Dia Membuatmu Tidak Punya Apa-apa (1)
Dia Membuatmu Tidak Punya Apa-apa (1)
Pengurus rumah meletakkan gagang telepon, pergi ke ruang makan, dan berkata kepada Ji Shaoheng, "Tuan Muda Kedua, Nyonya Muda Kedua berkata kalau dia sedang makan siang di luar bersama teman-temannya…"
"Temannya?" Ji Shaoheng menoleh pada pengurus rumah. Ada tatapan jahat di sudut matanya yang tajam.
"Temannya itu adalah bintang terkenal bernama Bai Shiyan," jawab pengurus rumah itu. Khawatir Ji Shaoheng tidak ingat, dia segera menambahkan, "Dia teman sekelas Nyonya Muda Kedua saat kuliah."
Tangan Chen Youran yang memegang piring mengepal. Fang Yaqing dan Bai Shiyan adalah teman sekelas. Bukannya mereka dari sekolah yang sama dengan Ji Jinchuan? Batinnya.
Chen Youran lalu melirik pria di sampingnya dan bertanya, "Kamu dan Yaqing dulu saling kenal?"
Mendengar hal itu, tangan Ji Jinchuan yang memegang sumpit menjadi sedikit kaku. Dia hanya mengiakan hal itu dengan suara yang dengan hangat dan memasukkan hidangan ke dalam mangkuknya. Kemudian, dia berkata, "Makanlah dengan cepat…"
"Lebih dari hanya mengenal…" jawab Ji Shaoheng yang melihat ke sisi lain sambil tersenyum. Melihat Chen Youran mendongak ke arahnya, dia menyipitkan matanya dan menambahkan, "Bukannya kakak sudah memberitahumu tentang itu?"
Chen Youran menemukan bahwa sikap pria di sampingnya tampak tidak normal. Dia tampak bingung dan bertanya pada Ji Shaoheng, "Apa yang sedang kamu bicarakan?"
Garis bibir tipis Ji Jinchuan yang dingin menutup rapat, lalu tatapannya menyapu pada adiknya. Matanya yang dalam menunjukkan sedikit sentuhan sarkas yang dingin. Ji Shaoheng sendiri menatap pria tanpa ekspresi itu dan mengangkat puncak alisnya yang lebat, yang tampak seperti sedang mencibir.
***
Pada sore hari, Ji Shaoheng juga pergi keluar. Chen Youran benar-benar memiliki banyak waktu luang, jadi dia berjalan-jalan di sekitar kediaman utama Keluarga Ji setelah tidur siangnya.
Di sisi lain, di sebuah bar…
Seorang pria dan wanita di lantai dansa tampak menari dengan penuh gairah. Suara musik dengan nada tinggi yang penuh semangat sangat memekakkan telinga.
Seorang pria berdiri tegak di koridor lantai dua. Dia memandangi wanita gila yang menari dengan penuh gairah yang tampak menggoda di lantai dansa itu. Dia sedikit mengernyit dan bertanya, "Benarkah itu?"
Yan Hao yang berdiri di belakangnya berkata, "Benar, wanita itu adalah Xue Ling."
"Bawalah dia ke sini…" Mata elang Ji Shaoheng yang suram sedikit menyipit dengan sedikit sentuhan berbahaya.
"Baik…" jawab Yan Hao. Kemudian, dia menuruni tangga dan menuju lantai dansa. Dia menerobos kumpulan orang yang dengan lihai menari-nari memutar pinggang mereka, lalu mendatangi Xue Ling dan menepuk pundaknya.
Xue Ling yang tengah menari dengan penuh semangat merasa ada yang menepuk pundaknya. Dia pikir itu adalah seseorang yang tidak sengaja menyentuhnya, jadi dia mengabaikannya. Ketika pria itu meraih lengannya yang melambai, dia berbalik dan menatap seorang pria yang mengenakan dan sepatu di belakangnya.
Situasi di sana terlalu berisik karena musik yang memekakkan telinga, jadi Yan Hao berteriak padanya, "Nona Xue, Tuan Muda ku ingin bertemu denganmu."
Xue Ling meliriknya dan memastikan bahwa dia tidak mengenal pria itu. Nada suaranya yang sedikit arogan terdengar berkata, "Kenapa dia ingin bertemu denganku?"
"Kamu sebaiknya menurut. Watak Tuan Muda ku tidak terlalu baik, kalau kamu membuatnya marah, kamu mungkin tidak akan mampu menanggung konsekuensinya." Yan Hao berkata tanpa ekspresi.
"Kamu…" Xue Ling merasa marah dan ingin melawan, namun dia berpikir bahwa dirinya bukan lagi putri Keluarga Xue dan tidak mampu menyinggung orang-orang yang memiliki kekuatan di kalangan atas. Dia pun menekan amarahnya dan menghela napas. "Kalau begitu, antarkan aku bertemu Tuan Muda mu itu."
Setelah itu, Yan Hao membawa Xue Ling ke lantai dua dan masuk ke sebuah bilik. Yan Hao mengetuk pintu, sebelum membukanya dan masuk ke dalam, Xue Ling pun mengikutinya.
Di sofa yang berada di sana, duduk seorang pria yang mengenakan kemeja ungu tua dan rompi dengan warna yang sama. Wajahnya tampak lembut dan tampan. Dia memegang cerutu di tangannya dan tampak sedikit roh jahat di antara alisnya.
Xue Ling menatap pria itu sejenak. Dia dibesarkan dari keluarga kalangan kelas atas, jadi dia secara akurat bisa menangkap temperamen bangsawan dan jam tangan mahal pria itu. Yakin bahwa identitas pria di depannya tidak biasa, dia dengan sengaja melembutkan suaranya, "Tuan, apa kamu mencariku?"