Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Kita adalah Orang yang Sama



Kita adalah Orang yang Sama

2Fang Yaqing tercengang dan berkata, "Kakak berkata akan ada bukti besok… Dia seharusnya sudah tahu apa yang terjadi sebenarnya."     

Ji Shaoheng mendengus dan tersenyum, lalu berkata, "Besok rumah akan ramai lagi."     

Fang Yaqing memandang pria yang seperti iblis di depannya. Dengan tawanya, dia tidak bisa menahan tubuhnya untuk tidak gemetar. Dia menegakkan kepalanya dan berkata, "Shaoheng, itu bukan salahnya. Kamu seharusnya tidak membencinya."     

"Kamu adalah istriku. Kamu membantu pria lain untuk berbicara. Apa kamu pikir aku sudah mati?" Wajah tampan Ji Shaoheng penuh dengan kejahatan dan memelototi istrinya dengan marah.     

"Dia adalah kakakmu." Fang Yaqing mengoreksi kata-katanya.     

Wajah tampan Ji Shaoheng menampakkan senyum dingin, dia lalu berkata, "Bahkan kalau kamu tidak bisa melupakan cinta lama kalian, lalu mau apa? Dia sangat bahagia sekarang dan memiliki hubungan cinta yang baik dengan istrinya. Dalam beberapa bulan, anaknya juga akan lahir. Kamu… hanyalah barang yang dia berikan dengan mudah padaku pada saat itu..."     

"Cukup!" Fang Yaqing akhirnya tidak tahan. Dia memotong kata-katanya dengan marah dan menatapnya. "Jangan pikir aku tidak tahu apa yang kamu pikirkan. Kamu berulang kali membuatku marah untuk membiarkan aku membalas dendam padanya, kan?"     

Ji Shaoheng mencengkeram dagu Fang Yaqing dan tampak senyum dingin di sudut mulutnya. Dia lalu berkata padanya, "Tanpamu, dia masih bahagia. Sedangkan kamu selalu merindukannya dan hanya bisa melihat bahwa dia sangat bahagia sekarang. Apa kamu tidak ingin menghancurkan segala sesuatu tentang dia dan membuatnya merasakan rasa sakit dan putus asa?"     

"Aku pikir kamu tidak hanya butuh merawat kaki, tetapi juga butuh untuk merawat otak!" ucap Fang Yaqing dengan tegas.     

Plak!     

Ji Shaoheng menampar wajah Fang Yaqing. Wajah lembut wanita itu seketika tertutup jejak merah yg membentuk seperti awan.      

"Beraninya kau menyebutku seperti itu! Fang Yaqing, jangan lupakan identitasmu!"     

Fang Yaqing tercengang oleh tamparan Ji Shaoheng dan berdiri dalam keadaan linglung. Ada rasa sakit yang membakar di pipinya dan suara mendengung di telinganya.     

Ji Shaoheng tersentak marah, "Aku tidak pernah memukul wanita. Kamu adalah orang yang pertama. Apa kamu tahu kenapa?"     

Fang Yaqing mengangkat tangannya dan mengelus pipi kanannya. Ada lapisan kabut air di bagian bawah matanya. Dia mengatupkan giginya untuk mencegah air matanya agar tidak jatuh.     

"Karena kamu adalah wanita kesayangannya." Wajah Ji Shaoheng tampak tertekan.     

Sebutan 'wanita kesayangan' membuat hati Fang Yaqing tiba-tiba sakit. Jika dia benar-benar wanita kesayangan Ji Jinchuan, tidak mungkin dia bisa sampai ke titik ini hari ini.     

Kemarahan Ji Shaoheng berangsur-angsur mereda. Dia menatap wanita yang berdiri tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Dia mengatupkan bibirnya, lalu mengangkat dagu istrinya dan menolehkan wajah yang terluka itu ke arahnya. Dia sangat marah tadi, tamparan itu pun tidak ringan, sehingga pipi Fang Yaqing dengan cepat menjadi merah dan bengkak. Kemudian, dia membungkuk dan mencium bibir merah wanita itu yang indah. Kepala Fang Yaqing seketika menyusut ke belakang untuk menghindari bibirnya.     

Sebelum Fang Yaqing bisa bereaksi, dia mendengar suara dari belakang lehernya. Sebuah lengan kuat melingkari lehernya, mengikat bagian belakang kepalanya, dan menekan kepalanya untuk lebih mendekat. Dia merasa ragu-ragu. Namun, mengetahui bahwa jika dia menolak, maka Ji Shaoheng semakin garang, dia pun mengambil inisiatif untuk melingkarkan lehernya di sekelilingnya dan merespons ciumannya.     

Bibir Ji Shaoheng mendekati daun telinga Fang Yaqing. Lalu, dia berbisik dengan suara lembut, "Kita adalah orang yang sama."     

Keduanya lalu jatuh ke tempat tidur besar yang empuk. Fang Yaqing menatap pria yang tubuhnya bergelombang dan memikirkan kata-katanya sejenak, seolah-olah faktanya benar seperti yang dikatakannya. Dia dan pria ini adalah orang yang sama.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.