Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Bertemu Anjing Gila



Bertemu Anjing Gila

1Lin Mo'an tidak tidur dengan nyenyak, jadi dia dapat merasakan tiba-tiba terdapat beban di pundaknya. Dia pun bagun dari tidurnya dan yang menarik perhatiannya ketika membuka mata adalah wajah cantik Chen Youran. Dia lalu bertanya dengan suara berat dan serak, "Kenapa datang pagi sekali?"     

"Apa kamu tidak tidur sepanjang malam?" tanya Chen Youran yang menatap wajah Lin Mo'an yang tampak lelah. Alis pria itu mengerut menunjukkan betapa dirinya sangat lelah, matanya dipenuhi dengan warna merah, kemeja di dalam mantelnya tampak jelas berkerut, dan ada janggut pendek di dagunya.     

"Aku mengajaknya mengobrol sebentar," ucap Lin Mo'an sambil meletakkan tangan Lin Xia ke dalam selimut.     

Melihat dari kondisi tubuh Lin Mo'an saat ini, itu tidak hanya sebentar. Mengobrol yang dimaksudnya pasti menghabiskan waktu sepanjang malam. Kemudian, Chen Youran menyerahkan tas berisi perlengkapan mandi kepada Lin Mo'an dan berkata, "Mandilah, aku membawakanmu sarapan."     

Lin Mo'an pun melepas mantel di pundaknya dan meletakkannya di sandaran kursi. Dia lalu membawa tas ke kamar mandi dan keluar setelah beberapa menit. Dia tampak lebih segar dari sebelumnya.     

Chen Youran melihat ke belakang dan bertanya, "Kenapa kamu tidak mencukur?"     

Lin Mo'an tampak tidak terlalu peduli. Dia menyentuh dagunya dan beberapa bulu menusuk tangannya. Dia lalu menjawab, "Aku pergi dengan tergesa-gesa dan lupa membawa pisau cukur."     

Chen Youran mengetahui bahwa Lin Mo'an mungkin langsung memesan tiket pulang setelah menerima telepon darinya. Pria itu tidak mengingat hal-hal kecil seperti itu karena tergesa-gesa. Dia lalu mengeluarkan kotak makan dari tas dan berkata, "Ayo sarapan, mumpung masih panas."     

Melihat hal itu, Lin Mo'an beranjak dan duduk di sofa dengan membawa sarapannya. Dia kemudian memakannya dengan perlahan. Sementara itu, Chen Youran menuangkan air dan meletakkannya di atas meja di samping pria itu, lalu dia bertanya, "Apa dia menjawab?"     

Saat ini, Lin Mo'an masih mengunyah makan di mulutnya, jadi dia hanya menggelengkan kepalanya dengan sedih sebagai jawaban. Mulutnya terasa seperti sedang mengunyah lilin dan dia tidak tahu harus makan apa. Dia membisikkan beberapa kata penghibur untuk Lin Xia. Namun, dia tidak tahu apakan wanita itu mendengarkan atau tidak. Wanita itu tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia melanjutkan makan dua suap hidangan yang dibawa Chen Youran dan tidak bergerak lagi setelah minum segelas air.     

Chen Youran pun membatu membersihkan kotak makan siang dan membuangnya ke keranjang sampah. Lalu, dia membelikannya pisau dan krim untuk bercukur. Ketika dia keluar dari Departemen Rawat Inap dan melewati lobi ruang gawat darurat, dia bertemu Qiu Shaoze, yang penuh dengan luka.     

"Ada apa denganmu?" tanya Chen Youran.     

Mulut Qiu Shaoze tampak terluka. Pipi kirinya memar, rambutnya acak-acakan, dan lengan kanannya tergantung lemah. Dia berkata dengan wajah pucat, "Aku bertemu anjing gila."     

Chen Youran membantu Qiu Shaoze untuk duduk, lalu pergi mendaftarkan pemeriksaan dan menunggu bersamanya di luar klinik. Setelah gilirannya, dia membantu Qiu Shaoze masuk ke Departemen Pemeriksaan Umum.     

Dokter terlebih dahulu memeriksa luka di tubuh Qiu Shaoze. Tidak hanya banyak bekas luka, tetapi juga salah satu tulang rusuknya patah. Dokter menyentuh lengan kanannya yang tergantung lemah dan berkata, "Ini terkilir dan harus diangkat. Kamu harus kuat menahannya…"     

Qiu Shaoze menoleh dan tidak berani melihat. Dia berkata dengan sedikit kebohongan di dalamnya, "Tenang saja, aku tidak takut sakit, kok…"     

Saat suasana di ruangan itu hening, Chen Youran mendengar suara 'klek'. Dia secara refleks menutup matanya dan terdengar pula suara ratapan kesakitan Qiu Shaoze di telinganya.     

"Nah, sudah terhubung kembali…" ucap dokter tersebut. Melihat keringat dingin Qiu Shaoze, dia menyerahkan tisu kertas kepadanya dengan ramah dan bertanya, "Apa kamu berkelahi dengan orang lain?"     

Qiu Shaoze mengambil alih tisu tersebut, menyeka keringat dingin di dahinya, lalu menggerakkan lengan kanannya. Dia kini bisa bergerak dengan bebas. Dia pun berkata, "Terima kasih, Dokter."     

"Jangan terburu-buru mengucapkan terima kasih. Masih ada tulang rusuk yang harus disatukan." Dokter itu bangkit dan pergi ke ruang pemeriksaan bagian dalam. Dia membuka dia di ruangan itu dan Qiu Shaoze pun mengikutinya. Setelah beberapa saat, terdengar suara teriakan yang datang dari dalam.     

Setelah Qiu Shaoze keluar dari Departemen Pemeriksaan Umum, Chen Youran menyodok luka di pipinya dan bertanya, "Haiya, kenapa kamu berkelahi dengan orang lain?"     

"Berbicaralah dengan cara yang baik, jangan melakukan itu." Qiu Shaoze mendesis kesakitan dan menyeringai.     

Pagi tadi, Qiu Shaoze pergi ke studio barunya. Tiba-tiba, sekelompok orang bergegas masuk tanpa ada penjelasan. Mereka meninju dan menendangnya juga menghancurkan barang-barang di studio tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.