Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Jangan Menyesalinya



Jangan Menyesalinya

2Ji Shaoheng melirik Fang Yaqing yang tidak terlihat baik-baik saja dan bertanya padanya, "Bagaimana caranya kakak mengejar kakak ipar?"     

Ji Jinchuan mendongakkan kepala dan mata mereka bertabrakan. Terlihat tidak ada ekspresi yang aneh di wajah tampan yang dingin bak dewa dari surga itu. Sementara matanya yang hitam pekat sedikit acuh tak acuh. Ji Shaoheng sendiri tersenyum dan tampak seperti roh jahat. Dia menatap kakaknya tanpa rasa takut dengan sedikit provokasi di matanya yang terlihat sangat jelas.     

Ji Jinchuan menurunkan pandangannya sejenak. Kemudian, matanya tertuju pada wajah putih Chen Youran, lalu dia berkata dengan suara rendah, "Dia mudah dikejar, jadi tidak ada proses romantis dan panjang…"     

Meski suaminya hanya menjelaskan dengan kalimat pendek, tetapi Chen Youran merasa sangat puas. Tidak ada yang membuatnya lebih bahagia selain suaminya yang masih mengingat perkataannya sepanjang waktu. Dia pun menghabiskan sup, kemudian meletakkan mangkuknya. Dia mengaitkan jari-jari mereka di bawah meja, lalu ujung jarinya mengelus telapak tangan suaminya.     

Ji Jinchuan memegang tangan licik istrinya itu dan meletakkannya di pahanya. Di bawah telapak tangan Chen Youran sekarang terasa suhu tubuh suaminya dengan sedikit kehangatan.     

Setelah makan malam, beberapa orang itu duduk di sofa dan mengobrol. Ji Jinchuan dan Chen Youran duduk bersama mereka tidak terlalu, lalu bangkit untuk berpamitan pulang.     

Namun, Ji Yangkun berkata padanya, "Jinchuan, Shaoheng baru saja kembali hari ini. Jangan pulang ke rumahmu malam ini…"     

Xie Suling juga ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk mendamaikan hubungan antara dua bersaudara. Dia lalu menambahkan, "Perusahaan sangat sibuk di akhir tahun baru dan usia kandungan Youran semakin tua. Sambil menunggu hari kelahiran, sebaiknya kalian tinggal di sini saja. Ada banyak pelayan di kediaman utama ini dan aku bisa menjaganya…"     

"Tidak perlu, aku sudah cukup lega memiliki Bibi Wu yang bisa merawatnya." Bibir tipis Ji Jinchuan terbuka perlahan dan suaranya terdengar hangat.     

"Kalian berdua bersaudara dan sudah bertahun-tahun tidak bertemu. Seharusnya, banyak yang harus kalian obrolkan. Tinggal di kediaman utama juga nyaman untuk kalian menghabiskan waktu dan mengobrol," lanjut Xie Suling. Tatapannya lalu berpindah pada Ji Shaoheng dan dia bertanya, "Shaoheng, bagaimana menurutmu?"     

Mata elang Ji Shaoheng menunjukkan kegelapan yang bermakna. Dan sudut bibirnya membangkitkan senyum acuh tak acuh.     

"Masih ada banyak waktu," ucap Ji Jinchuan dengan tegas dan dia tetap hendak pulang.     

Melihat bahwa dirinya tidak bisa meyakinkan anaknya yang satu itu, Xie Suling memegang tangan Chen Youran dan berkata, "Youran, setiap hari Jinchuan harus pergi bekerja. Pasti terasa membosankan bagimu untuk berada di rumah sendirian. Sementara itu, ada begitu banyak orang di kediaman utama ini dan sebentar lagi juga tahun baru, betapa menyenangkannya kalau seluruh keluarga tinggal di sini. Bagaimana menurutmu kalau kalian juga tinggal di kediaman utama ini?"     

Chen Youran tidak bisa menolak permintaan mertuanya karena melihat desakan di mata Xie Suling. Dia tidak bisa bersikap acuh tak acuh seperti Ji Jinchuan. Dia lalu menatap suaminya itu. Namun, pria itu mengalihkan pandangan darinya. Dia pun berkata kepada Xie Suling, "Aku akan berbicara dengannya secara pribadi terlebih dahulu, Bu…"     

Xie Suling menganggukkan kepalanya dan menggantungkan semua harapannya pada Chen Youran.     

Chen Youran pun menarik Ji Jinchuan ke toilet yang berada di lantai bawah. Dia menutup pintu dan menatap pria dengan wajah tanpa ekspresi itu. Dia lalu mengerutkan bibirnya dan berkata, "Kalau kamu tidak ingin tinggal, kembalilah ke rumah sendirian dan aku akan tinggal di kediaman utama…"     

Mendengar ucapan itu, Ji Jinchuan menoleh dan berkata, "Apa menurutmu aku akan membiarkanmu tinggal di sini sendirian?"     

Chen Youran mengaitkan jari-jari mereka yang tergantung dan berkata dengan suaranya yang lembut, "Kamu barusan juga melihatnya, ibu sangat ingin kita tinggal di kediaman utama. Dia adalah orang tua kita. Aku tidak bisa menolak. Kamu seharusnya tidak boleh membuat aku memiliki reputasi sebagai menantu yang tidak berbakti, kan?"     

Ji Jinchuan tidak mengatakan sepatah kata pun. Chen Youran melangkah maju beberapa langkah ke depan, memeluk leher pria itu, lalu mengecup sudut mulutnya. Dia lalu berkata, "Bukannya kamu selalu ingin tinggal bersamaku?"     

Suara lembut itu terdengar centil. Ji Jinchuan pun tidak bisa menahan diri. Dia menurunkan pandangannya, menatap wajah putih dan lembut istrinya. Matanya yang dalam tampak agak rumit. Lalu, dia berkata, "Jangan menyesalinya…"     

Chen Youran mengedipkan matanya berkali-kali dan bertanya-tanya apa maksud perkataannya dalam hati. Lalu, baru saja dia akan bertanya apa maksudnya, Ji Jinchuan sudah membuka pintu kamar mandi dan keluar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.