Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Terima Kasih Atas Belas Kasihanmu



Terima Kasih Atas Belas Kasihanmu

2"Kakak sepupu pasti sudah tahu segalanya," kata Shen Xiaoke.     

"Memangnya kenapa kalau dia tahu? Kalau sebelumnya, kita mungkin harus takut padanya, tetapi kamu benar-benar melakukan aborsi kemarin. Saat itu, hanya ada kalian berdua yang hadir dan tidak ada seorang pun yang bisa bersaksi untuk Chen Youran. Selama kamu bersikeras kalau dia yang mendorongmu, dia pasti tidak akan bisa berdebat."     

Mendengar ini, semua orang mengambil napas dingin dan menatap Nyonya Shen satu per satu. Tatapan mata mereka padanya sangat rumit dan lebih luar biasa. Wajah Nyonya Shen seputih kertas sekarang. Tubuhnya menjadi tidak stabil dan hampir terjatuh dari sofa. Dia berada di rumah sakit kemarin. Terlepas dari pengasuh yang mengantarkan makanan, Ji Jinchuan hanya pernah ke sana sekali, jadi kemungkinan pena rekaman diletakkan di kamar pasien sebelum Ji Jinchuan pergi. Tidak heran Ji Jinchuan pergi ke rumah sakit kemarin untuk berkata seperti itu. Ternyata, pria itu sengaja mengatakannya pada Shen Xiaoke, sehingga ketika pergi, anaknya itu akan bertanya padanya.     

Melihat situasi seperti ini, sekujur tubuh Nyonya Shen berkeringat. Dia percaya diri dan merasa aman sebelumnya. Namun tanpa diduga, sekarang dia bahkan tidak bisa melawannya.     

Di akhir percakapan di pena rekaman, suara gembira Nyonya Shen terdengar berkata, "Jangan khawatir… Kamu hanya perlu menunggu waktu untuk menikah dengan Keluarga Huo."     

Ji Jinchuan pun mematikan pena rekaman dan tersenyum sinis. Matanya menunjukkan senyum bahaya. Dia lalu berkata, "Adik Sepupu, Bibi, apalagi yang mau kalian katakan sekarang?"     

Wajah Shen Xiaoke menjadi pucat pasi. Dia merasa sangat malu dan tidak bisa menahan tubuhnya untuk tidak menggigil di bawah tatapan tajam Ji Jinchuan. Dia lalu bergumam, "Aku... Aku..."     

"Kalian... Haahh..." Shen Kaiwen menatap istri dan anak perempuannya. Tubuhnya gemetar karena marah. Dia menghela napas berat dengan ekspresi kecewa. Istri dan putrinya membuatnya kehilangan muka di depan seluruh keluarga.     

Xie Suling memandang Nyonya Shen dan berkata padanya, "Suhuan, sebagai seorang ibu, kamu tidak mengajari Xiaoke dengan baik, tetapi malah menghasut dirinya untuk melakukan hal seperti itu. Kamu benar-benar mengecewakanku."     

Sekujur tubuh Nyonya Shen menggigil dan punggungnya terasa dingin. Dia buru-buru menjelaskan, "Kakak, aku… bukannya ini tidak mengubah apa pun? Keluarga Huo tidak mengizinkan siapa pun yang berhubungan dengan Keluarga Ji untuk menjalin hubungan dengan keluarga mereka. Xiaoke cinta mati pada Huo hanqian, jadi kami berpikir untuk menggunakan metode ini."     

Xie Suling berpikir bahwa ide itu luar biasa. Meskipun biasanya suka serakah untuk hal-hal kecil dan gosip, dia tidak menyangka bahwa saudara perempuannya akan melakukan hal yang begitu licik seperti ini. Dia pun berkata padanya, "Menuduh Youran mendorong Xiaoke, membuat Jinchuan merasa bersalah sampai-sampai akan memberi kompensasi kepadamu. Dan kamu juga mau menjalin hubungan dengan Keluarga Huo?"     

Nyonya Shen menundukkan kepalanya, tidak berani menatap Xie Suling, dan hanya mengangguk.     

"Ini sangat konyol!" Xie Suling sangat marah sehingga paru-parunya hampir meledak.     

Shen Kaiwen memandang istri dan anak perempuan. Dia menatap Nyonya Shen dengan wajah marah dan berkata, "Apa kamu tahu apa akibatnya dengan melakukan hal bodoh seperti itu?"     

Nyonya Shen mendongak dan dia mengedipkan mata padanya berulang kali. Dia mengerti dan segera mengoreksi sikap buruknya, dia pun berkata dengan nada minta maaf, "Jinchuan, bibi hanya terlena untuk sesaat. Bibi tahu kalau bibi bersalah…"     

Sebelum Nyonya Shen menyelesaikan kata-katanya, Ji Jinchuan menyelanya dengan berkata, "Aku bahkan tidak bisa melihat permintaan maaf yang tulus. Apa bibi tidak tahu kepada siapa bibi melakukan kesalahan?"     

Nyonya Shen sedikit ragu-ragu dan mengubah objek permintaan maafnya ke Chen Youran, "Youran, bibi tahu bibi salah. Jangan marah pada bibi ya…"     

Kemudian, Nyonya Shen menyentuh Shen Xiaoke dengan sikunya lagi. Dan Shen Xiaoke segera berkata, "Kakak sepupu ipar, maafkan aku…"     

Nyonya Shen pernah melakukan kesalahan sekali dan Keluarga Ji memaafkan Keluarga Shen dengan begitu mudah. Akan tetapi, mereka masih saja bersikap sebagai pengganggu. Chen Youran tidak mengatakan bahwa dia memaafkan mereka, tetapi dia berkata sambil tersenyum, "Aku juga ingin berterima kasih atas belas kasihan Anda. Untungnya, bukan aku yang kamu dorong pada waktu itu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.