Lin Xia Butuh Dia Sekarang
Lin Xia Butuh Dia Sekarang
Di kamar pasien, Chen Youran duduk dengan wajah pucat dan menatap Lin Xia yang terbaring di tempat tidur. Pandangannya tampak kabur karena ada genangan air di bawah matanya. Sementara itu, kakak tertua Lin Xia dan dokter berdiri di ambang pintu kamar pasien. Mereka membicarakan tentang kondisi Lin Xia. Namun, Chen Youran tidak mendengarkan dengan seksama.
Saat dokter keluar dari ruang gawat darurat, dia berkata kepada mereka, "Kami sudah mencoba yang terbaik. Tetapi, kalau dia tidak bangun dalam waktu tiga hari, dia akan menjadi manusia vegetatif (Kondisi vegetatif adalah gangguan fungsi otak kronis. Dalam kondisi ini, serebrum atau bagian otak yang mengendalikan perilaku dan pikiran tidak lagi berfungsi secara normal. Namun, hipotalamus dan batang otak, yakni bagian otak yang mengendalikan fungsi vital masih bisa berfungsi dengan baik.)."
Apa yang paling ditakuti orang adalah sebuah harapan yang kemudian membawa kekecewaan dan keputusasaan yang berat. Ucapan dokter tidak hanya memberi harapan, namun juga membuat orang berada di tepi keputusasaan. Lin Xia masih sangat muda. Dia baru berusia 27 tahun. Jika dia menjadi manusia vegetatif, hidupnya akan hancur. Tuhan seolah begitu kejam. Lin Xia baru saja menyingkirkan serigala Huo Hanqian, tetapi kemudian membawanya ke situasi putus asa lainnya. Apakah karena dia menyukai saudara laki-lakinya yang kedua? Apakah Tuhan ingin menghukumnya?
Setelah duduk lama, Chen Youran mengeluarkan ponselnya dari tasnya. Dia mencari nomor ponsel Lin Mo'an dan menghubunginya.
Saat ini, di Amerika Serikat adalah tengah malam. Setelah telepon terhubung, Chen Youran tiba-tiba tersedak dan berkata, "Mo'an…"
Setelah berbicara dengan dokter, Lin Dongcheng menjalani formalitas untuk rawat inap, lalu kembali ke kamar pasien. Chen Youran baru saja selesai berbicara dengan Lin Mo'an saat ini.
Lin Dongcheng berdiri dengan melipat kedua lengannya di dadanya dan bertanya, "Apa kamu menghubungi Lin Mo'an?"
"Lin Xia membutuhkannya sekarang…" Jari-jari Chen Youran yang memegang ponsel hampir mati rasa, dan bibirnya yang rapat sedikit memutih. Peluangnya tipis, tetapi bagaimanapun lebih baik mencoba daripada tidak sama sekali.
"Lebih baik membiarkannya berbaring di tempat tidur daripada harus membiarkannya hidup dalam kesakitan," ucap Lin Dongcheng dengan sinis.
"Dia adalah saudara perempuanmu!" Wajah Chen Youran seketika berubah menjadi dingin.
"Ibuku hanya memiliki dua putra!" Lin Dongcheng meletakkan satu tangan di saku celananya dan nada bicaranya terdengar sangat dingin.
Ketika Lin Xia dibawa pulang ke kediaman Keluarga Lin oleh Tuan Lin, Lin Dongchen baru berusia tujuh tahun. Dia tidak suka adik perempuannya yang tiba-tiba menjadi saudaranya, jadi dia selalu membencinya. Dia sangat membenci Lin Xia ketika memanggilnya dengan sebutan 'kakak'. Mungkin karena dia tidak ingin melihatnya, Lin Xia pun selalu takut padanya. Kapan pun mereka bertemu, Lin Xia akan memanggilnya kakak dengan takut-takut.
"Bahkan walaupun Lin Xia hanyalah angkat, dia mungkin masih menganggapmu sebagai kakak." Wajah Chen Youran tampak dingin dan mata hitamnya penuh dengan cahaya suram.
Ponsel Lin Dongcheng yang tiba-tiba berdering memecah kebuntuan di antara keduanya. Dia mengeluarkan ponselnya dan melirik Chen Youran. Lalu, dia berkata, "Karena kamu sudah memberi tahu saudara keduaku, aku pikir dia tidak akan mengabaikan Lin Xia, jadi aku pergi dulu…"
Pada saat menunggu di luar ruang operasi, ponsel Lin Dongcheng terus berdering satu demi satu. Dan dia sendiri sudah tidak sabar menunggu kabar mengenai kondisi Lin Xia. Jika bukan karena dia tidak takut pada opini publik, dia akan pergi sedari tadi.
Wajah Chen Youran menjadi pucat. Dia pikir dengan datangnya kakak tertua Lin Xia ke rumah sakit, setidaknya menunjukkan bahwa dia masih menganggapnya sebagai saudara perempuannya, tidak seperti Keluarga Lin lainnya. Tidak disangka pria itu adalah orang yang berdarah dingin dan kejam. Pria itu bahkan membuang muka pada asiknya.
***
Ketika Ji Jinchuan tiba di rumah sakit, dia bertemu Lin Dongcheng yang akan pergi. Lin Dongcheng pun menyapa, "Presiden Ji…"
Ji Jinchuan mengangguk acuh tak acuh dengan ekspresi wajahnya yang selalu dingin. Dia pun bertanya, "Bagaimana keadaan Nona Lin?"
"Kondisinya tidak terlalu bagus." Mata Lin Dongcheng tiba-tiba penuh dengan sorot penasaran, dia pun bertanya, "Aku dengar, dia telah tinggal bersamamu sejak perceraiannya dengan Huo Hanqian."