Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Kebenaran ini Terlalu Kejam (1)



Kebenaran ini Terlalu Kejam (1)

1Keduanya kemudian makan siang di restoran di seberang rumah sakit. Berpikir akan memakan waktu lebih dari 40 menit untuk kembali ke perusahaan dari rumah sakit, sehingga menunda waktu Ji Jinchuan, Chen Youran makan sedikit cepat.     

Ji Jinchuan melihat niat Chen Youran, lalu menuangkan air hangat di gelasnya dan berkata, "Makan lah dengan perlahan, jangan terburu-buru."     

Chen Youran menyesap air di gelas tersebut, menelan makanan di mulutnya, dan berkata, "Jangan menggurui diriku. Makanlah dengan cepat. Setelah makan, kamu harus langsung kembali ke perusahaan. Kalau tiba di perusahaan masih terlalu awal, kamu bisa beristirahat dulu di sana…"     

Setelah selesai makan siang, Ji Jinchuan mengantar Chen Youran ke depan Departemen Rawat Inap dan mengawasinya memasuki lobi sebelum pergi.      

Ketika masuk ke dalam kamar rawat inap Lin Xia Chen Youran tercengang. Di depan ranjang pasien duduk seorang pria yang tampak telah melakukan perjalanan jauh dengan koper di samping pintu. Pria itu bukan orang asing, dia adalah Lin Mo'an yang datang jauh dari Amerika Serikat. Dia pun segera mendekatinya dengan perlahan, meletakkan satu tangan di bahunya, dan mencoba menghiburnya.     

"Dengan adanya dirimu, kemungkinan Lin Xia untuk bisa bangun akan lebih besar."     

"Bagaimana bisa seperti ini?" tanya Lin Mo'an. Dia kembali ke Tiongkok kemarin malam dan berada di pesawat selama lebih dari 10 jam. Seluruh tubuhnya pun menjadi lelah saat ini, bahkan itu terdengar dari suaranya.      

"Ada kecelakaan mobil yang tidak terduga. Dan pelakunya sudah dipenjara," jawab Chen Youran dengan singkat.     

Lin Mo'an memegang tangan Lin Xia dengan erat. Meskipun denyut nadinya masih terasa, namun wanita itu tidak bisa merasakan napas yang menunjukkan bahwa dia masih hidup. Lalu, dia bertanya, "Apa yang dikatakan dokter?"     

Ketika menelepon, Chen Yoiran hanya memberi tahu Lin Mo'an bahwa Lin Xia mengalami kecelakaan mobil dan mungkin tidak akan pernah bangun. Dia tidak memberitahunya bahwa hanya ada tenggang waktu selama tiga hari.     

"Setelah tiga hari, kalau dia tidak bangun, dia akan menjadi…" Chen Youran merasa seolah tidak sanggup mengucapkan kata selanjutnya. "Dia akan menjadi manusia vegetatif."     

Lin Mo'an masih terus memegang tangan Lin Xia yang tidak bergerak sama sekali. Dia menatap wanita yang terbaring di ranjang rumah sakit lekat-lekat. Aroma kesedihan tidak bisa disembunyikan. Melihat Lin Mo'an yang begitu menyedihkan, Chen Youran memikirkan saat pertama kali mereka bertemu. Pria itu juga seperti sekarang, tidak terlihat layaknya seorang manusia normal. Pria itu merasa seolah-olah seluruh jiwanya dicambuk.     

Chen Youran menggerakkan bibirnya dan berkata, "Lin Xia menyukaimu sejak kecil, jadi kamu bukanlah angan-angan."     

Lin Mo'an menatap Chen Youran dengan tatapan tertegun, seolah-olah dia tidak percaya apa yang dikatakan olehnya.      

Sebenarnya, Lin Xia meminta Chen Youran untuk membantu menjaga rahasianya. Namun saat ini, dia merasa dia tidak bisa menyimpannya lagi. Sebagai pihak yang bersangkutan, Lin Mo'an berhak mengetahuinya. Dia memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya kepada Lin Mo'an, "Meskipun kalian tidak memiliki hubungan darah, secara hukum hubungan kalian adalah kakak dan adik. Dan ibumu selalu tidak menyukainya. Dia dipaksa untuk menikah dengan Huo Hanqian. Dia mengatakan kepadaku secara pribadi kalau dia sebenarnya menyukaimu."     

"Mustahil!" Lin Mo'an membantah. "Aku pernah mengatakan kepadanya kalau dia memiliki sedikit saja kasih sayang untukku, aku akan membawanya pergi dari Keluarga Lin. Tetapi, dia menolak."     

"Itu karena…" Chen Youran merasa bahwa kebenaran ini terlalu kejam untuk dikatakan. Ibu Lin Mo'an memberi obat kepada Lin Xia dan mengirimnya ke tempat tidur orang lain. Bagaimana dia tidak menderita menerima pukulan seperti itu? Batinnya.     

Ketika Chen Youran berhenti berbicara, Lin Mo'an melihat ada tanda-tanda sesuatu yang disembunyikan. Dia menatapnya dengan mata memerah dan bertanya, "Apa kamu tahu sesuatu?"     

Chen Youran mengerutkan bibirnya dalam diam. Namun, Lin Mo'an terus bertanya, "Apa dia memberitahumu sesuatu?"     

Sikap diam Chen Youran malah semakin menarik rasa penasaran Lin Mo'an. Dia tiba-tiba bangkit dan memegang bahunya. Dengan sedikit kecemasan di matanya yang dalam, dia berkata, "Youran, katakan padaku!"     

Suasana hati Lin Mo'an sedang tidak terkendali saat ini, sampai-sampai mencengkeram bahu Chen Youran hingga terluka. Chen Youran pun menggigit bibirnya dan berkata, "Ini ada hubungannya dengan ibumu…"     

"Apa yang telah dia lakukan?" Lin Mo'an mengerang dan menyadari bahwa segala sesuatunya tidak sederhana.     

"Lin Xia terpaksa menikahi Huo Hanqian karena dia hamil," tutur Chen Youran.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.