Membawa Lin Xia Pulang (1)
Membawa Lin Xia Pulang (1)
Rasa kantuk Shen Xiaoke menghilang seketika. Dia mengangkat ponselnya dan melihat nama kontak yang tertera di layar. Dia yakin dia tidak salah mengenali suara di ujung telepon. Dia pun bertanya, "Kakak sepupu, apakah kamu yakin?"
"Kalau kamu tidak memercayainya, tetaplah tidur saja." Ji Jinchuan terlalu malas untuk menjelaskan kepadanya dan langsung menutup telepon.
***
Keesokan harinya, Chen Youran mengajak Lin Xia untuk makan siang bersama. Dia pun pergi ke hotel untuk menjemputnya. Saat sampai, dia melihat Lin Xia keluar dari hotel dengan membawa sebuah koper.
Chen Youran turun dari mobil dan bertanya, "Apa kamu sudah menemukan tempat tinggal lain?"
"Tadi malam, Huo Hanqian menemukanku di sini. Aku tidak bisa lagi tinggal di hotel ini." Wajah Lin Xia tampak sedikit kuyu. Ada lingkaran hitam yang jelas di kelopak matanya.
Sementara itu, sopir membuka bagasi dan memasukkan barang-barang Lin Xia ke dalamnya. Kemudian, ketiga orang itu naik ke dalam mobil.
"Jadi Shen Xiaoke datang tepat waktu kemarin?" Chen Youran menanyakan detail kejadian tadi malam.
Lin Xia benar-benar takut ketika dia mengingat apa yang terjadi tadi malam. Dia menelepon resepsionis meja depan hotel dan dua penjaga keamanan datang segera setelah itu. Namun, Huo Hanqian yang mabuk tampak seperti orang gila. Dua penjaga keamanan bahkan tidak bisa menahannya. Pria itu hampir saja berhasil mendobrak pintu. Namun, Shen Xiaoke terus berusaha menasihati dan membujuknya hingga akhirnya pria itu mau diajak pergi.
"Untungnya, Shen Xiaoke datang tepat waktu." Lin Xia sangat takut pada Huo Hanqian.
"Seharusnya, aku tidak meninggalkanmu sendirian di hotel kemarin malam." Chen Youran tidak pernah berpikir Huo Hanqian akan datang dan mengganggunya. "Kenapa kamu tidak meneleponku tadi malam?"
"Presiden Ji yang mengangkat telepon kemarin," jawab. Lin Xia merasa takut dengan kembalinya Huo hanqian. Dia pun ketakutan sepanjang malam, hingga tidak bisa tidur dan kini matanya penuh dengan warna merah.
Mendengar hal itu, Chen Youran melihat ponselnya dan beralih ke catatan panggilan. Pukul 11.37 tadi malam, Lin Xia memang meneleponnya. Dia pun berkata, "Mungkin karena aku tidur terlalu pulas, jadi tidak mendengarnya."
"Aku saja yang kurang mempertimbangkan. Ibu hamil pasti mudah mengantuk. Apalagi di malam hari," kata Lin Xia. Dia sedikit lelah sekarang, dia pun menutup mulutnya dan menguap. "Aku terlalu ketakutan, jadi lupa untuk menghubungi resepsionis meja depan. Presiden Ji yang mengingatkanku untuk melakukannya."
Chen Youran diam sejenak, lalu berkata, "Sepertinya akan tetap tidak aman walaupun kamu pindah ke hotel lain. Kamu pulang saja bersamaku dan tinggal denganku untuk sementara waktu."
"Aku bisa menyewa tempat tinggal untuk sementara waktu. Yang Huo Hanqian seharusnya tidak bisa menemukannya." Lin Xia merasa bahwa ide itu tidak terlalu baik.
"Kalau Huo Hanqian menemukanmu lagi, bisa saja kamu tidak seberuntung tadi malam." Chen Youran merasa bahwa pikiran Lin Xia terlalu sederhana.
Meskipun wilayah di Kota A tidak kecil, tetapi jika seseorang benar-benar ingin menemukan orang lain yang sedang dicarinya, mereka akan melakukan banyak cara hingga mendapatkannya. Hanya butuh dua atau tiga hari bagi Huo Hanqian untuk menemukan tempat tinggal Lin Xia yang baru dengan menyewa semua detektif handal dan memberi mereka uang.
Melihat keraguan di mata Lin Xia, Chen Youran mengerutkan bibirnya dan berkata, "Tidak ada tempat yang lebih aman bagimu dibandingkan tinggal di rumahku."
Teluk Nanhai adalah tempat tinggal Ji Jinchuan. Tidak peduli seberapa beraninya, Huo Hanqian tidak akan berani membuat masalah di Teluk Nanhai. Lin Xia secara alami tahu akan hal ini.
"Apa tidak akan merepotkan?" tanya Lin Xia.
"Lagi pula, aku juga sering sendirian, jadi kamu bisa menemaniku." Chen Youran tersenyum lembut.
"Aku harap kehadiranku tidak mengganggu Presiden Ji." Lin Xia benar-benar tidak memiliki tempat yang aman untuk ditinggali. Jadi, dia hanya bisa dengan terpaksa menyetujuinya.
Chen Youran memandang sopir yang duduk di kursi pengemudi depan dan berkata, "Kembali ke Teluk Nanhai…"
Tiba di Teluk Nanhai…
Sopir membawakan barang-barang Lin Xia masuk ke ruang tamu. Sementara itu, Chen Youran memberi tahu Bibi Sun, "Lin Xia akan tinggal di sini selama beberapa hari. Bibi bisa membersihkan kamar tamu untuknya."
Ada beberapa kamar tamu di Teluk Nanhai. Bibi Wu dan Bibi Sun juga sudah mengenal Lin Xia. Bibi Sun segera merespons, lalu bergegas ke lantai dua untuk membersihkan kamar.