Membawa Lin Xia Pulang (2)
Membawa Lin Xia Pulang (2)
Lin Xia ketakutan tadi malam dan tidak tidur sepanjang malam. Secara otomatis, wajahnya tampak tidak begitu baik. Dia menjawab, "Aku hanya tidak cukup istirahat tadi malam."
"Hari ini, Bibi harus membuatkan banyak hidangan untuk Lin Xia. Sepertinya itu akan sangat membantu untuk Lin Xia memulihkan tubuhnya," kata Chen Youran sambil memandang Bibi Wu.
"Selama Nona Lin tidak masalah dengan keahlian memasak saya, saya tidak akan keberatan membuatkan semua hidangan yang bisa saya lakukan." Bibi Wu menjawab sambil tersenyum.
"Masakan pelayanku tidak selezat masakan Bibi. Aku bisa memakan hidangan yang Bibi masak, itu semua berkat Chen Youran."
Bibi Wu merasa terhibur oleh hal itu. Dia pun berkata, "Kalau begitu, saya akan segera memasak. Setelah selesai makan, Nona Lin sebaiknya langsung istirahat dengan tenang. Tidak ada kesulitan apa pun yang tidak bisa dilewati di dunia ini."
Kemudian, Bibi Wu pun memasuki dapur, sedangkan Chen Youran yang melihat bahwa Lin Xia yang lelah, pergi membuatkan kopi untuk menyegarkan dirinya.
"Sebaiknya, kamu menghubungi Presiden Ji," ucap Lin Xia dengan ragu-ragu.
"Dia akan tahu ketika pulang kerja malam nanti," jawab Chen Youran sembari menyalakan televisi.
Setelah beberapa lama, Bibi Wu akhirnya menyelesaikan masakannya. Dan usai makan, Chen Youran membawa Lin Xia ke kamar tamu di lantai atas.
"Katakan padaku kalau ada yang kamu butuhkan. Atau kamu bisa memberitahu pelayan secara langsung."
Bibi Sun telah membawa koper Lin Xia ke kamar tahu. Dan segala sesuatu di ruangan itu sudah diatur. Seprai dan selimut di kamar itu juga baru.
Jika kali ini bukan karena bantuan Chen Youran, Lin Xia tahu bahwa dia tidak akan bisa menyingkirkan Huo Hanqian dengan mudah. Lin Xia berbalik menatap Chen Youran, yang bersandar di kusen pintu. Kemudian, dia berterima kasih dengan ekspresi yang tulus di wajahnya, "Terima kasih…"
"Aku tidak bisa membantumu begitu banyak. Untuk jalan ke depannya, kamu yang harus menentukan sendiri." Chen Youran menjawab sambil memunculkan senyum di bibirnya.
Lin Xia pun menganggukkan kepalanya. Dia benar-benar harus memikirkan bagaimana harus pergi dan ke mana harus pergi untuk melanjutkan hidupnya.
Lalu, Chen Youran melangkah maju ke depan untuk menarik tirai. Dia kemudian berkata, "Kamu harus istirahat dengan tenang dulu. Kondisimu saat ini terlalu buruk."
***
Di malam hari, Teluk Nanhai tampak terang benderang.
Ji Jinchuan yang baru saja pulang kerja masuk ke ruang tamu. Selain Chen Youran, tampak seorang wanita asing di sana. Dia menebak-nebak siapa wanita asing itu.
"Lin Xia akan tinggal di sini selama beberapa hari. Kamu tidak merasa keberatan, kan?" tanya Chen Youran sembari mengambil alih mantel suaminya.
Meskipun Ji Jinchuan tidak suka dengan kemunculan orang asing yang begitu tiba-tiba di rumahnya, tetapi dia tidak ingin membuat Chen Youran sedih. Jadi, dia berkata, "Terserah kamu saja…"
Meskipun Lin Xia hanyalah putri angkat di Keluarga Lin, tetapi dia lahir dari keluarga terpelajar. Dia bangkit dan menatap Ji Jinchuan. Kemudian, dia berkata dengan sopan, "Presiden Ji, maaf kalau mungkin beberapa hari ke depan ini kamu akan terganggu dengan kehadiranku."
Ji Jinchuan menganggukkan kepalanya. Dia merasa bahwa jika sikapnya terlalu dingin, dia akan mempermalukan Chen Youran. Jadi, dia menggerakkan bibir tipisnya yang dingin dan berkata, "Kalau kamu butuh sesuatu, katakan saja pada Bibi Wu."
Mendengar hal itu, Lin Xia sedikit terkejut. Terlepas dari rumor yang beredar tentang Ji Jinchuan, saat menilai dari suara acuh tak acuh pria itu di telepon tadi malam, pria itu tidak terlihat seperti orang yang berhati hangat. Dia pun berkata sambil tersenyum, "Tidak ada yang kurang, semuanya sudah cukup…"
Ji Jinchuan menganggukkan kepalanya, membuka kancing lengan kemejanya, dan mengambil alih cangkir dari tangan Bibi Wu. Tiba-tiba, ponselnya berdering di sakunya. Dia pun menjawab telepon sambil melangkah ke lantai dua.
Chen Youran memperhatikan sosok pria yang menghilang di tangga dan duduk di samping Lin Xia. Dia pun berkata, "Lihat, dia tidak seburuk rumor yang beredar. Jadi, kamu tidak perlu mengkhawatirkan tentangnya lagi, kan?"
"Barusan, aku takut kalau mungkin keberadaanku tidak akan diterima di sini." Lin Xia berkata terus terang.
"Aku tidak melihat bahwa kamu sedang gugup." Chen Youran terkekeh dan menatap Lin Xia dari atas ke bawah.
Lin Xia menghela napas lega dan berkata, "Aku merasa sangat ketakutan di dalam hatiku."