Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Kapan Itu Terjadi?



Kapan Itu Terjadi?

1Setelah memberikan ketukan di pintu kantor presiden, Feng Yi masuk dengan membawa secangkir minuman hangat. Dia meletakkan minuman itu di atas meja, kemudian segera melangkah pergi meninggalkan kantor tersebut.     

Chen Youran menyesap minuman yang masih hangat, namun alhasil mulutnya sedikit kepanasan karena suhu minuman yang masih agak tinggi. Dia pun menjilat bibirnya agak terasa lebih baik. Kemudian, dia berkata, "Kamu bekerja saja, jangan khawatirkan aku…"     

Setelah melihat istrinya, Ji Jinchuan seolah merasakan sebuah kelegaan di dalam hatinya. Dia mengangguk, menunjuk ke ruang istirahat di samping dan berkata, "Kalau kamu bosan, kamu bisa tidur siang di sebelah…"     

Chen Youran berjalan ke sofa sambil membawa cangkir minuman di tangannya. Ada sebuah rak buku di samping sofa, dia melirik beberapa majalah keuangan di sana. Namun, akhirnya tidak ada yang menarik perhatiannya lebih jauh. Dia pun meletakkan cangkirnya dan pergi ke kamar istirahat di sebelah.     

Kamar istirahat itu tidak besar dan tampak sederhana. Dia membuka lemari pakaian, tergantung sederet pakaian dengan rapi di sana. Ada kemeja yang pas dengan tubuh Ji Jinchuan, jas mewah buatan tangan, dan celana panjang yang dirancang dengan baik. Sebagian besar dari pakaian itu semuanya berwarna hitam. Dia kemudian membuka laci bawah. Terdapat sekotak dasi yang terlipat rapi dan beberapa foto di dalamnya. Bagian belakang foto menghadap ke atas, jadi dia tidak dapat melihat foto apa itu. Dia pun mengambilnya dan membaliknya. Rupanya, foto itu menunjukkan dirinya dan Gu Jinchen.     

Gu Jinchen yang mencium mata dan punggung tangannya…      

Gu Jinchen yang menggenggam tangannya dengan lembut…      

Gu Jinchen yang berdiri berhadap-hadapan dengannya, serta menatapnya dengan penuh perhatian dan lembut…      

Chen Youran menatap foto-foto di tangannya dengan terkejut. Dari mana semua ini berasal? Kenapa dia menyimpan foto diriku dan Gu Jinchen di sini? Batinnya.     

Dari sudut pengambilan gambar, foto-foto itu tampaknya diambil secara diam-diam. Setelah itu, Chen Youran memasukkan foto tersebut ke dalam saku mantelnya. Dia keluar dari kamar istirahat tersebut dan menatap pria yang duduk di belakang meja. Pria itu tampak sedang menatap layar komputer dengan serius. Dia pun berjalan ke sofa, membuka ritsleting tas tangannya, dan mengeluarkan kacamata hitamnya.      

"Aku merasa bosan dan bingung harus melakukan apa di sini. Aku akan keluar untuk mengobrol dengan Asisten Xiao ya…" ucap Chen Youran.     

Ji Jinchuan sedang asyik dengan pekerjaannya dan hanya mengiyakan dengan acuh tak acuh. Ketika dia mendengar pintu kantor ditutup, dia akhirnya bereaksi. Apa yang baru saja dia katakan padaku? tanyanya dalam hati.     

Sebelum meninggalkan kantor, Chen Youran mengenakan kacamata hitam dan memasuki ruangan berikutnya dengan tenang di bawah pengawasan orang-orang di kantor Departemen Sekretariat. Xiao Cheng sendiri sedang menjawab telepon saat ini. Ketika Chen Youran masuk ke ruangannya, dia memberi isyarat padanya untuk menunggu sebentar. Chen Youran pun tersenyum dan menyuruhnya untuk menyelesaikan urusannya terlebih dulu. Chen Youran pun memainkan bonsai kecil yang terletak di sebelah komputer.      

Setelah menunggu beberapa saat, Xiao Cheng selesai bertelepon, dia meletakkan gagang telepon dan menatap istri Ji Jinchuan itu. Dia lalu bertanya, "Nyonya Muda, ada apa?"     

Chen Youran segera mengeluarkan foto dari saku mantelnya dan menyerahkannya kepada Xiao Cheng. Xiao Cheng mengambil foto itu dengan ragu. Saat melihatnya, seketika ada emosi samar di bagian bawah matanya. Dia pun bertanya, "Dari mana Nyonya Muda mendapatkan semua ini?"     

"Aku menemukannya di laci ruang istirahatnya," jawab Chen Youran sambil bersandar di kursi.     

Xiao Cheng merenungkan niat Chen Youran beberapa saat. Lalu, dia bertanya, "Apa Anda ingin bertanya kepada Presiden Ji kenapa bisa ada foto-foto ini?"     

Chen Youran menganggukkan kepalanya. Foto-foto ini tidak mungkin muncul di ruang istirahat Ji Jinchuan begitu saja tanpa alasan. Ada dua kemungkinan yang terjadi, entah pria itu mengirim seseorang untuk mengikutinya atau seseorang dengan sengaja mengirim foto-foto itu kepadanya.     

Xiao Cheng memandang Chen Youran dan menjelaskan, "Sebelumnya, ada seseorang yang mengirim foto ini ke majalah untuk diekspos. Hal ini kemudian ditekan oleh Presiden Ji. Saat itu, saya yang menanganinya. Saya sudah membakar semua foto, tapi saya tidak tahu kenapa Presiden Ji masih menyimpan beberapa di sana."     

"Kapan hal itu terjadi?" Chen Youran mengerutkan keningnya.     

Xiao Cheng menatap Chen Youran dengan ekspresi berpikir. Setelah beberapa saat, dia menjawab, "Pada saat Presiden Ji tidak pulang untuk waktu yang lama."     

Setelah hening sejenak, Chen Youran memasukkan kembali foto itu ke dalam sakunya dan berkata, "Ternyata begitu…"     

Ketika Chen Youran kembali ke kantor presiden, Ji Jinchuan masih sibuk melakukan pekerjaannya. Pria itu mengenakan jas hitam yang kancingnya terbuka, sehingga memperlihatkan kemeja putih bersih dan dasinya yang mahal. Chen Youran berjalan mengitari meja menuju ke sisinya, sementara Ji Jinchuan masih serius menatap layar komputer. Jari-jarinya yang ramping sibuk mengetik di atas keyboard. Dia sedang membalas sebuah email.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.