Tidak Memberikan Sepeser pun
Tidak Memberikan Sepeser pun
Chen Youran sedang berjalan keluar dari rumah sakit. Mobil Ji Jinchuan sendiri sudah menunggu di pinggir jalan. Dia melewati bagian belakang mobil dan duduk di kursi penumpang depan.
"Kita pulang atau makan di luar?" tanya Ji Jinchuan sambil membungkuk untuk mengencangkan sabuk pengaman Chen Youran. Suaranya rendah dan berat. Getaran tenggorokannya menimbulkan semacam suara serak dan kemalasan.
Alat pemanas di dalam mobil sudah dinyalakan, jadi Chen Youran melepas syal yang membungkus rapat lehernya dan berkata, "Pulang saja…"
***
Satu jam kemudian, keduanya sampai di Teluk Nanhai. Setelah makan malam, Chen Youran pergi ke kamar tamu yang menjadi kamar Lin Xia. Dia mengambil beberapa pakaian untuk ganti dan memasukkannya ke dalam tas. Dia berencana untuk membawanya ke rumah sakit besok.
Ketika Chen Youran sedang membereskan pakaian Lin Xia, Ji Jinchuan datang dan berdiri di ambang pintu. Dia bersandar di pintu dengan membawa segelas air dan berkata, "Biarkan Bibi Wu dan yang lain yang membersihkannya. Jangan melakukan semuanya sendiri…"
"Lagi pula, tidak ada yang bisa dilakukan." Chen Youran meletakkan pakaian Lin Xia yang tergantung di balkon ke dalam ruangan dan menggantungnya di lemari.
"Kalau kamu tidak memiliki sesuatu untuk dilakukan, kamu bisa menemaniku lebih sering…" ucap Ji Jinchuan. Dia membawa segelas air lemon dan menambahkan madu yang baik untuk pencernaan.
Setelah Chen Youran menutup lemari pakaian, dia mendekati suaminya dan bertanya, "Menemanimu bekerja di ruang kerja?"
Ji Jinchuan menyerahkan air lemon itu kepadanya. Chen Youran pun mengambil alih dan hendak meminumnya, lalu dia mengingatkannya dengan suara hangat, "Hati-hati ini masih sedikit panas…"
Namun, Chen Youran terlanjur menyesapnya dan mulutnya seketika terasa panas. Cangkir itu memiliki bahan yang tahan panas, jadi dia tidak merasakan apa-apa ketika memegangnya dengan tangannya. Kemudian, dia bertanya, "Apa masalah Xue Jie sudah beres?"
"Sudah beres," jawab Ji Jinchuan sembari menarik pintu kamar tamu. Dia lalu berjalan sambil memeluk Chen Youran menuju ke kamar tidur mereka.
"Jadi, kamu memberinya uang 50 juta?" tanya Chen Youran yang penasaran.
"Aku tidak memberinya sepeser pun." Ji Jinchuan berkata dengan suara pelan.
***
Ketika Ji Jinchuan bangun keesokan harinya, Chen Youran juga bangun. Mereka mandi satu per satu secara bergantian, lalu turun bersama.
Saat ini, Bibi Wu sedang menyiapkan sarapan. Chen Youran duduk di meja makan dan bertanya, "Apa ada menu tambahan untuk sarapan?"
"Ya, apa Anda mau?"
Dulu, ketika Ji Jinchuan masih hidup sendirian, Bibi Wu hanya membuat roti panggang dan sandwich yang pria itu sukai. Suatu hari, Chen Youran menjadi Nyonya Muda dan tinggal di Teluk Nanhai. Wanita itu hamil dan sering muntah, sehingga memiliki nafsu makan yang buruk. Terkadang, wanita itu hanya minum segelas susu di pagi hari. Sarapan pun menjadi sangat penting untuk ibu hamil, jadi Ji Jinchuan memerintahkan Bibi Wu untuk membuat lebih banyak sarapan setiap hari, walaupun tidak sesuai dengan seleranya. Hal itu pun menjadi kebiasaan. Bibi Wu akan membuat beberapa jenis sarapan untuk dipilih oleh Chen Youran.
"Tolong bungkus untuk satu porsi…" ucap Chen Youran. Dia meletakkan lengannya di atas meja dan mengangkat lengan bajunya, sehingga memperlihatkan pergelangan tangannya yang putih, lembut dan ramping. Kulitnya tampak lembut, berminyak dan putih.
Bibi Wu menambahkan gula ke susunya dan menjawab, "Oke…"
Setelah sarapan, Chen Youran hendak pergi ke rumah sakit. Dia pun memanggil sopir dan memintanya untuk menyiapkan mobil. Namun, Ji Jinchuan berkata, "Aku akan mengantarmu pergi…"
Rumah sakit dan perusahaan Grup Zhongsheng tidak berada di arah yang sama, jadi butuh waktu lama untuk datang dan pergi. Chen Youran yang membawa sarapan yang sudah dikemas oleh Bibi Wu berkata, "Kamu bisa terlambat bekerja. Biarkan saja sopir yang mengantarku ke sana…"
"Tidak masalah," jawab Ji Jinchuan sembari mengambil mantel yang tergantung di teras.
Suaminya bersikeras untuk mengantarnya, jadi Chen Youran terpaksa harus berkompromi.
Ketika mereka tiba di rumah sakit, Chen Youran pergi ke minimarket terdekat dan membeli satu set perlengkapan mandi sebelum memasuki rumah sakit. Setelah selesai, dia langsung menuju kamar rawat inap Lin Xia. Dia membuka pintu kamar pasien dan melihat Lin Mo'an sedang berbaring di sisi tempat tidur dengan tangan di atas bantal. Pria itu masih mengenakan mantel abu-abu yang dikenakannya tadi malam. Selimut di sofa masih sama dengan yang dia pegang kemarin, terlipat rapi. Dia pun menutup pintu kamar pasien dan berjalan dengan perlahan untuk meletakkan sarapan. Dia melihat Koper Lin Mo'an masih ada di sudut kamar pasien. Dia pun mengambil mantel dari dalamnya dan mengenakannya untuk pria itu.