Sudah Cukup Bagiku Untuk Merasa Buruk Tentangmu
Sudah Cukup Bagiku Untuk Merasa Buruk Tentangmu
"Aku akan meneleponnya dan dia pasti akan datang…" Chen Youran berkata dengan tegas. Dia mengeluarkan ponsel dari tasnya dan menghubungi Ji Wenqing.
Ketika mendengar undangan dari Chen Youran, Ji Wenqing langsung setuju. Bibi Wu yang mengetahui bahwa Ji Wenqing akan datang untuk makan malam, merasa sangat senang. Dia segera memanggil sopir dan meminta untuk mengantarkannya membeli sayuran.
Sementara itu, Chen Youran kembali ke kamarnya dan melihat tutorial memasak makanan laut di laptop. Tata caranya terlalu rumit dan membuatnya tertegun. Prosedur memasak makanan laut terlalu rumit, jadi sekitar pukul 4 sore, dia mengganti pakaiannya dan bergegas pergi ke dapur. Dia tidak tahu cara memasak makanan laut dan ini pertama kali baginya, namun berkat bimbingan Bibi Wu, dia bisa melakukannya. Hanya saja, gerakan tangannya agak lambat karena baru pertama kali dia melakukannya.
Hampir pukul 5 sore ketika Ji Wenqing datang ke Teluk Nanhai. Bibi Sun membawanya ke ruang tamu, kemudian hendak pergi ke dapur untuk memberi tahu Chen Youran. Namun, Ji Wenqing yang melepas mantelnya dan menyerahkannya padanya berkata, "Tidak perlu, bibi lakukan saja kesibukanmu yang lain…"
Bibi Sun pun menggantung mantel tersebut. Dia lalu dan bertanya apakah Ji Wenqing ingin minum teh atau apa. Ji Wenqing hanya meminta segelas air hangat dan segera pergi ke dapur.
Chen Youran yang berada di dapur mengenakan pakaian rumah sederhana. Rambut hitamnya diikat menjadi seperti ekor kuda dan dia mengenakan celemek yang bermotif bunga. Dia sedang memasak kepiting berbulu di bawah bimbingan Bibi Wu. Ji Wenqing bersandar di pintu dapur sambil membawa segelas air dan memandangi bayangan indah yang sibuk memasak dengan senyum ringan di wajahnya. Dia semakin menyukai keponakan menantunya ini. Wanita ini sedang hamil, namun memilih untuk memasak sendiri. Ide ini jarang sekali dilihat olehnya.
Bibi Wu berbalik untuk mengambil garam. Ketika dia melihat Ji Wenqing berdiri di pintu dapur, dia berseru dengan gembira, "Nyonya!"
Chen Youran pun ikut menoleh ke belakang dan melihat Ji Wenqing berdiri di belakangnya. Dia segera menyapanya, "Bibi…"
"Biarkan saja Bibi Wu yang melakukannya. Kamu bisa mengobrol denganku sambil menunggu makanannya matang." Ji Wenqing mengangguk sambil tersenyum.
"Bibi bisa menonton televisi sendirian dulu. Setelah makan malam, kita punya waktu untuk mengobrol," kata Chen Youran sambil ikut tersenyum.
Kemudian, Ji Wenqing berdiri di pintu dapur beberapa lama. Setelah melihat Chen Youran melakukannya dengan baik, dia kembali ke ruang tamu dan duduk di sofa sambil menonton televisi.
Pada pukul enam sore, Ji Jinchuan akhirnya pulang dari perusahaannya. Dia memandang Ji Wenqing di sofa, menyapanya sebentar, dan segera pergi ke dapur.
Saat ini, Chen Youran baru saja menyelesaikan masakannya, dia lalu meletakkannya di piring. Sebuah tangan kekar tiba-tiba memeluknya dari belakang. Dia dapat mencium aroma tembakau yang bercampur dengan mint yang sejuk dari tubuh orang di belakangnya.
"Apakah kamu lelah?" tanya Ji Jinchuan.
Meskipun Bibi Wu ada di dekat mereka, namun Chen Youran sudah terbiasa. Dia pun sangat tenang saat ini. Dia lalu bertanya, "Kamu sudah pulang kerja rupanya…"
"Iya, aku baru saja pulang." Ji Jinchuan memeluk Chen Youran dengan lembut dan mengelus rambutnya menggunakan rahangnya.
"Kamu keluar saja dulu. Masih ada satu hidangan lagi, lalu kita bisa mulai makan," tutur Chen Youran. Sementara Bibi Wu mengeluarkan mulai mengeluarkan piring dari laci.
Namun, Ji Jinchuan tidak melepaskannya. Dalam suaranya yang rendah, terdapat sedikit kekesalan yang tak terlihat, "Bukannya kamu mengatakan untuk membiarkan Bibi Wu membantumu? Kenapa kamu malah memasaknya sendirian dan hanya membiarkan Bibi Wu menontonmu?"
Takut Ji Jinchuan memarahi Bibi Wu, Chen Youran tersenyum dan berkata, "Jangan salahkan dia. Bibi Wu hanya mendengarkan dan melakukan apa yang aku katakan."
"Kamu membuat Bibi Wu merasa bersalah. Apa kamu tidak merasa bersalah padanya?" Telapak tangan besar Ji Jinchuan lalu meremas pelan daging di pinggang Chen Youran.
Chen Youran berbalik, memeluk leher suaminya, dan mencium rahangnya. Dengan sedikit senyuman di mata hitamnya, dia berkata, "Sudah cukup bagiku untuk merasa buruk tentangmu."
Mendengar perkataan itu, mata hitam Ji Jinchuan tampak hangat. Telapak tangannya mengelus perut istrinya yang buncit dan bertanya, "Apa dia mengganggumu hari ini?"
"Akhir-akhir ini dia semakin nakal…" Bibir Chen Youran menampilkan senyuman dan matanya tampak luar biasa lembut..