Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Youyou, Aku Tidak Ingin Berbohong Kepadamu



Youyou, Aku Tidak Ingin Berbohong Kepadamu

1"Dia adalah teman istriku…" Ekspresi Ji Jinchuan masih sama. Suaranya terdengar jernih dan ringan.     

"Presiden Ji sudah menikah?" tanya Lin Dongcheng yang tampak terkejut. Dia lalu berkata, "Selamat ya…"     

Ji Jinchuan menganggukkan kepalanya dengan ekspresi keterasingan samar di tubuhnya. Dia berjalan melewati Lin Dongcheng dan pergi menuju kamar Lin Xia. Setelah tiba, dia mendorong pintu dan masuk ke dalam kamar itu. Dia melirik orang yang terbaring di ranjang pasien, lalu mendekati Chen Youran dengan langkah panjang.      

Bayangan gelap menyelimuti dari atas kepala Chen Youran dan tiba-tiba menghalangi pandangannya. Dia pun tertegun sejenak dan perlahan mengangkat kepalanya.     

Sudut mata Chen Youran yang merah tertangkap oleh mata Ji Jinchuan. Dia tiba-tiba memeluk istrinya dan berkata dengan suara rendah, "Semuanya akan baik-baik saja…"     

Bibir Chen Youran menempel di perut Ji Jinchuan. Dia baru saja berbicara dengan Lin Mo'an di telepon, dia mengatakan bahwa Lin Xia mengalami kecelakaan mobil dan mungkin akan berada di dalam kondisi vegetatif. Napas Lin Mo'an meningkat sedikit demi sedikit dan suaranya sedikit bergetar. Bagaimanapun juga, Chen Youran merasa bahwa dia gagal menjaga Lin Xia untuk temannya itu. Dia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi Lin Xia jika benar-benar menjadi manusia vegetatif dan berbaring di tempat tidur sepanjang hidupnya.     

Ji Jinchuan menemani Chen Youran di kamar pasien untuk sementara waktu. Ketika suasana hati istrinya berangsur-angsur stabil, dia pergi untuk menangani urusan Lin Xia. Dia menghubungi kantor polisi dan bertanya tentang situasi spesifik dari kecelakaan mobil itu. Pelakunya adalah seorang sopir taksi berusia 40 tahunan. Polisi menjelaskan bahwa kejadian itu adalah murni kecelakaan dan sopir taksi bersedia menanggung sanksi hukum. Setelah itu, dia menemui dokter untuk mendapatkan pemahaman khusus tentang situasi Lin Xia dan bertanya seberapa banyak kemungkinan untuknya bisa sadar. Kemudian, dia kembali ke kamar pasien dan menyampaikan keterangan polisi kepada Chen Youran, namun dia tidak mengungkapkan sepatah kata pun dari dokter yang ditemuinya. Chen Youran tidak menanggapi apa pun setelah mendengarkan hal itu.     

Saat waktu makan malam, Ji Jinchuan menatap Chen Youran yang telah duduk begitu lama dan tak bergerak sama sekali. Dia memegang tangan istrinya yang dingin dan suam-suam kuku, lalu berkata, "Aku mau mengajakmu makan malam."     

"Kamu pergi sendiri saja." Chen Youran menggerakkan bibirnya yang kering. Dia akan menjaga Lin Xia demi Lin Mo'an. Mungkin Lin Xia akan segera bangun.     

Ji Jinchuan tidak tega membiarkan istrinya untuk terus berharap seperti ini. Dia pun berkata, "Pasca operasi, dia tidak akan bangun selama beberapa saat."     

Kalimat terakhir Ji Jinchuan merangsang Chen Youran. Dia memegang erat tangan pria itu dan bertanya, "Apa menurutmu dia akan bangun?"     

Chen Youran berpegangan pada tangan Ji Jinchuan dengan sedikit tenaga, seolah-olah pria itu adalah penentu dalam bahaya. Selama pria itu berbicara, semuanya akan baik-baik saja.     

Ji Jinchuan terdiam selama beberapa detik. Kemudian, dia berkata dengan suara lembut, "Youyou, aku tidak ingin berbohong kepadamu. Dokter mengatakan kalau kemungkinan Lin Xia untuk bangun sangatlah kecil."     

Chen Youran menggenggam jari-jari Ji Jinchuan dengan erat. Apa Lin Xia bisa bangun atau tidak, menurutnya itu tergantung pada Lin Mo'an.     

Setelah itu, Ji Jinchuan akhirnya pergi ke restoran di lantai bawah untuk membeli makanan. Chen Youran tidak memiliki nafsu makan, bahkan tidak bisa makan sama sekali. Dia akhirnya bersikeras makan beberapa suap di bawah bujukan Ji Jinchuan.     

Pukul 21.30, keduanya meninggalkan rumah sakit. Waktu sudah menunjukkan pukul 22.30 ketika mereka sampai di rumah dan memasuki ruang tamu. Ji Jinchuan lalu berkata pada Bibi Wu, "Buatkan dia makan malam…"     

Bibi Wu pun segera pergi ke dapur dan bergegas membuatkan makan malam. Setelah selesai, dia meletakkannya di atas meja makan. Dia menatap langit luar dan berkata, "Nyonya Muda, Nona Lin belum kembali…"     

"Dia tidak akan kembali malam ini." Chen Youran mengambil sumpitnya dan berkata dengan wajah hangat dan pucat.     

"Apa dia punya teman lain? Ke mana dia pergi kalau tidak kembali malam ini?" tanya Bibi Wu yang tidak tahu apa yang terjadi pada Lin Xia. Mendengar Chen Youran berkata Lin Xia tidak akan kembali, dia merasa ada yang aneh.     

Kemudian, Ji Jinchuan melirik Bibi Wu dengan mata yang penuh isyarat. Bibi Wu tidak tahu alasan tuannya melakukan hal ini, namun dia akhirnya tetap diam.     

Setelah tengah malam, keduanya naik ke atas. Sore tadi, Ji Jinchuan bergegas ke rumah sakit setelah menerima berita itu, sehingga pekerjaannya belum ditangani. Chen Youran kembali ke kamar tidurnya, sementara dia pergi ke ruang kerjanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.