Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Agar Tidak Mengganggu Ketenangannya



Agar Tidak Mengganggu Ketenangannya

3"Bagaimana kamu tahu dia tidak akan mendorongmu?" Ji Shaoheng mengaitkan bibirnya, melirik ke samping dan berkata dengan makna yang dalam, "Mungkin dia memang berpikir begitu saat itu."     

Anggota keluarga yang lain tidak memahaminya, namun Fang Yaqing mengerti dalam hatinya bahwa Shen Xiaoke memang memiliki rencana ini pada waktu itu.     

"Tidak, tidak, tidak, aku tidak pernah berpikir begitu." Shen Xiaoke melambaikan tangannya dengan panik.     

Chen Youran tersenyum tipis. Dibandingkan dengan kepanikan Shen Xiaoke, dia lebih terlihat anggun dan pendiam. Dia berkata padanya, "Aku barusan mengatakannya dengan santai, apa yang membuatmu begitu bersemangat?"     

Mulut Shen Xiaoke tertahan dan segera terdiam karena takut dia akan mengatakan sesuatu yang salah karena panik.     

Ji Jinchuan masih duduk manis di sandaran tangan sofa. Kakinya yang tergantung di lantai, tidak memengaruhi temperamennya yang mulia dan elegan. Dia sedikit mengangkat bibirnya yang tipis dan berkata dengan tenang, "Bu, apakah ibu ingat apa yang kamu katakan kemarin?"     

'Keluarga Ji tidak bisa menampung orang jahat'.     

Xie Suling tidak mengetahui kejadian sebenarnya. Dan dia tidak mengatakan itu dengan niat yang dalam. Dia hanya mengucapkan kalimat itu secara asal kemarin. Meskipun Nyonya Shen adalah saudara perempuannya, tetapi dia tidak tahan dengan perbuatan buruknya. Dia pun berkata kepadanya, "Jangan pernah datang lagi ke kediaman utama Keluarga Ji. Kamu juga tidak akan mendapat undangan virtual ataupun undangan lisan selama festival tahun baru."     

Shen Kaiwen meratap dalam hatinya. Ini sudah berakhir. Sekarang dia benar-benar berselisih dengan Keluarga Ji. Sementara itu, Nyonya Shen tertegun di tempat. Dia melirik wajah gelap suaminya, lalu meraih tangan Xie Suling dan memohon belas kasihan, "Kakak, aku adikmu sendiri… Apakah kamu akan memutus hubungan denganku? Kamu tidak bisa melakukan ini..."     

Kedua saudara perempuan itu memiliki hubungan yang baik sejak kecil. Melihatnya menangis seperti ini, Xie Suling tidak tahan. Dia mencondongkan tubuh ke samping dan berhenti menatapnya, "Setidaknya jangan pernah datang ke kediaman utama Keluarga Ji sebelum Youran melahirkan anaknya agar tidak mengganggu ketenangannya."     

Tidak mungkin untuk menjauh dari kerabat selama seumur hidup. Hati Xie Suling memang lembut, jadi Ji Jinchuan tidak menghentikannya. Awalnya, dia masih ingin menghargai karena Nyonya Shen adalah seorang petua dan tidak ingin melakukan sesuatu terlalu jauh. Jika tadi Shen Xiaoke mengambil inisiatif untuk mengakui perbuatan buruknya, dia tidak akan merilis hal-hal yang ada di perekam suara itu. Jika seperti itu, semua orang hanya akan tahu bahwa Shen Xiaoke dibutakan oleh perasaannya untuk sesaat. Dia akan memaafkannya karena sepupunya itu masih muda. Mereka tidak akan tahu bahwa Nyonya Shen adalah orang yang memberikan nasihat untuk melakukan hal buruk. Siapa suruh Nyonya Shen begitu sombong barusan. Jika Nyonya Shen mau mengakuinya lebih dulu, tentu saja dia tidak akan memutar perekam suara yang menjadi satu-satunya bukti untuknya itu. Semakin Nyonya Shen mengelak, semakin merangsangnya untuk mengeluarkan perekam suara itu.     

Setelah itu, Ji Wenqing bangkit berdiri dan berkata, "Sekarang semuanya sudah jelas, aku akan pergi."     

Melihat adiknya akan pergi, Ji Yangkun bangkit dan memintanya untuk tinggal, "Wenqing, pergi setelah makan saja, bagaimana?"     

Ekspresi Ji Wenqing tidak berubah sama sekali. Dengan sedikit perasaan dingin di wajahnya yang lembut, dia tidak mengangguk atau menggelengkan kepalanya. Dia hanya berjalan menuju beranda rumah. Salah satu pelayan mengambil mantelnya dan dia pun mengambil alihnya. Lalu, dia mengenakannya dan berjalan keluar dari ruang tamu.     

Begitu Ji Wenqing menuruni tangga, Chen Youran mengikutinya, "Bibi…"     

Ji Wenqing berbalik dan berkata dengan terus terang, "Jangan bujuk aku untuk makan. Aku tidak suka mendengarnya."     

Chen Youran mengikuti Ji Wenqing dengan tergesa-gesa, jadi dia hanya mengenakan pakaian untuk di dalam ruangan. Dia pun tidak bisa menahan angin dingin di luar sana. Dia lalu melingkarkan tangannya di lengannya dan berkata, "Aku hanya ingin berterima kasih."     

"Kalau aku tahu kamu akan baik-baik saja walaupun aku tidak tidak datang, aku tidak akan datang dan menyia-nyiakan waktuku." Ji Wenqing menjawab sambil mengenakan sarung tangan beludru hitam.     

"Kalau bibi datang hari itu dan melindungiku, ibu dan anak perempuannya itu tidak akan memiliki kesempatan untuk menggertakku," kata Chen Youran dengan sedikit cemberut.     

Melihat Chen Youran mengeluh tentang dirinya, Ji Wenqing sedikit terhibur olehnya. Dia pun berkata dengan bercanda, "Jadi, ini semua salahku?"     

"Tentu saja." Chen Youran menganggukkan kepalanya dengan kencang.     

"Kamu mengejarku untuk memarahiku atau berterima kasih padaku?" Ji Wenqing mengungkapkan keraguannya saat ini dengan serius.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.