Kalau Kamu yang Memberikannya Kepadaku, Aku akan Lebih Menyukainya
Kalau Kamu yang Memberikannya Kepadaku, Aku akan Lebih Menyukainya
Chen Youran pun mendongak dan menoleh. Dia Ji Wenqing yang bersandar di pintu dengan kedua tangan di dadanya dan memandang mereka sambil tersenyum. Seketika pipinya terasa panas. Dia pun keluar dari pelukan Ji Jinchuan dan terbatuk untuk menyembunyikan ketidakwajaran penampilannya. Dia lalu berkata, "Makanannya akan segera siap, Bi…"
Ji Wenqing tersenyum lebih lembut lagi. Kemudian, dia berkata, "Sebenarnya, aku tidak terlalu lapar. Hanya saja, aku melihat hidangan-hidangan yang sudah disajikan di meja makan di luar sana semakin dingin, jadi aku masuk dan mendesak kalian untuk segera mulai makan. Atau kalian masih ingin melanjutkan untuk bermesraan?"
Chen Youran menjadi lebih malu setelah mendengar perkataannya, dia berkata, "Aku akan segera keluar…. Tolong tunggu sebentar, Bi…"
Kemudian, Chen Youran mengedipkan matanya pada pria di sampingnya dan memberi isyarat padanya untuk keluar dulu. Namun, Ji Jinchuan hanya berdiri diam, jadi dia terpaksa harus mendorongnya.
Ji Jinchuan berdiri diam dan menekan tubuhnya untuk bertahan. Dia lalu melepaskan simpul celemek di bagian belakang yang mengikat tubuh Chen Youran, melepasnya dan melemparkannya ke meja. Setelah itu, dia membawa istrinya keluar dari dapur dengan paksa.
"Apa kita bisa mulai makan malam sekarang?" tanya Ji Wenqing.
Bibi Wu saat ini berdiri di luar dapur, kemudian Ji Jinchuan berjalan bersama Chen Youran dan melewatinya. Tanpa tidak menghentikan langkah kakinya, dia berkata dengan suara yang lembut, "Bibi bisa memasak sisanya…"
"Baik…" Bibi Wu pun menjawab dan segera pergi ke dapur.
Chen Youran mengangkat lengannya sendiri untuk mencium aroma tubuhnya. Ada aroma asap minyak di pakaiannya yang tidak sedap, jadi dia naik ke atas untuk mengganti pakaiannya terlebih dahulu. Setelah dia turun dari lantai atas, Ji Jinchuan dan Ji Wenqing sudah duduk di meja makan dan menunggunya. Dia pun memasuki ruang makan, duduk di sebelah Ji Jinchuan, dan berkata dengan tulus, "Bibi, terima kasih untuk kemarin… Ayah dan ibu telah menerimaku, jadi aku sudah resmi menjadi anggota Keluarga Ji. Aku membuat hidangan ini khusus untukmu. Aku harap bibi menyukainya…"
"Kalau kamu yang memberikan makanan ini kepadaku, aku akan lebih menyukainya," kata Ji Wenqing sambil tersenyum dan mengedipkan sebelah mata padanya.
Chen Youran tertegun selama beberapa saat. Saat menyadari bahwa bibinya itu sedang menggodanya, dia bekerja sama untuk mengimbanginya dan berkata, "Lalu, bibi ingin memonopoli semua makanan ini?"
Ji Wenqing melirik pria dengan wajah hangat di meja makan itu dan berpikir sedikit serius. Lalu, dia berkata, "Itu ide yang bagus…"
"Bibi, jangan mengajarinya hal yang buruk…" sahut Ji Jinchuan dengan wajah yang agak gelap, mulut kaku, serta suaranya yang rendah dan dalam.
Mendengar Ji Jinchuan berkata seperti itu, Ji Wenqing terkekeh, sementara Chen Youran tersenyum bahagia. Dia lalu berkata, "Bibi sedang bercanda denganku…"
Setelah itu, ketiganya mulai menggerakkan sumpit. Ji Wenqing memuji masakan Chen Youran dan berkata bahwa dia akan terus datang ke Teluk Nanhai lain kali. Ji Jinchuan tentu saja tidak senang melihat makanan laut dan hidangan pedas di atas meja. Dia mengetahui bahwa Chen Youran telah menghabiskan banyak pemikiran dan tenaga untuk membuat hidangan tersebut. Jadi, dia dengan sopan menolaknya.
"Kalau bibi ingin makan makanan laut, pergi ke restoran saja…" ujar Ji Jinchuan.
Ji Wenqing berdecak sebanyak dua kali, lalu membalas, "Sangat mengejutkan, Presiden Ji yang terkenal dingin di dunia bisnis ternyata sangat mencintai istrinya ya."
Semua hidangan itu terasa sangat enak dan membuat hati senang. Ji Jinchuan memandang Ji Wenqing yang tersenyum lembut dan dia pun juga merasa senang. Sudah lama dia tidak melihat senyum bibinya itu. Untuk ke depannya, dia akan meminta Chen Youran untuk sering-sering berjalan-jalan dengannya, sebagai upaya untuk menekan semua kebencian yang ada di hati bibinya itu.
Setelah makan malam, Chen Youran dan Ji Wenqing duduk di sofa dan mengobrol. Ji Jinchuan pun ikut menemani mereka. Ketika Ji Wenqing berkata kepada Chen Youran untuk ketiga kalinya, 'jangan terlalu patuh pada pria dan selalu beri sedikit perlawanan', wajah Ji Jinchuan tampak hitam dan gelap
Melihat mata pria yang tidak ramah itu, Ji Wenqing terkekeh dan cukup tertarik untuk menggodanya, "Benarkan?"
Ji Jinchuan akhirnya tidak bisa menahan diri untuk tidak berkata dengan suara yang berat, "Bibi, aku keponakanmu!"
"Aku tahu…" Ji Wenqing mengangguk dan meliriknya dengan santai. "Tapi, aku lebih senang bertemu dengan Youran dalam waktu yang lama dibandingkan bertemu denganmu."
"...." Ji Jinchuan tercengang. Apa ada bibi yang sangat membantu orang lain, tetapi tidak membantu keponakannya sendiri? Batinnya.