Aku Tidak Akan Melakukan Apa pun untuk Menyakitimu
Aku Tidak Akan Melakukan Apa pun untuk Menyakitimu
Xu Chengyan tahu apa yang ingin Chen Youran tanyakan, jadi dia lebih dulu berkata, "Jinchen tidak ingin menyentuhnya…"
Selama ini, aku sering melihat berita tentang mereka di media. Bukannya Yi You adalah pacarnya? Batin Chen Youran lagi.
Meskipun Chen Youran bingung, tetapi dia tahu situasinya saat ini tidak cocok untuk dia banyak bertanya. Dia pun berkata, "Di kamar itu…"
"Tidak ada orang lain. Dia mengurung diri di kamar sendirian," kata Xu Chengyan sambil menggelengkan kepalanya.
Kemudian, Chen Youran pun berpikir sejenak dan berkata, "Ayo, kita bawa dia ke rumah sakit…"
"Aku akan pergi ke meja depan untuk mengambil kartu kamar milikku," ucap Xu Chengyan. Dia mengetahui bahwa obat itu akan melukai tubuh Gu Jinchen jika tidak menyentuh seorang wanita pun.
Sementara itu, Chen Youran dan Yi You menunggu di luar pintu. Xu Chengyan hampir berlari agar cepat sampai ke bawah. Untungnya, tidak banyak orang yang naik lift, jadi dia tidak harus berhenti di setiap lantai.
Beberapa menit kemudian, Xu Chengyan kembali dengan membawa kartu kamar miliknya dan membuka pintu hingga terdengar bunyi 'klik.' Tidak tampak keberadaan Gu Jinchen di ruangan itu. Mereka bertiga pun pergi ke kamar mandi.
Gu Jinchen yang berpakaian dengan acak-acakan tampak berbaring di bak mandi. Kemejanya yang sudah terbuka itu memperlihatkan kulitnya yang kemerahan dan dadanya yang seksi. Rambut di dahinya basah oleh air dan menempel di sana. Alisnya terlihat berkerut rapat karena rasa sakit yang tak tertahankan.
"Jinchen?" Chen Youran dengan ragu memanggilnya. Namun, orang yang ada di bak mandi tidak menanggapi. Dia pun maju dan dengan hati-hati menyentuh bahunya. "Gu Jinchen…"
Gu Jinchen membuka matanya, tampak ada sedikit kekacauan di sana. Kepalanya sedikit mendongak, dia menatap wanita di depannya dan mengira dia sedang bermimpi. Dia membuka mulutnya dengan sedikit keraguan, "Youyou?"
"Iya, ini aku. Bagaimana perasaanmu?" Chen Youran mengangguk dengan tenang.
"Kenapa kamu di sini?" Gu Jinchen mengerutkan keningnya. Dia merasa sangat tidak nyaman dan kulit di wajahnya memerah.
"Haruskah kami membawamu ke rumah sakit?" tanya Chen Youran yang sekarang sudah berjongkok di depan bak mandi.
Setelah berendam dalam air dingin barusan, Gu Jinchen akhirnya dia bisa sedikit mengendalikan tubuhnya. Namun sekarang, dia melihat wanita yang dia sukai di depannya, napasnya pun menjadi pendek dalam sekejap. Dia terengah-engah dan tangannya mengepal di tepi bak mandi, sampai-sampai tulang jarinya hampir patah. Tidak hanya pembuluh darah yang tampak di punggung tangannya, tetapi juga urat hijau di pelipisnya tampak menonjol. Dia mengatupkan giginya erat-erat, menahan nafsu yang tak tertahankan, dan diam-diam berkata pada dirinya sendiri di dalam hatinya bahwa dia tidak bisa menyakiti wanita ini.
Chen Youran melihat bahwa Gu Jinchen tidak bisa menahan rasa sakitnya lagi, dia pun membujuknya dengan berkata, "Kamu tidak bisa terus seperti ini. Sebaiknya kamu pergi ke rumah sakit…"
Tiba-tiba, Gu Jinchen duduk di bak mandi dan memeluk bahu Chen Youran. Kekuatannya luar biasa, sehingga Chen Youran merasakan kesakitan. Tangannya berada di tepi bak mandi untuk berjuang menahan diri agar tidak jatuh. Di telinganya, terdengar suara seorang pria yang agak serak dan panas, dengan sedikit nada permohonan, "Izinkan aku untuk memelukmu. Aku tidak akan melakukan apa pun untuk menyakitimu. Izinkan aku untuk memelukmu sebentar, ya?"
Xu Chengyan yang awalnya berniat untuk memisahkan mereka, tidak tahan untuk menonton adegan ini ketika dia mendengar nada suara temannya yang penuh permohonan. Perpindahan kehidupan dari Wuzhen dan masuk ke Keluarga Gu membuat Gu Jinchen menjadi seorang bangsawan yang keras kepala dan arogan. Mereka sudah saling kenal selama hampir 10 tahun dan dia belum pernah melihat pria itu berbicara dengan siapa pun dengan nada seperti ini. Dia mengangkat tangannya untuk menutupi wajahnya.
Sementara itu, Gu Jinchen jatuh ke pelukan Chen Youran sepanjang waktu. Setelah berendam begitu lama, tubuh pria itu masih terasa panas Chen Youran pun bergerak sedikit, namun Gu Jinchen secara refleks mengencangkan lengannya. Dengan sedikit tidak berdaya, dia berkata, "Aku tidak akan pergi… Aku akan tinggal di sini bersamamu. Kalau kamu tidak ingin pergi ke rumah sakit, terus berbaring saja di air dingin."
Gu Jinchen tidak melepaskan Chen Youran, dia terus memeluknya. Air dingin menembus pakaiannya dan menempel di kulitnya, sehingga membuatnya menggigil.