Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

2Di sisi lain, Chen Youran tidak dapat menemukan Lin Mo'an di mana-mana. Tidak ada pula yang menjawab teleponnya. Pria itu bahkan tidak membawa kopernya ketika pergi. Seharusnya, ketika dalam situasi seperti saat ini, pria itu tinggal di rumah sakit bersama Lin Xia dan terus mencoba untuk membangunkannya. Namun, pria itu malah tidak dapat ditemukan di mana-mana.     

Beberapa jam kemudian, sosok Lin Mo'an yang mengerang muncul di kamar pasien. Seluruh tubuhnya terlihat tidak dalam kondisi yang baik. Wajahnya seputih kertas dan darah di punggung tangan kanannya telah membeku, membuat orang yang melihatnya terkejut.     

Chen Youran juga terkejut melihat hal itu, lalu dia bertanya, "Apa kamu baru saja pergi ke rumah Keluarga Lin?"     

Lin Mo'an perlahan berjalan ke ranjang pasien. Kemudian, dia duduk di depan ranjang, menjambak rambutnya, dan berkata dengan suara serak, "Dia mengaku…"     

Chen Youran terdiam. Untuk kata 'dia' tidak perlu ditanyakan siapa yang dimaksud. Dia sudah tahu bahwa yang dimaksudnya adalah Nyonya Lin. Di satu sisi, wanita itu adalah ibu kandung Lin Mo'an, sementara di sisi yang lain Lin Xia adalah orang yang dicintainya selama bertahun-tahun. Kebenaran ini terlalu kejam baginya.     

Melihat seluruh ekspresi temannya yang tenggelam dalam kesedihan, Chen Youran mencoba menghiburnya dengan berkata, "Sekarang yang paling penting adalah bagaimana agar bisa membuat Lin Xia bangun."     

"Kata dokter, berapa persen kemungkinan dia akan bangun?" Lin Mo'an bertanya dengan suara serak.     

Sebelumnya, Ji Jinchuan memberitahunya bahwa kemungkinan Lin Xia untuk bangun sangatlah kecil. Akan tetapi, Lin Mo'an sudah menderita serangkaian pukulan hari ini, jadi Chen Youran tidak kuat untuk mengatakan hal itu kepadanya. Dia hanya bisa berkata, "Selama ada secercah harapan, kita tidak boleh menyerah. Kalau kamu berbicara lebih banyak dengannya, mungkin saja dia akan bangun ketika mendengar suaramu."     

Lin Mo'an memegang tangan Lin Xia dengan tangannya yang terluka itu. Dia menggenggamnya dengan kuat, seolah-olah dia bisa merasakan suhu tubuhnya. Sedangkan itu, Chen Youran keluar dari kamar pasien untuk meminta yodium dan kain kasa pada perawat. Dia kemudian kembali ke kamar pasien untuk membantu Lin Mo'an membersihkan tangannya.     

"Kenapa tanganmu terluka?" tanya Chen Youran. Bahkan jika Lin Mo'an sangat membenci tindakan Nyonya Lin, tetapi dia tidak bisa melampiaskan kemarahannya.     

Lin Mo'an terdiam. Ketika Nyonya Lin mengakui perbuatan buruknya pada Lin Xia, dia sangat marah dan meninju dinding. Ibunya pun tidak berani berbicara saat itu.     

Chen Youran membungkus lukanya dengan kain kasa. Kemudian, dia berkata, "Jangan sentuh air dulu untuk sementara waktu ini."     

Lin Mo'an menarik bibirnya dengan enggan. Dia tersenyum miris dan itu tampak lebih mengerikan dibandingkan ketika dia menangis, "Terima kasih…"     

Makanan di atas meja sudah dingin. Chen Youran melihat jam dan sudah waktunya untuk makan malam. Dia berpikir bahwa keadaan Lin Mo'an pasti membuatnya tidak nyaman makan untuk sekarang ini. Setelah beberapa saat kemudian, mereka akhirnya makan malam bersama.     

Chen Youran menuangkan segelas air untuk Lin Mo'an. Lalu, Lin Mo'an mengambil dan menyesapnya dengan sepenuh hati. Matanya tertuju pada Lin Xia sepanjang waktu dengan kesedihan yang tak tertahankan di wajahnya.     

Saat ini, Ji Jinchuan tiba di rumah sakit setelah pulang bekerja dan membuka pintu kamar pasien. Namun, dia tidak melihat ada Chen Youran di dalam sana. Di depan ranjang pasien, hanya duduk seorang pria yang menggunakan jas abu-abu. Dia pun secara refleks melirik nomor kamar pasien dan yakin bahwa dia tidak masuk ke ruangan yang salah. Selain itu, tas tangan Chen Youran juga ada di sofa.     

Pintu kamar pasien didorong terbuka dari luar. Lin Mo'an mengira itu adalah dokter atau perawat yang masuk, jadi dia tidak peduli dan tidak mendongak sama sekali. Beberapa saat kemudian, dia menyadari bahwa ada yang tidak beres, jadi dia melihat ke arah pintu. Dia menatap pria yang dingin dan tinggi yang berada di sana, lalu tiba-tiba teringat siapa pria itu. Dia bangkit dengan tenang, berjalan ke arah Ji Jinchuan, dan mengulurkan tangannya.     

"Presiden Ji, apa kamu mengingatku? Aku Lin Mo'an… Kita pernah bertemu sekali saat di Amerika Serikat."     

Ji Jinchuan berpikir sejenak, menjabat tangannya, dan mengangguk dengan tenang, "Apa kamu Tuan Muda Kedua Keluarga Lin?"     

Lima tahun lalu, pemutusan hubungan Lin Mo'an dengan Keluarga Lin menimbulkan sensasi di seluruh Kota A. Meskipun Ji Jinchuan belum pernah melihat Tuan Muda Kedua Keluarga Lin secara langsung, namun namanya familiar dan dia melihat Lin Mo'an memegang tangan Lin Xia ketika baru saja masuk tadi.     

"Aku tidak ada hubungannya dengan Keluarga Lin." Senyum Lin Mo'an di bagian bawah matanya masih belum hilang, tetapi nadanya sedikit ringan.     

Saat ini, Chen Youran baru saja keluar dari kamar mandi. Dia memandangi kedua pria yang berjabat tangan dan bertanya kepada Ji Jinchuan, "Kamu pulang kerja seawal ini?"