Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Aku Sudah Lama Mencintaimu



Aku Sudah Lama Mencintaimu

3Kedua lengan Chen Youran memeluk dan menyilang pada leher belakang Ji Jinchuan. Kemudian, dia sedikit berjinjit dan mengarahkan bibirnya pada telinga suaminya. Bibir merahnya itu bergerak sedikit. Hanya mereka yang bisa mendengar suaranya yang lembut.     

"Pernahkah aku memberitahumu kalau aku sudah lama jatuh cinta padamu?"     

Ji Jinchuan tertegun dan kembali mencium Chen Youran. Hatinya terasa lembut, namun dia merasakan tubuhnya panas. Di akhir ciuman, dia memegang wajah istrinya dan mengaitkan bibirnya.      

"Maka cintailah aku dengan baik dan tetaplah di sisiku, sehingga aku dapat melihatmu segera setelah aku pulang…" Suara Ji Jinchuan rendah dan dalam. Itu terdengar seperti arus hangat yang tipis dan menjalar melalui kulit.      

Mendengar hal itu, Chen Youran terpana dan hatinya berdebar. Dia tersenyum sumringah dan seolah-olah tubuhnya melayang. Dia mengelus rahang Ji Jinchuan dan tiba-tiba dia ingat bahwa Xie suling menghubunginya hari ini. Dia pun berkata, "Ibu meminta kita untuk kembali ke kediaman utama dan menginap di sana. Itu pasti karena dia mengetahui apa yang terjadi tadi malam…"     

"Ganti bajumu dan kita akan ke kediaman utama sekarang," balas Ji Jinchuan dengan menganggukkan kepalanya.     

"Oke…" jawab Chen Youran. Setelah itu, dia pun pergi untuk berganti pakaian. Dia mengenakan syal berwarna beige yang terbuat dari kain wol. Rambutnya yang gelap tampak halus, sementara pipinya mulus dan mungil.     

Setelah naik ke dalam.mobil, Chen Youran sedikit merasa gugup. Jika Ji Yangkun dan Xie Suling bertanya, dia tidak bisa mengatakan apa yang terjadi sebenarnya. Ji Jinchuan memercayainya, namun kedua mertuanya itu tidak akan serta merta memercayainya.     

Ji Jinchuan melihat istrinya yang mengerutkan kening sepanjang jalan. Dia pun memegang tangannya dan meletakkannya di pahanya, lalu berkata dengan lemah, "Tidak apa-apa… Ada aku di sini."     

Keduanya akhirnya di kediaman utama Keluarga Ji. Ji Yangkun dan Xie Suling rupanya sudah menunggu di ruang tamu dengan ekspresi wajah yang tidak terlalu bagus. Chen Youran mengikuti Ji Jinchuan untuk menyapa orang tuanya. Xie Suling mengangguk dengan tenang, sedangkan Ji Yangkun tidak mengatakan sepatah kata pun dan memasang wajah serius.     

Kemudian, Ji Jinchuan memeluk Chen Youran dan membawanya duduk di sofa. Segera setelah itu, Ji Yangkun melemparkan koran di atas meja dan bertanya, "Ada apa ini?"     

Chen Youran melirik koran tersebut. Berita utama hari ini adalah mengenai Ji Jinchuan dan Bai Shiyan serta dirinya dan Gu Jinchen. Kompleksitasnya sangat sulit untuk dijelaskan. Namun, wajah Ji Jinchuan tampak dingin dan acuh tak acuh. Alih-alih menjawab kata-kata Ji Yangkun, dia malah menatap pengurus rumah yang berdiri di samping dan bertanya padanya, "Kapan makan malam akan dimulai?"     

Pengurus rumah tersebut tercengang, dia memandang Ji Yangkun, dan menundukkan kepalanya untuk menjawab kata-kata Ji Jinchuan, "Apa tidak apa-apa dimulai sekarang?"     

"Tunggu apa lagi, ayo mulai makan malam." Suara hangat Ji Jinchuan terdengar tanpa keraguan.     

Ketika Ji Yangkun melihat koran di pagi hari, dia sangat marah sehingga dia bahkan tidak makan siang. Dia pun berkata, "Kamu harus tahu kapan harus menjelaskan dan kapan harus makan."     

Pengurus rumah tersebut pun merasa bingung dan tidak tahu apa dirinya harus pergi ke dapur sesuai perintah Ji Jinchuan, ataukah harus menuruti perintah Ji Yangkun. Sementara itu, Chen Youran menarik pakaian Ji Jinchuan dan memberi isyarat padanya untuk tidak bersikap terlalu keras.     

Ji Jinchuan lalu melirik Chen Youran dengan mata lembut, lalu beralih menatap Ji Yangkun. Dia lalu berkata dengan nada suara yang tidak dingin, "Kamu masih hamil… Apa penjelasan tidak bisa kita lakukan setelah makan malam?"     

Saat ini, waktu sudah menunjukkan pukul 20.30. Waktu makan malam sudah lewat terlalu jauh. Istri dan anaknya pasti kelaparan. Ji Jinchuan pun sedang tidak dalam suasana hati yang baik untuk membicarakan banyak hal.     

Senyum Chen Youran menjadi sedikit kaku. Dia tidak berani melihat ekspresi Ji Yangkun dan membenamkan kepalanya karena malu.     

"Ayo kita makan dulu…" sahut Xie Suling tiba-tiba.     

Pengurus rumah pun memandang Ji Yangkun. Meskipun tidak mengatakan apa-apa, tuannya itu tidak menghentikannya seperti barusan. Dia pun berjalan memasuki dapur.     

Beberapa menit kemudian, seorang pelayan meletakkan beberapa hidangan di atas meja. Ji Yangkun dan Xie Suling melangkah ke meja makan dan duduk terlebih dahulu. Ji Jinchuan dan Chen Youran juga mengikuti mereka, lalu duduk berhadapan.     

Di tengah-tengah waktu makan, pelayan yang membawa makanan tadi itu pergi ke ruang makan dan berkata, "Tuan, Nyonya Tertua sudah kembali…"     

Mendengar hal itu, Ji Yangkun tercengang, sampai-sampai sumpitnya jatuh di atas meja. Matanya tampak terkejut luar biasa dan bercampur dengan berbagai emosi, seperti kejutan dan kegembiraan.     

"Benarkah?" tanya Xie Suling yang juga terkejut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.