Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Kehidupannya Saat Ini Terasa Sangat Nyaman



Kehidupannya Saat Ini Terasa Sangat Nyaman

1Mata Fang Yaqing dipenuhi air mata. Dia menggelengkan kepalanya dengan lembut dan berkata, "Aku tidak percaya kamu lupa. Kalau memang benar kamu sudah lupa, kamu tidak akan membawanya ke sungai untuk melihat kembang api pada malah tahun baru hari itu. Itu adalah kesepakatan kita."     

"Aku hanya ingin membuatnya bahagia. Aku tidak memikirkan hal lain. Kalau kamu memiliki kesalahpahaman, aku minta maaf," ucap Ji Jinchuan dengan tenang.     

Fang Yaqing selalu percaya bahwa Ji Jinchuan tidak akan menjadi orang yang berubah-ubah. Dia pun berkata, "Kalau seandainya kamu menolak untuk berkompromi pada awalnya, sekarang yang akan menjadi istrimu adalah aku. Aku juga akan memiliki anak darimu, menunggumu pulang ke rumah setiap hari, dan menyiapkan pakaian yang cocok untukmu sebelum kamu pergi bekerja di pagi hari."     

"Kamu bisa melakukan hal-hal itu untuk Shaoheng." Pupil mata Ji Jinchuan tampak gelap dan tidak ada emosi yang bergelombang di matanya.     

"Tapi aku tidak bisa melupakanmu. Aku masih mencintaimu sepanjang waktu." Dua garis air mata mengalir di wajah Fang Yaqing. Suaranya terdengar sedih dan getir. Dia lalu melangkah maju untuk memeluk Ji Jinchuan lagi. Dia ingin memeluknya erat-erat, memasukkannya ke dalam pelukan yang telah lama ditunggu-tunggu, kemudian tidak pernah melepaskannya.     

Ji Jinchuan berbalik dan menatap mata Fang Yaqing yang berlinang air mata. Pupil gelap itu tampak kosong sesaat.     

"Ji Shaoheng sama sekali tidak mencintaiku. Saat dia baru saja menikah denganku…"     

Sebelum Fang Yaqing menyelesaikan kata-katanya, Ji Jinchuan menyela dengan berkata, "Tidak peduli apa pun alasannya, sekarang kamu adalah istrinya."     

Fang Yaqing dibuat membeku oleh tatapan Ji Jinchuan. Dia berkata dengan menahan rasa sakit yang tidak terlihat, "Kalau bukan karena keegoisan dirimu dan kalau bukan karena rasa bersalah yang tidak perlu…"      

Setelah berhenti sejenak karena tercekat, Fang Yaqing kembali berkata dengan mata merahnya, "Hubungan kita tidak akan menjadi seperti saat ini."     

Ji Jinchuan membuka mulutnya dan berkata dengan suara serak, "Jangan... Pikirkan masa lalu."     

"Aku tidak bersalah. Karena kamu, aku menjadi korban dari Keluarga Ji. Sekarang kamu memberitahuku kalau kamu telah melupakan segalanya…" Fang Yaqing tiba-tiba menertawakan dirinya sendiri. "Ji Jinchuan, kamu sangat kejam!"     

"Maafkan aku…" Kecuali kalimat ini, Ji Jinchuan benar-benar tidak tahu harus berkata apa. Seperti yang Fang Yaqing katakan, jika bukan karena dirinya, wanita itu tidak harus menanggung semuanya.     

Melihat punggung Ji Jinchuan, Fang Yaqing menutup mulutnya dengan satu tangan dan air mata jatuh dari wajahnya tanpa suara. Pria yang sangat dia cintai, tapi sekaligus juga dia benci selalu kejam padanya. Entah bagaimana dia bisa tahan jika pria itu terus menginjak-injak rasa cintanya lagi dan lagi.     

Ji Jinchuan membuka pintu kamar tidurnya. Lampu tidur kuning dengan cahaya hangat menyala di kamar itu. Orang yang berada di tempat tidur terlihat sudah terlelap. Dia memasuki kamar, berjalan dengan sangat pelan, lalu duduk di samping tempat tidur. Dia menatap wanita yang sedang tidur, menatapnya dalam waktu yang cukup lama, lalu memasukkan tangannya ke dalam selimut.     

Chen Youran belum tidur dengan nyenyak, bulu matanya yang gelap tampak bergerak. Dia meraih tangan Ji Jinchuan dan menempelkannya pada wajahnya dengan tidak membuka matanya. Suara kecilnya yang lembut dan halus itu menunjukkan bahwa dia mengantuk berat, "Kamu sudah pulang?"     

Tangannya Ji Jinchuan terasa sedikit dingin. Di bawah telapak tangannya, ada wajah istrinya yang hangat. Dia membungkuk, mendekat ke dahi wanita itu dan menciumnya. Lalu, dia bertanya, "Apa aku membangunkanmu?"     

Chen Youran mengelus tangan suaminya, perlahan membuka matanya, dan melihat bahwa pria itu masih mengenakan jas dan mantel, yang artinya belum mandi. Dia mengendurkan tangannya dan mendesaknya untuk mandi dan tidur.     

Ji Jinchuan membungkuk dan memeluk Chen Youran. Dia meletakkan rahangnya di tulang belikat istrinya, lalu berkata, "Youyou, ayo kembali ke Teluk Nanhai."     

Perkataan Ji Jinchuan yang tiba-tiba mengejutkannya. Chen Youran mengangkat tangannya dan meletakkannya di bahunya, "Ada apa denganmu?"     

Bahkan Ji Jinchuan sendiri tidak tahu apa yang dia takutkan. Dia hanya tahu bahwa dia merasa nyaman dengan kehidupannya saat ini dan tidak ingin diganggu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.