak khawatir. Akan tetapi, cairan kental berwarna merah itu seolah mengalir tanpa henti. Matanya berubah menjadi merah dan kesadarannya menjadi semakin kabur.
Melihat Gu Jinchen akan tidak sadarkan diri lagi, Chen Youran menatap sopir dengan panik dan berkata, "Apa kamu sudah menelepon polisi? Kapan ambulans akan tiba?"
Melihat Nyonya Mudanya bingung seperti lalat tanpa kepala, sopir itu mencoba menghiburnya dan berkata, "Tenanglah, Nyonya Muda, jangan panik…"
Chen Youran melihat ke tempat kecelakaan mobil yang penuh dengan kepulan asap abu-abu. Seluruh dunia seolah menjadi tidak nyata. Di telinganya ada suara orang yang lewat, namun dia seolah tidak bisa mendengar apa-apa. Sopirnya datang untuk menariknya, dia tersandung sedikit dan menolak untuk pergi.
Setelah lebih dari 10 menit, sirine terdengar berbunyi dari jarak jauh dan semakin mendekat. Mobil polisi dan ambulans datang satu demi satu. Staf medis kemudian membantu Gu Jinchen keluar dari mobil.